Keganasan King Kobra yang Tewaskan Pawang Ular Menurut Ahli LIPI, Panji Petualang Juga Angkat Bicara

Ahli dari LIPI, Amir Hamidy, menanggapi kasus tewasnya pawang ular di Kalimantan Barat yang menghebohkan media sosial baru-baru ini.

Kolase Youtube Panji Petualang dan Instagram ndorobeii
Ilustrasi: Keganasan King Kobra yang Tewaskan Pawang Ular Menurut Ahli LIPI, Panji Petualang Juga Angkat Bicara 

Dry bite adalah kemampuan ular untuk tidak mengeluarkan racun saat menggigit," tambahnya.

Kemampuan dry bite tersebut, menurut Amir, sering dianggap orang merasa "tak mempan" ketika digigit ular king kobra.

"Jika digigit ular tersebut, mau tidak mau harus segera dilarikan ke rumah sakit agar mendapat anti-venom," katanya.

Sementara itu, Amir juga menyebut, king kobra adalah ular jenis Ophiophagus atau pemakan ular

Amir menyebut, kasus Norjani bukanlah yang pertama kali di Indonesia.

Untuk mencegah korban gigitan ular bertambah, pemerintah terus melakukan edukasi terkait ular berbisa.

Tujuannya, menurut Amir, agar mencegah konflik ular dengan manusia dan tentunya menjaga populasi ular.

"Kasus Norjani seharusnya menjadi pelajaran berharga. Untuk itu, ular terpanjang dan berbisa didunia tersebut seharusnya masuk ketagori hewan dilindungi.

Tujuannya, mencegah konflik dengan manusia dan mengontrol populasinya," pungkasnya

Lalu, bagaimana Panji Petualang menanggapi kasus pawang ular tersebut?

Menurut Panji Petualang yang selama ini sering memainkan king kobra Garaga miliknya, sang pawang itu tewas karena telat penanganannya. 

Dari tayangan video yang dilihat tampak sang pawang tidak langsung melakukan imobilisasi setelah digigit king kobra

Justru sang pawang masih berkomunikasi dengan rekannya dan masih memegang king kobranya. 

Padahal imobilisasi ini harus segera dilakukan karena ada harapan untuk kita sembuh. 

"Kuncinya, pertolongan pertama. Ini hukum wajib untuk keselamatan selain antibisa," kata Panji dalam video yang diunggah di channel youtube miliknya, Senin (27/1/2020). 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved