Virus Corona di Sidoarjo
UPDATE Kondisi TKW yang Diduga Terjangkit Virus Corona di RSUD Sidoarjo, Menangis di Ruang Isolasi
M, Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang baru pulang dari Hongkong menangis saat dirawat di ruang isolasi RSUD Sidoarjo, Selasa (28/1/2020).
"Kemarin suhu badannya sempat mencapai 38,8. Kemudian pas di IGD turun jadi 37,6. Dan Senin malam sempat naik lagi sampai 38," ungkap Totok.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan perawatan intensif, Selasa pagi suhu badannya menurun jadi 36,5.
"Diberi antibiotik dan dilakukan sejumlah penanganan. Kondisinya sudah membaik. Suhu tubuhnya menurun, Sudah tidak sesak napas, dan batuknya juga berkurang," kata dia.
Namun pasien itu masih berada di ruang isolasi untuk menjalani perawatan. Setiap hari dilakukan serial foto untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien.
"Juga akan diambil sampel untuk uji laboratorium oleh tim dari provinsi. Apakah positif terkena virus corona atau tidak. Hasilnya diperkirakan baru diketahui secara pasti, dua hari kedepan," ungkap Totok.
Sejak ditangani di RSUD Sidoarjo, pasien tersebut juga sudah menjalani serangkaian pemeriksaan. Termasuk pemeriksaan dadanya.
Sejauh ini disebut hasilnya negatif. Namun tim dokter tidak berani gegabah. Mereka tetap waspada dan terus melakukan penanganan intensif karena ada kemungkinan pasien itu terpapar.
Pengakuan pasien pertama yang sembuh
Pasien terinfeksi virus corona bisa sembuh setelah mengalami masa kritis.
Hal ini dibuktikan seorang pria berusia 23 tahun dari keluarga Huang,
Huang awalnya pergi ke rumah sakit karena sakit kepala, pusing, dan kondisi badan yang lemah.
Saat diperiksa pihak rumah sakit, tubuh pasien itu ditemukan infeksi virus corona dengan gejala yang menyerupai flu.
"Saya pulih tercepat karena saya masih muda. Saya baru berusia 23," kata pria yang tidak diketahui namanya itu (panggil Huang) dalam sebuah wawancara, dilansir Daily Mail.
Menurut Huang, kesembuhannya tersebut dapat berlangsung cepat karena usianya yang masih muda dan mendapat perawatan cermat baik dari saudara perempuannya dan juga dokter.
Diketahui, ia seorang pekerja di Stasiun Kereta Hankou dan tinggal di kota Wuhan di mana tempat virus corona mematikan itu berasal.