Penyebab Warga Blitar Tewas Tanpa Busana di Surabaya karena Maag Akut, Berikut Gejala Penyakitnya

Penyebab Warga Blitar Tewas Tanpa Busana di Kebonsari Surabaya karena Maag Akut, Kenali Gejala Penyakit Tersebut Sebelum Terlambat

Kolase TRIBUN BALI dan Hellosehat
Ilustrasi: Penyebab Warga Blitar Tewas Tanpa Busana di Surabaya karena Maag Akut, Berikut Gejala Penyakitnya 

Padahal, mungkin saja sebenarnya makanan dan minuman yang Anda konsumsi tidak begitu banyak.

Ketimbang saat sedang tidak mengalami gejala maag akut ini, porsi makan Anda biasanya bisa jauh lebih banyak.

Karena perut yang terasa sangat penuh dan kekenyangan setelah makan, akibatnya Anda mengeluhkan sakit dan ketidaknyamanan pada perut.

Rasa tidak nyaman ini biasanya muncul di sekitar bagian atas perut, bawah tulang rusuk, atau bahkan seluruh bagian perut.

Kemunculan gejala maag akut karena gastritis bisa bervariasi pada masing-masing orang, bahkan tidak ada urutan tahapan gejala yang timbul.

Terkadang, beberapa orang mungkin mengalami gejala berupa gangguan pencernaan yang ringan.

Ambil contoh, penurunan nafsu makan, mudah merasa kenyang, hingga perut sakit dan tidak nyaman.

Berbagai gejala tersebut bisa segera sembuh dengan minum obat maag akut dan menghilangkan faktor penyebabnya, sebelum berkembang semakin parah.

Dalam beberapa kasus, gejala seperti muntah darah dan feses berwarna hitam juga bisa muncul bersama gejala yang ringan, atau sebagai perkembangan kondisinya.

Diberitakan sebelumnya, warga di kawasan Kebonsari Surabaya gempar setelah penemuan mayat tanpa busana yang berbau busuk menyengat karena maag akut.

Warga di sana tak mengira, warga Blitar berusia 70 tahun itu meninggal menegenaskan. Mayatnya ditemukan telentang dan tanpa busana.

Menurut tetangga yang ada di sekitar sana, mayat yang diketahui bernama Suyanto itu sudah tinggal di sana sekitar 17 tahun.

Dia dikenal para tetangganya sebagai orang pendiam.

Suyanto merupakan warga asal Klemunan, Wlingi, Blitar.

Dia ditemukan tewas membusuk tanpa busana di rumahnya Jalan Kebonsari LVK Irigasi, RT 03 RW 01, Kebonsari, Jambangan, Surabaya, Sabtu (18/1/2020) siang.

Berikut 4 fakta penemuan mayat tanpa busana di Kebonsari Surabaya.

1. Berawal dari bau busuk

Suyanto asli Desa Klemunan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

Selama 17 tahun di Surabaya, Suyanto tinggal di rumahnya yang ada di Jalan Kebonsari LVK Irigasi, RT 03 RW 01, Kebonsari, Jambangan, Surabaya.

Saat ditemukan pertama kali, anehnya tubuh korban dalam posisi terlentang di lantai rumahnya dan tanpa busana.

"Telanjang masih bawa gayung, terlentang. Enggak tahu itu setelah mandi atau sebelum mandi," ujar seorang tetangga korban, Aine (43) pada SURYA.co.id di lokasi.

Aine mengungkap, awal mula jasad pria penjual bensin eceran itu ditemukan untuk pertama kali.

Beberapa hari sebelumnya ia menyadari ada keanehan di sekitar area tempat tinggal korban.

Aroma busuk menyengat begitu mengganggu indera penciumannya.

Diikuti pula banyaknya lalat berkelebatan di sekitar area semakin membuatnya merasa curiga.

Lantas ia berinisiatif membuang beberapa tumpukan sampah di area tersebut.

"Mungkin ini baunya sampah, sampahnya saya buang, kok masih banyak lalatnya," tukasnya.

Kecurigaannya semakin menjadi-jadi setelah ia menyadari jikalau penyebab aroma tak sedap belakangan ini bukanlah sampah yang barusan dibuangnya.

Dan gerombolan lalat makin kurang ajar berkelebatan ke sana kemari mengganggu setiap orang yang mendekat di area itu.

"Tetangganya habis pulang kerja, terus makan, juga curiga kok banyak lalat. Akhirnya bilang ke warga lain. Pas dibuka, sudah meninggal," pungkasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Jambangan Ipda Agus Tri Subagjo mengungkap, korban terakhir kali berinteraksi sekitar lima hari lalu.

Pasca itu, warga akhirnya mengetahui korban bernasib nahas meninggal dalam keadaan telah mengalami pembusukan di dalam rumahnya.

"Keterangan dari Hari, korban terakhir terlihat oleh warga sekitar 4 - 5 hari lalu," terangnya pada TribunJatim.com

 2. Sosok pendiam

Aine mengenal korban sebagai penjual bensin dan rokok eceran di dekat Universitas Merdeka.

Korban sudah tinggal di rumah yang berdiri di atas tanah irigasi itu sejak 17 tahun lalu.

"Sudah lama tinggal disini, sejak anakku ini kecil, ya 17 tahun lalu," ujar pada SURYA.co.iddi lokasi.

Sosok korban dikenal pendiam dan jarang berkomunikasi dengan para tetangga.

"Enggak pernah komunikasi, jarang ngomong dan jarang ketemu. Datang masukin motor, kalau mau keluar memanasi motor, tutup pintu terus keluar," jelasnya.

Ia mengaku kaget jikalau korban akhirnya ditemukan tewas dalam keadaan telah membusuk di dalam rumah tersebut.

Aine tak menampik, jikalau korban belakangan memang tengah mendera sakit asam lambung akut.

"Sakit asam lambung. Kalau makan sudah gak bisa, keluar semua," pungkasnya.

3. Tubuhnya mengalami fase pembusukan 

Aine mengatakan, kondisi tubuh Suyanto saat diketahui pertama kali, telah mengalami fase pembusukan.

Diperkirakan korban telah meregang nyawa sekitar tiga hari yang lalu.

"Gak sampai seminggu. 3 hari 3 malam ini," terangnya.

Sebelum polisi datang dan mengevakuasi jasad korban, ungkap Aine, tubuh korban tergeletak dalam keadaan tanpa busana.

Lalu ditangan kirinya, masih tampak menggenggam sebuah gayung yang lazim digunakan untuk di mandi.

"Enggak tahu itu setelah mandi atau sebelum mandi," tuturnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Jambangan Ipda Agus Tri Subagjo mengungkapkan, korban diperkirakan telah meninggal dunia sejak tiga hari lalu.

Saat ini jasad korban telah dievakuasi ke Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya, dan pihak keluarga yang ada di Kabupaten Blitar telah dihubungi oleh kepolisian.

"Diperkirakan meninggal sudah tiga hari yang lalu," katanya saat dikonfirmasi TribunJatim.com

4. Sakit maag akut

Penyebab tewasnya Suyanto terungkap.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Jambangan Ipda Agus Tri Subagjo, korban ternyata sudah lama mengidap penyakit serius sistem pencernaannya, yakni lambung.

Setelah meminta sejumlah keterangan dari para tetangga yang kemudian dikomparasikan dengan hasil visum luar oleh Tim INAFIS Polrestabes Surabaya, terungkap penyakit serius yang menyerang sistem pencernaan korban.

Yakni korban mengalami sakit asam lambung akut.

"Iya penyebab meninggal korban karena sakit (asam lambung akut, red)," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Sabtu (18/1/2020).

Agus juga menambahkan, lama waktu kematian korban sekitar tiga hari lalu.

"Diperkirakan meninggal sudah tiga hari yang lalu," katanya.

Keterangan dari sejumlah saksi, korban sempat menjalani pengobatan di rumah sakit sebelum ditemukan meninggal.

"Katanya sempat berobat beberapa hari lalu," jelasnya.

Lalu, menurut satu diantara tetangga korban, Aine (43), korban diketahui mengidap penyakit asal lambung selama kurun waktu sepekan belakangan.

Sempat diantarkan berobat ke rumah sakit oleh beberapa tetangga pada hari Minggu silam.

"Katanya bapak sebelah ini, sakit lambung. Terus pernah diantar ke dokter," ungkapnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.

Mungkin rasa sakit yang diderita korban terbilang akut, ungkap Aine, korban belakang kerap menangis dan merintih kesakitan.

"Kalau sakitnya sudah 1 minggu lebih. Kata temannya hari minggu kemarin sempat nangis nangis," pungkasnya.

Sumber: Surya
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved