Berita Jember
Menikmati Keindahan Kupu-kupu di Kampus Unej
Sedikitinya 15 jenis kupu-kupu terpantau berada di lingkungan kampus Universitas Jember (Unej).
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | JEMBER - Sedikitinya 15 jenis kupu-kupu terpantau berada di lingkungan kampus Universitas Jember (Unej). Ke-15 jenis kupu-kupu itu hanya terpantau di areal Agrotechnopark Unej akhir pekan ini.
Jenis kupu-kupu ini diketahui oleh tim dari Program Studi Agrotechnopark Fakultas Pertanian ketika melakukan observasi kupu-kupu.
Ketua Program Studi Agroteknologi, Hari Purnomo mengatakan pemantauan dilakukan pagi hari karena waktu itu merupakan waktu terbaik mengamati kupu-kupu.
"Sebab pada saat itu kupu-kupu tengah mencari makanan alias sarapan pagi," ujar Hari, Minggu (20/1/2020). Ketika pemantauan dilakukan, ditemukan sejumlah kupu-kupu dari berbagai jenis sedang mengerubungi bunga dan tanaman yang tumbuh di areal Agrotechnopark di dalam kawasan kampus tersebut.
Keberadaan kupu-kupu itu, lanjut Hari, menunjukkan makin kayanya keragaman hayati di dalam kampus yang berada di pusat Kota Jember tersebut.
“Kupu-kupu memegang peranan penting dalam ekosistem termasuk di lingkungan Kampus Tegalboto, hingga dapat berkembang menjadi kampus yang memiliki vegetasi beraneka ragam sehingga suasananya nyaman. Keberadaan kupu-kupu di sebuah wilayah menjadi salah satu indikator ekosistem wilayah tersebut sehat atau tidak, makin beragam kupu-kupunya maka makin sehat ekosistemnya,” tegas Hari.
Hari Purnomo melakukan observasi kupu-kupu ditemani dua koleganya, Agung Kurnianto dan Wildan Muhlison, serta dibantu satu orang mahasiswa. Berbekal sweepnet dan papilo envelope, mereka mengamati kupu-kupu di lokasi UPT Agrotechnopark.
“Di satu lokasi saja di UPT Agrotechnopark kami menangkap lima belas jenis kupu-kupu yang berbeda. Bukti bahwa ekosistem di Kampus Tegalboto tergolong baik. Selanjutnya kupu-kupu ini 'diistirahatkan' dengan cara menekan bagian dadanya, dimasukkan ke amplop khusus yang disebut papilo envelope untuk kemudian dijadikan spesimen," lanjutnya.
Spesimen itu dipakai untuk menentukan jenis kupu-kupu secara detil, terutama di area sisik bagian sayapnya. Hari menambahkan, pengamatan terhadap kupu-kupu kali ini ditujukan untuk menghitung tingkat keragaman dan jenis kupu-kupu yang ada. Rencananya, selain mengamati kupu-kupu di areal UPT Agrotechnopark, mereka juga akan mengawasi kupu-kupu di seluruh areal Kampus Unej. Hasil pengamatan itu nantinya bakal dirangkum dalam sebuah buku.
Hari yang juga Ketua Besuki Entomology Society itu menambahkan, dari keseluruhan jumlah fauna di dunia, 50 persen di antaranya adalah serangga. Serangga seperti kupu-kupu berperan dalam perkembangbiakan tanaman. Serangga juga berperan dalam rantai makanan dalam ekosistem baik sebagai predator maupun sebagai makanan hewan lain.
"Jangan lupa, serangga juga bisa menjadi bahan makanan alternatif bagi manusia. Jadi tanpa serangga, maka dunia tak akan berwarna lagi,” pungkasnyaa.
Sementara itu menurut Agung Kurnianto, jenis kupu-kupu yang banyak ditemukan di areal UPT Agrotechnopark di antaranya dari jenis Appias libythea dan Catopsilia pomona. Ada juga kupu-kupu jenis Hypolimnas bolina, kupu-kupu jenis ini mudah dikenali dengan adanya pola bulatan pada sayapnya sehingga disebut juga common eggfly.
“Namun ada juga kupu-kupu yang lebih suka mencari nektar bunga dari tanaman tertentu, seperti jenis Papilio demoleus yang paling suka menghisap nektar bunga tanaman jeruk dan sejenisnya,” ujar Agung.