Berita Gresik
Penjelasan Kadinkes Gresik soal Penyebab Dokter Spesialis di RSUD Umar Mas'ud Bawean Sering Kosong
Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muhammad mengaku prihatin atas kondisi ini. Apalagi, tidak ada dokter spesialis di Pulau Bawean.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Parmin
Karena tak kunjung tiba dan anstesi merupakan krusial, pada 12 Desember 2019 pihaknya rapat dengan RSUD Ibnu Sina dan RSUD Umar Masud. Tujuannya untuk meminjam dokter anastesi dari RSUD Ibnu Sina.
Sebab, di RSUD Ibnu Sina, ada 3 dokter spesialis anestesi. Tapi, 1 dokter spesialis sedang disekolahkan sehingga tersisa 2 dokter spesialis disana. Dinkes minta dokter spesialis anastesi dikirim ke RSUD Umar Mas’ud.
“Permintaan kami ditolak karena sebulan ada operasi hampir 300 pasien. Ketika tidak ada dokter spesialis anastesi, bisa perawat penata anestesi tetapi penugasannya dari Provinsi Jatim. Itu berdasarkan Permenkes,” ujar Ghozali.
Pada 10 Januari 2020, kata Ghozali, Dinkes Propinsi Jatim berkirim surat ke Bupati Sambari Halim Radianto. Dari dasar surat tersebut, Dinkes Gresik mengirim surat tugas bidan pembantu anastesi ke RSUD Umar Mas’ud.
Ghozali menegaskan pada 14 Januari 2020. Di tandatangani langsung oleh Kadinkes Provinsi Jawa Timur. Berisikan bahwa pada bulan Februari ada tiga dokter spesialis yang bertugas di RSUD Umar Masud Bawean
“Dokter spesialis kandungan, anastesi, bedah dan penyakit dalam datang, Dokter satu tahun ini aman,” pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/gresik-hearing-dprd.jpg)