Kecelakaan di Lumajang

5 FAKTA Kecelakaan Truk Trailer vs Bus Jalan Raya Lumajang - Surabaya, ini Kronologi & Jumlah Korban

Berikut Rangkuma Fakta Kecelakaan Truk Trailer vs Bus di Jalan Raya Lumajang - Surabaya, Mulai Kronologi hingga Jumlah Korban

Youtube SURYA.co.id
5 FAKTA Kecelakaan Truk Trailer vs Bus Jalan Raya Lumajang - Surabaya, ini Kronologi & Jumlah Korban 

SURYA.co.id - Terungkap sejumlah fakta tentang kasus kecelakaan truk trailer vs bus di Jalan Raya Nasional Lumajang - Surabaya di Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Sabtu (11/1/2020).

Salah satu fakta yang terungkap adalah kronologi hingga jumlah korban dalam kecelakaan tersebut

Dirangkum SURYA.co.id dari laporan wartawan lapangan, berikut rangkuman fakta kecelakaan truk trailer vs bus di Jalan Raya Nasional Lumajang - Surabaya

1. Kronologi

Dari informasi yang dihimpun Surya.co.id, kecelakaan itu terjadi pukul 14.30 Wib di Jl Raya Ranuyoso tepatnya di Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso, Lumajang.

Jalan itu merupakan jalan nasional penghubung antar kota dan kabupaten di Jawa Timur.

Dua kendaraan yang terlibat adalah truk trailer (kontainer) bernomor polisi N-8276-UQ yang disopiri Abas (40), warga Kabupaten Probolinggo dengan bus Pariwisata N-7229-UQ yang disopiri Dimas Sarifudin (30) warga Desa Denok Kecamatan/Kabupaten Lumajang.

Bus pariwisata itu membawa rombongan bidan di Kabupaten Lumajang.

Bus itu dalam perjalanan pulang ke Lumajang dari mengantar rombongan bidan ke Kampus STIKES Hafshawaty di Kabupaten Probolinggo.

Bus melaju dari arah utara atau dari arah Probolinggo ke arah selatan (Lumajang). Sesampainya di lokasi kejadian, sopir bus berusaha mendahului sebuah truk yang melaju di depannya.

Bus melaju terlalu ke kanan. Sementara dari arah berlawanan melaju truk trailer yang dikemudian Abas. Karena jarak terlalu dekat, benturan tak terhindarkan.

Bagian depan dua kendaraan besar itu rusak. Kecelakaan itu langsung membuat macet arus lalu lintas di jalan tersebut.

Warga sekitar langsung membantu evakuasi korban. Mobil ambulans se-Kecamatan Ranuyoso dikerahkan untuk membawa semua korban ke RS.

2. Jumlah korban

Sebanyak 46 orang terluka dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas antara truk dan bus di Jalan Raya Nasional Lumajang - Surabaya di Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Sabtu (11/1/2020).

Delapan orang mengalami luka berat dan 38 orang mengalami luka ringan. Sopir truk ikut menjadi salah seorang korban yang terluka

Para korban dirawat di tiga rumah sakit di Lumajang yakni RSUD dr Haryoto, RS Bhayangkara dan RS Wijaya Kusuma.

42 orang dirawat di RSUD dr Haryoto Lumajang, dua orang ke RS Bhayangkara dan dua orang di RS Wijaya Kusuma.

"Korban MD (meninggal dunia) tidak ada. Korban mengalami luka-luka," ujar Kasat Lalu Lintas Polres Lumajang, AKP Putu Angga.

3. Macet Dua Arah

Kecelakaan antara truk trailer vs bus di jalur Jember-Surabaya membuat kemacetan panjang.

Kecelakaan itu terjadi tepatnya di Jalan Raya Nasional Lumajang - Surabaya di Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Sabtu (11/1/2020).

Kecelakaan itu melibatkan truk trailer vs bus.

Kasat Lalu Lintas Polres Jember AKP Putu Angga membenarkan peristiwa itu.

"Sekarang saya masih di lokasi.

Masih macet dua arah.

Dan dua kendaraan masih proses diderek," ujar Angga kepada Surya ketika dihubungi pukul 16.30 Wib.

Saat ini pihak Satuan Lalu Lintas Polres Lumajang masih fokus pada evakuasi dua kendaraan supaya tidak terjadi kemacetan di jalur penghubung Jember - Lumajang - Probolinggo - Surabaya itu.

4. Sopir Bus Diduga Jadi Pihak yang Lalai

Sopir bus diduga menjadi pihak yang lalai dalam peristiwa tabrakan truk trailer dan bus pariwisata di Jl Raya Nasional Lumajang - Surabaya di Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Sabtu (11/1/2020).

Sopir bus pariwisata bernomor polisi N-7229-UQ, Dimas Sarifudin (30) adalah warga Desa Denok Kecamatan/Kabupaten Lumajang.

"Sopir bus menyalip truk saat di jalur tikungan, juga terlalu ke kanan dan dari arah berlawanan melaju truk kontainer (trailer) itu. Kondisi jalan ketika itu juga licin," ujar Kasat Lantas Polres Lumajang, AKP I Putu Angga Feriyana kepada Surya.co.id.

Sopir bus juga diduga melaju dalam kondisi terburu-buru. Akibatnya, tabrakan tidak terhindarkan. Akibat peristiwa itu 46 orang terluka.

Dua kendaraan tersebut bertabrakan adu depan. Bagian depan bus pariwisata dan truk kontainer sama-sama rusak parah.

Lebih lanjut Angga mengimbau, kepada pengemudi untuk berhati-hati di jalur tersebut.

"Berhati-hati, ketahui kondisi jalan. Jangan menyalip di tikungan. Jangan terburu-buru. Ketahui juga kondisi kendaraan yang dikemudikan. Saat peristiwa tadi, jalanan juga licin karena gerimis," tegas Angga.

5. Kasus sebelumnya, kecelakaan rombongan guru TK Tulungagung

Sebelumnya, kasus kecelakaan rombongan guru TK Tulungagung terjadi di Blitar, Jawa Timur.

Suara jerit tangis langsung menyeruak sesaat setelah Bus Pariwisata yang ditumpangi rombongan para guru, dan kepala sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) asal Tulungagung itu, mengalami kecelakaan.

Bus Pariwisata Fabian Anugerah Trans, yang ditumpangi 59 penumpang itu terperosok ke Kali Judel, yang ada di jalan Raya Malang-Blitar, atau tepatnya sekitar 20 meter timur SPBU Kesamben, Sabtu (7/12/2019).

Akibat kecelakaan itu, lima korban tewas di TKP. Sebanyak empat korban merupakan penumpang bus dan satu korban tewas merupakan pengendara motor.

Nama korban tewas tersebut adalah Ny Naksa Bandi (54), Ny Siti Fatimah (40), Ny Kasiaten (42), dan Ny Anita (32), semuanya kasek TK. Sementara korban tewas pengendara sepeda motor atas nama, Ridwan (54), warga Dusun Sembung, Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben.

"Semua korban tewas di TKP dengan kondisi luka parah," kata AKP Amirullah Hakim, Kasatlantas Polres Blitar.

Sedang, korban luka penumpang bus itu berjumlah 55 orang, tiga di antaranya, adalah anak-anak atau masih berusia sekitar empat tahun.

Mereka berada di bus itu karena ikut ibunya, yang hendak rekreasi ke wisata Taman Kurma, Pasuruan.

"Semua korban luka sudah dievakuasi dari TKP dan sebagian saat ini sedang dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi. Untuk sebagian lagi, sudah dijemput oleh mobil PMI (Palang Merah Indonesia), untuk dibawa pulang ke Tulungagung," papar Amirul.

Hingga kini, petugas masih melakukan pendataan atas para korban karena jumlah korbannya sangat banyak.

Penyebab kecelakaannya juga masih sedang diselidiki.

Amirul mengungkapkan sopir bus, Miftakhul Huda (40), warga Tulungagung, juga terluka sehingga belum bisa dimintai keterangan, dan sekarang masih dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi.

Namun, berdasarkan keterangan para saksi atau warga, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu, bus melaju dari arah barat atau sudah melewati Pasar Kesamben.

Sesampai di Jembatan Kali Judel, yang jalannya lurus namun menurun itu, laju bus mendadak membanting ke kanan atau memakan badan jalan kalau dari arah berlawanan.

Katanya, bus itu menghindari truk tronton yang sejak kemarin (Jumat) mogok di atas jembatan selebar 8 meter dan panjang 15 meter itu.

Badan tronton itu hampir menutupi separuh jalan di atas jembatan, sehingga bus itu menghindarinya, dengan mengambil haluan ke kanan.

Namun, saat menghindari itu dan menutup penuh jalan jembatan, dari arah berlawanan (timur atau arah Kecamatan Selorejo), muncul sepeda motor, yang dikendarai korban tewas, Ridwan.

Akibatnya, Ridwan dan sepeda motor yang dikendarainya, terpelanting setelah tertabrak bus.

Bersamaan itu, Ridwan dan sepeda motor yang ditumpanginya, terlempar dari jembatan dan terjebur ke kali.

"Tadi kakek (Ridwan) hendak belanja ke Pasar Kesamben karena dia adalah penjual bakso," ujar Ahmad Rifai (19), cucu korban, saat ikut mengevakuasi kakeknya.

Petugas saat mengevakuasi korban Bus Pariwisata Rombongan Guru TK Tulungagung yang mengalami kecelakaan di Kesamben Blitar, Sabtu (7/12/2019). Dilaporkan lima orang tewas dalam kecelakaan itu (imam taufiq/surya)
Mungkin, karena gugup akibat muncul sepeda motor dari depannya, sehingga si sopir bus gugup.

Tanpa bisa mengendalikan kemudinya, bus yang ditumpangi 59 penumpang itu menerobos besi pengaman jembatan.

Seketika itu, bus dengan nopol AG 7555 IR itu terperosok ke kali.

Begitu terjebur suara jerit, tangis, langsung terdengar dari bawah kali. Untungnya, Kali Judel itu tak dalam atau airnya hanya sekitar 0,5 meter, sehingga airnya tak sampai menutup badan bus, yang posisinya menukik saat jatuh.

"Karena posisi jatuhnya seperti itu (menukik), sehingga sopir dan para penumpang mengalami luka parah. Sebab, saat dievakuasi, keadaan mereka menumpuk jadi satu di kemudi," ujar Agung (38), warga Desa/Kecamatan Kesamben, yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari TKP kecelakaan itu.

Sekitar 5 menit setelah bus jatih, warga desa setempat berdatangan.

Namun, mereka harus membuat jalan, untuk turun ke kali, karena tak ada jalan setapak.

Sebab, kiri kanan kali atau jembatan itu diapit tebing sehingga warga kesulitan mengevakuasinya.

Untuk bisa mengeluarkan para penumpang dari bus itu, diburuhkan sekitar satu jam.

"Harus menjebol kaca bus, buat masuk, karena pintunya tak bisa dibuka. Semua penumpangnya kesulitan keluar meski ada bapak-bapak," paparnya.

Untuk bisa keluar dan naik ke atas jembatan, mereka harus ditandu satu per satu, dengan medan yang curam dan licin.

Dugaan warga, penumpang yang tewas itu karena terbentur saat bus itu terpelanting dan menukik ke sungai, kemudian tertindih dengan penumpang lainnya.

"Sebab, bus itu jatuh ke sungai, dengan benturan keras karena selain menabrak pembatas jembatan, juga terbentur bebatuan. Di saat kondisi seperti itu, penumpangnya pasti berhampuran di dalam bus, kemudian saling berbenturan," ungkapnya.

Data sementara para korban penumpang bus yang terluka di antaranya, Yuli Arini (40), bersama anaknya, Sasa (4), Neni, Siti Fatimah, Suratni, Yuli Kartika, Esti Widi Astutik, Diana Karmiasari, Yasmini, Endang, Santi, Tri Sulistyowati, Diah Cristia, Qomariah, Yularni, Binti Eni Setyowati, Siti Aminah, Tri Winarsih, Sudomo, Riyanto.

Informasinya, para ppenumpang bus itu, rata-rata kasek TK, yang hendak bereaksi wisata Taman Kurma, Pasuruan.

Mereka berangkat dari Tulungagung pukul 05.00 WIB.

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved