Kilas Balik
Sukses Jalankan Misi Super Rahasia Soeharto, Masa Tua Benny Moerdani Miris, Tak Mampu Bayar Biaya RS
Sukses menjalankan misi super rahasia Soeharto, masa tua jenderal Benny Moerdani justru miris. Simak kisahnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Sukses
• Biodata Benny Moerdani, Jenderal Kesayangan Soeharto yang Sukses Jalankan 2 Misi Super Rahasia
• Efek Viral Video Guru Tuban Cecar Murid Salah Pasang Bet karena Orangtua Buta Aksara, Dindik Murka
• Cara Cerdik Pria Semarang Bobol Mesin ATM Tanpa Berkeringat, Rp 707,9 Juta di Tangan Dalam Sekejap
• Setelah Ponsel Teddy Disita Polisi, Suami Lina ini 3 Kali Bolak-balik Diperiksa, Ini Katanya!
menjalankan misi super rahasia Soeharto, masa tua jenderal Benny Moerdani justru miris
Benny Moerdani merupakan jenderal kesayangan Soeharto.
Ia sering mendapat kepercayaan dari Soeharto untuk menyelesaikan sejumlah masalah penting, termasuk menjalankan misi super rahasia seperti di Israel dan Afganistan
Namun, sepak terjang Benny Moerdani tak salamanya moncer
Benny harus menerima kenyataan kalau ia terkena stroke di tahun 2002.
Melansir dari buku berjudul 'Benny Moerdani Yang Belum Terungkap', berikut cerita masa tua jenderal Benny Moerdani

Kesehatan Benny Moerdani mulai menurun pada tahun 2002, selepas bermain golf dengan karibnya
Benny, sore itu berjalan seorang diri dan terpeleset di lantai bawah hotel dan tak sadarkan diri
Mulai saat itulah Benny didiagnosa mengidap stroke, hingga ditawari berobat di Rumah Sakit Tan Tock Seng oleh perdana menteri Singapura
Belakangan, Benny seperti kesulitan mengurus pembayaran biaya perawatannya.
Menurut mantan ajudan Benny, perdana menterei Singapura dan suami Megawati Soekarnoputri lah yang melunasi biaya berobat Benny
Sejak itu, salah satu telinga Benny menjadi tuli dan semakin lama semakin nyeri
Cara berjalannnya pun tak seperti dulu lagi, Benny harus berjalan dengan kaki yang harus diseret
Namun, Benny tak mau menyerah dengan keadaan
Ia masih saja menyibukkan diri dengan mengunjungi kawan-kawannya
Mantan kepala staf angkatan laut, Laksamana TNi (Purn) Muhammad Arifin sering Benny ke tempat-tempat pasukan tempur
Melihat tank, perwira, dan peralatan tempur TNI membuat Benny selalu berseri-seri
"Memang di situlah dunia beliau" kata Arifin dalam bukunya yang berjudul L.B. Moerdani: Pengabdian Tanpa Akhir

Benny juga sering menonton film perang dari cakram optik di rumahnya
Untuk berkomunikasi, ia dibantu dengan lonceng karena ketika itu hidupnya bergerak di atas kursi roda
Sepak terjang Benny Moerdani di militer tak terhitung jumlahnya
Salah satu yang paling fenomenal adalah misi super rahasia di Israel
Misi super rahasia yang diembannya saat itu adalah pembelian 32 pesawat tempur bekas A-4E Skyhawk milik Israel pada 1979
Nama sandi misi super rahasia ini adalah Operasi Alpha, diambil dari huruf depan pesawat A-4E Skyhawk yang akan dibeli
Pembelian pesawat tempur bekas A-4E Skyhawk secara diam-diam ini dilakukan karena Indonesia saat itu tak punya hubungan diplomatik dengan Israel

Mantan Kepala Staf TNI AU Marsekal (Purn) Ashadi Tjahjadi dalam bukunya berjudul 'Loyalitas Tanpa Pamrih', menceritakan Benny Moerdani memberikan ancaman kepada para anggota yang ikut dalam misi super rahasia itu
Benny mengancam tidak akan mengakui kewarganegaraan mereka jika misi ini gagal
"Yang ragu-ragu silahkan kembali sekarang" ucap Benny di dalam buku Ashadi Tjahjadi
Misi super rahasia ini cukup merepotkan intelijen Indonesia karena harus mengirim tim mulai dari teknisi hingga pilot, tentunya dengan diam-diam
Semua identitas prajurit yang dikirim dalam misi ini dibuang di laut Singapura
Bahkan, untuk menjaga kerahasiaan, mereka menyebut Israel dengan Arizona (negara bagian AS)
Djoko Poerwoko, salah satu anggota tim, dalam bukunya berjudul 'Menari di Angkasa', menceritakan bahwa awalnya mereka terbang ke Frankfurt, Jerman

Setelah beberapa kali ganti pesawat, mereka tiba di bandara Ben Gurion, Tel Aviv, Israel
Di sana, para pilot itu langsung digiring petugas tanpa sempat menyerahkan surat jalan
"Betapa hebatnya agen rahasia Mossad (intelijen Israel) yang dapat cepat mengenali penumpang gelap tanpa paspor" kata Djoko dalam bukunya
Misi super rahasia Operasi Alpha berakhir pada 20 Mei 1980
Tim ini kemudian pulang ke Indonesia melalui Washington
Kemudian mereka ke Arizona, masuk ke pangkalan US Marine Corps
Selama tiga hari mereka menjalani pelatihan versi Marine Corps, dan pada hari terakhir mereka diwajibkan berfoto dengan A-4E Skyhawk milik AS
"Ini sebagai kamuflase intelijen" kata Djoko dalam bukunya
Kembali ke Indonesia, mereka memamerkan Skyhawk ke publik pada peringatan HUT ABRI, 5 Oktober 1980