Berita Entertainment

Ria Irawan Meninggal Setelah 10 Tahun Lawan Kanker Getah Bening, Berikut 5 Gejala Penyakit Tersebut

Ria Irawan Meninggal Setelah 10 Tahun Lawan Kanker Getah Bening, Berikut 5 Gejala Penyakit Tersebut dan cara mencegahnya

Kolase Youtube Tribunnews Wiki dan shutterstock
Ria Irawan Meninggal Setelah 10 Tahun Lawan Kanker Getah Bening, Berikut 5 Gejala Penyakit Tersebut 

SURYA.co.id - Setelah berjuang melawan penyakit kanker getah bening, artis Ria Irawan akhirnya meninggal dunia hari ini, Senin (6/1/2020)

Kurang lebih 10 tahun Ria Irawan berjuang melawan penyakit tersebut, hingga menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat pukul 04.00 WIB

Kanker getah bening seperti yang diidap Ria Irawan disebut juga dengan nama limfoma.

Melansir dari laman Hellosehat, kanker ini bisa memperburuk sistem kekebalan tubuh.

Tanpa perawatan, infeksi jadi lebih mudah terjadi, menyebabkan komplikasi, dan bisa berakibat fatal.

Untuk itulah Anda perlu mengetahui bagaimana gejala dan ciri kanker kelenjar getah bening yang umumnya terjadi supaya bisa dicegah dan diobati lebih cepat.

1. Kelelahan

Lelah dan lesu jadi pertanda bahwa tubuh sedang tidak sehat.

Diperkirakan sekitar 9 dari 10 orang yang memiliki limfoma lebih mudah mengalami kelelahan.

Akan tetapi, tingkat kelelahan setiap pasien berbeda-beda, bisa ringan maupun kronis.

Jadi jika Anda merasa kelelahan terus-terusan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter dan jangan menyepelekannya.

2. Demam disertai menggigil dan berkeringat di malam hari

Demam adalah respon alami jika tubuh mengalami infeksi, tapi juga bisa jadi tanda adanya limfoma.

Biasanya pasien limfoma akan mengalami demam dengan derajat yang relatif rendah, disertai tubuh kedinginan, menggigil, dan tubuh mengeluarkan banyak sekali keringat di malam hari.

3. Berat badan turun secara mendadak

Berat badan turun drastis secara mendadak tanpa penyebab yang jelas, bisa jadi gejala limfoma.

Orang dengan kondisi ini, membakar lebih banyak energi karena tubuh mencoba melawan sel-sel kanker.

Biasanya berat badan akan berkurang sebesar 5 sampai 10 persen dalam waktu satu bulan.

4. Ruam dan gatal

Limfoma dapat menyebabkan kulit gatal dan ruam. Kian lama, kulit akan terlihat bersisik kemerahan atau keunguan.

Kondisi ini sering terjadi pada daerah lipatan kulit dan hampir mirip dengan eksim.

Ruam dan gatal bisa menimbulkan benjolan pada kulit.

Gejala ini umumnya terjadi pada jenis limfoma hodgin dan terjadi karena zat sitokin yang dilepaskan oleh tubuh untuk melawan sel kanker.

5. Nyeri dada atau punggung bawah

Kelenjar getah bening berada pada timus, yaitu organ kecil yang berada di antara paru dan sternum (tulang dada).

Jika sel kanker memengaruhi timus, gejala nyeri pada dada bisa terjadi.

Selain itu, sel kanker juga bisa menyerang limfa di sekitar punggung bawah.

Kondisi ini menimbulkan pembengkakan dan memberi tekanan lebih pada saraf sumsum tulang belakang.

Kanker getah bening atau limfoma terjadi ketika jumlah limfosit dalam tubuh menjadi tidak terkendali.

Limfosit adalah sejenis sel darah putih yang melindungi tubuh Anda dari infeksi.

Saat jumlahnya tak terkendali, tubuh dapat mengalami beragam gejala.

Melansir American Cancer Society, tidak ada cara khusus yang bisa sepenuhnya melindungi Anda dari limfoma.

Meski demikian, Anda dapat menurunkan risikonya dengan cara berikut:

1. Melindungi diri dari penyakit infeksi

Sejumlah penyakit infeksi bisa meningkatkan risiko kanker getah bening.

Misalnya, infeksi HIV penyebab AIDS atau infeksi bakteri H. pylori pada lambung.

Maka dari itu, untuk mencegah kanker getah bening, berarti Anda juga perlu melindungi diri dari infeksi tersebut.

Hindari perilaku berisiko yang dapat memicu infeksi HIV, seperti berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan atau menggunakan narkoba suntik.

Guna mencegah infeksi H. pylori, jaga kebersihan diri Anda dan makanan yang Anda konsumsi.

2. Mengelola stres dengan baik

Stres berkepanjangan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat Anda rentan terhadap berbagai penyakit, mulai dari penyakit akibat infeksi hingga kanker pada kelenjar getah bening.

Mengelola stres adalah langkah awal yang baik untuk mencegah kanker getah bening. Anda dapat memulainya dengan kiat-kiat sederhana, seperti:

- Cukup tidur
- Mempelajari dan menerapkan teknik relaksasi
- Meluangkan waktu untuk diri sendiri
- Mengelilingi diri dengan orang-orang yang suportif
- Konseling dengan tenaga kesehatan mental profesional bila diperlukan

3. Menjaga penyakit terkait sistem kekebalan tubuh tetap terkendali

Beberapa orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Penyebabnya bisa berasal dari penyakit, pengobatan, dan sebagainya.

Di sisi lain, ada pula orang yang mengalami penyakit autoimun sehingga sistem kekebalannya menyerang jaringan tubuh sendiri.

Keduanya dapat meningkatkan risiko kanker getah bening.

Jika Anda memiliki salah satu kondisi tersebut, cara terbaik untuk mencegah kanker getah bening adalah dengan menjaga agar penyakit tetap terkendali.

Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh bisa berfungsi dengan baik walaupun tidak optimal.

4. Menghindari paparan radiasi dan zat kimia yang tidak diperlukan

Radiasi dan zat kimia dapat memengaruhi limfosit dan meningkatkan risiko kanker getah bening.

Paparan tersebut bisa berasal dari prosedur medis seperti Rontgen, bahan kimia dalam pertanian, lingkungan industri, dan lain-lain.

Paparan dalam jumlah kecil dan singkat mungkin tidak berbahaya, tapi paparan jangka panjang bisa memengaruhi kesehatan.

Sedapat mungkin, cobalah hindari berbagai sumber paparan yang tidak diperlukan untuk mencegah timbulnya kanker getah bening.

5. Menjaga berat badan

Berat badan berlebih dan obesitas memiliki kaitan yang erat dengan penyakit kanker getah bening.

Bagaimana hal itu bisa terjadi belum diketahui secara pasti.

Namun, obesitas memang diketahui dapat melemahkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Kanker getah bening merupakan kondisi langka dan tidak ada cara mutlak yang dapat mencegah penyakit ini.

Kendati demikian, Anda tetap bisa melakukan sejumlah upaya untuk menurunkan risikonya.

Seperti pencegahan jenis kanker lainnya, gaya hidup sehat memiliki andil yang besar dalam menurunkan risiko kanker getah bening.

Hal ini akan menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh sehingga tidak rentan terhadap infeksi maupun kanker.

Diberitakan sebelumnya, Ria Irawan divonis mengidap kanker getah bening sejak tahun 2009 dan harus menjalani sejumlah tahap pengobatan termasuk kemoterapi.

Sebagai efek dari pengobatan yang dijalaninya, rambut Ria rontok.

Meski demikian, Ria selalu berbagi semangatnya dalam melawan penyakitnya

Ria sempat menceritakan riwayat kanker yang menyerang tubuhnya.

Pada 2009, ia pertama kali mengetahui terdapat miom di dalam rahimnya.

Hanya saja, saat itu ia menghindari untuk dilakukan operasi pengangkatan rahim.

Hingga akhirnya ia memutuskan menjalani operasi pengangkatan rahim pada 30 September 2014.

Keputusan ini diambil setelah ia didiagnosis menderita kanker endometrium atau kanker dinding rahim.

Dari tindakan medis yang dilakukan itu, diketahui bahwa sel kanker yang ada di tubuh Ria sudah menjalar ke kelenjar getah bening di area panggul.

Meski telah divonis mengidap salah satu penyakit kanker yang terkenal mematikan, Ria Irawan tetap menjaga semangatnya dan yakin dapat bertahan dalam waktu yang cukup panjang.

Tak hanya untuk dirinya, Ria dikenal aktif memberikan semangat dan dukungan kepada sesama survivor yang tengah berjuang sembuh

Disiplin mengikuti proses pengobatan dan penyembuhan, Ria sempat dinyatakan bebas dari kanker yang diidapnya pada 2014.

Namun, selang sekian tahun, pada pertengahan 2019 kanker diketahui sudah menjalar ke organ paru-paru hingga otak.

Ia pun kembali bolak-balik ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved