Kehebatan Rudal 'Maut' yang Hancurkan Jenderal Iran Qassem Soleimani, Ternyata Sudah Dimodifikasi

Berikut Kehebatan Rudal 'Maut' yang Hancurkan Jenderal Iran Qassem Soleimani, Ternyata Sudah Dimodifikasi

Kolase Globalsecurity.org dan Daily Mail
Ilustrasi: Kehebatan Rudal 'Maut' yang Hancurkan Jenderal Iran Qassem Soleimani, Ternyata Sudah Dimodifikasi 

SURYA.co.id - Kasus tewasnya Jenderal Iran Qassem Soleimani yang dirudal oleh pesawat tempur tanpa awak (drone) militer Amerika Serikat (AS), jadi sorotan dunia baru-baru ini

Saluran TV Al-Ahad Irak menayangkan rekaman CCTV di kawasan Bandara Internasional Baghdad, yang menunjukkan rudal AS menghantam mobil Jenderal Iran Qassem Soleimani lalu meledak hebat.

Melansir dari Tribunjogja.com dalam artikel 'Rudal Ninja yang Membunuh Qassem Soleimani Secara Senyap Namun Mengerikan Efeknya', rudal yang menghancurkan Jenderal Iran Qassem Soleimani adalah rudal jenis Hellfire R9X

Rudal Hellfire R9X merupakan varian terbaru dari AGM-114 Hellfire, seperti dilansir dari Wikipedia

Pada umumnya, AGM-114 Hellfire adalah sebuah peluru kendali udara ke permukaan yang bertujuan untuk kegunaan pertempuran anti-tank.

ilustrasi grafis rudal Hellfire R9X
ilustrasi grafis rudal Hellfire R9X (Globalsecurity.org)

Rudal ini dapat ditembakkan dari berbagai peluncur di udara, laut dan darat.

Ia memiliki beragam kemampuan dan mampu menyerang banyak target dan sasaran.

Hellfire merupakan senjata utama di dalam pasukan bersenjata Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Nama HELLFIRE berasal dari fungsi asalnya sebagai senjata yang diluncurkan dari helikopter (HELicopter Launched FIRE-and-forget).

AGM-114 Hellfire adalah sebuah sistem senjata yang terbukti tangguh di medan tempur.

Peluru kendali ini telah digunakan di medan tempur sejak pertengahan tahun 1980-an.

Berikut spesifikasinya secara garis besar:

- Berat 100–108lb (45.4–49kg)[1]

- Panjang 64 in (163 cm)

- Diameter 7 in (17.8 cm)

- Hulu ledak High Explosive Anti-Tank (HEAT); 20 lb (9 kg) anti perisai bertingkat Metal augmented charge (MAC); 18 lb (8 kg) cas berbentuk letupan penabur

- Jenis Mesin Roket

- Wingspan 13 in (33 cm)

- Daya jelajah 500 m – 8 km

- Kecepatan Mach 1.3 (950 bsj; 425 m/s)

- Sistem penuntun panduan laser semi-aktif pencari radar gelombang milimeter

- Alat peluncur Pesawat sayap tetap, Pesawat tanpa awak, tripod, kapal dan kendaraan darat

Lockheed Martin Longbow Hellfire
Lockheed Martin Longbow Hellfire (Wikipedia)

Rudal AGM-114 Hellfire memiliki beragam varian dengan kemampuan spesialnya masing-masing

Hellfire R9X adalah varian Hellfire yang sudah dimodifikasi dengan hulu ledak kinetik dan bilah pop-out

Modifikasi ini bertujuan untuk mengurangi dampak kerusakan di sekitar target.

Jadi dapat dipastikan ledakan rudal ini tak menimbulkan kerusakan yang meluas

Dikerjakan secara rahasia sejak 2017, dan keberadaannya baru terungkap pada tahun 2019.

Rudal varian ini digunakan dalam pembunuhan Jamal Ahmad Mohammad Al Badawi, yang dituduh sebagai dalang pemboman USS Cole tahun 2000, Abu Khayr al-Masri, anggota kepemimpinan al Qaeda serta yang terbaru Qasem Soleimani, jenderal utama Pasukan Pengawal Revolusi Islam dan Pasukan Quds

Sebelumnya, Qassem Soleimani tewas bersama Komandan Popular Mobilization Unit (PMU) Abu Mahdi al-Muhandis dan 10 orang perwira lainnya.

Dalam rekaman pendek CCTV yang ditayangkan televise Al-Ahad mobil pembawa Qassem Soleimani tidak terlihat dalam video.

Posisinya diduga berada di luar tembok.

Meski demikian ledakan dan kilatan cahaya menunjukkan sebuah kendaraan terhantam serangan itu.

Dari foto-foto yang beredar di media social, jasad Qassem Soleimani ditemukan dalam kondisi sangat menyedihkan.

Tubuhnya tersayat-sayat dan hancur meski masih bisa dikenali.

Petunjuk paling jelas adalah potongan tangan, yang di jarinya tersemat cincin bertahtakan batu merah yang jadi ciri Qassem Soleimani.

Aksi balas dendam

Mohsen Rezaee, tokoh senior Garda Republik Iran menyerukan aksi pembalasan atas pembunuhan Mayjen Qassem Soleimani.

Jenderal yang pernah memimpin pasukan pengawal Republik Islam Iran itu menyerukan pembalasan lewat akun Twitternya @ir-rezaee.

Pernyataannya dikutip situs berita Lebanon, Al Masdar News dan Sputniknews.com, Jumat (3/1/2020). Seruan Rezaee ini bukan pernyataan resmi pemerintah Iran.

Teheran sejauh ini belum menyiarkan pernyataan dan tanggapan atas kematian Qassem Soleimani di Baghdad.

Secara teknis, pasukan Garda Republik Iran memiliki kontrol atas jalur strategis Selat Hormuz.

Pekan lalu, armada laut Iran menggelar latihan bersama militer Rusia dan China.

Menggunakan kapal cepat bersenjata, pasukan laut Iran beberapa kali membayangi armada laut AS. Bahkan pernah menangkap dan menyandera prajurit Angkatan Laut AS.

Pembunuhan Qassem dan tokoh-tokoh Shiah Irak terjadi Kamis (2/1/2020) malam waktu Bahgdad.

Situs berita Russia Today (RT) News mendapatkan gambaran detik-detik pembunuhan Komandan Pasukan Al Quds Garda Republik Iran.

Saksi mata di Bandara Internasional Baghdad menyebutkan, semua jadwal penerbangan di bandara tersebut dibatalkan begitu terjadi serangan roket.

Serangan diduga dilakukan drone AS itu menyasar terminal keberangkatan.

Kesaksian ditulis warga bernama Barzan Sadiq lewat akun Twitternya @BarzanSadiq, dan dikutip RT News, Jumat (3/1/2020).

Kebakaran besar terlihat di area yang terkena serangan roket.

“Ada dua kendaraan terbakar,” lanjut Barzan Sadiq sembari melampirkan rekaman pendek video dari area yang terpantau di bandara.

Suasana di lokasi kejadian tampak gelap.

Keterangan awal tim media Perdana Menteri Irak menyebutkan, ada tiga roket menghantam bandara Baghdad.

Pihak Populer Mobilization Unit (PMU), milisi Syiah di Irak awalnya menyebut tokoh mereka, Direktur Humas Muhammad Reza al-Jabari, tewas akibat serangan roket yang diyakini dilakukan pasukan AS itu.

Beberapa jam kemudian muncul kabar baru, Deputi Komandan PMU Abu Mahdi al-Muhandis juga tewas.

Lebih mengejutkan lagi, ada korban lain, yaitu Komandan Pasukan Al Quds Garda Republik Iran, Mayjen Qassem Soleimani.

"Amerika dan Israel bertanggungjawab atas pembunuhan para mujahidin ini, Abu Mahdi al-Muhandis dan Qassem Soleimani," kata juru bicara PMF, Ahmed al-Assadi dikutip Reuters dan Sputniknews, Jumat (3/1/2020).

Mereka tewas menyusul serangan roket yang diarahkan ke iring-iringan kendaraan yang membawa mereka.

Sejumlah pengawal dari PMF juga tewas.

Menurut laporan televisi Al Sumaria, 12 tentara Irak juga terbunuh dalam operasi rahasia yang diduga dilakukan pasukan AS dan Israel.

Detail kejadian dan perkembangan lebih lanjut peristiwa ini sedang dikumpulkan informasinya.

Qassem Soleimani merupakan tokoh sangat penting yang diincar pasukan AS dan Israel.

Ia berperan memimpin pasukan dan milisi yang diterjunkan dalam perang di Suriah maupun Irak.

Pasukan AS dua pekan lalu menggempur kamp Khatabi Hezbollah di Irak, menewaskan sekurangnya dua lusin anggota milisi Syiah tersebut.

Pada 31 Desember 2019, aktivis Shiah menggelar demo besar ke Kedubes AS di Baghdad, mengecam serangan brutal itu.

Para demonstran sempat masuk ke komplek Kedubes, membakar dan merusak property diplomatik di Green Zone tersebut.

Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, memperingatkan siapa saja, AS akan melakukan serangan preemtif guna melindungi kepentingan pasukan AS.

Esper menuding para demonstran di Baghdad merupakan kepanjangan tangan Iran, dan mereka akan menyesal jika meneruskan aksi kekerasannya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved