Kilas Balik
Lebih Ekstrim dari Penumpasan Begal Sadis, Soeharto Berani Selundupkan 2000 Senjata ke Afganistan
Lebih Ekstrim dari Penumpasan Begal Sadis, Soeharto Pernah Perintahkan Benny Moerdani untuk Selundupkan 2000 Senjata ke Afganistan
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Langkah Soeharto dalam menindak begal sadis pada masa pemerintahannya memang cukup ekstrim
Namun, ada lagi kebijakan Soeharto yang tak kalah ekstrim dari itu
Soeharto pernah berani menyelundupkan 2000 pucuk senjata ke Afganistan yang dilaksanakan oleh Benny Moerdani
Melansir dari buku berjudul "Benny Moerdani Yang Belum Terungkap", berikut kisahnya
Hal ini berawal saat pasukan Uni Soviet akan menduduki Afganistan, sehingga membuat Amerika Serikat yang sedang perang dingin pun mulai gusar

Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto yang saat itu memang dekat dengan Amerika Serikat, lantas memutuskan untuk membantu
Soeharto mengutus Asisten Intelijen Pertahanan dan Keamanan, Benny Moerdani untuk bertemu dengan kepala intelijen Pakistan
"Pertemuan itu membahas permintaan pejuang Afganistan dan intelijen Pakistan untuk penyediaan logistik, obat-obatan, dan persenjataan buat pejuang Afganistan" kata Marsekal Madya (Purn) Teddy Rusdy yang saat itu menemani Benny
Lalu, disepakatilah operasi bersama yang diberi nama Babut Mabur atau permadani terbang
Operasi ini untuk mengirimkan senjata-senjata sumbangan dari Uni Soviet yang diterima Indonesia saat Trikora, diserahkan kepada pejuang Afganistan
Tentu saja atas persetujuan Presiden Soeharto
Teddy Rusdy dalam buku biografinya yang berjudul "Think Ahead" menyebut senjata itu diangkut ke Jakarta dan dismpan di bandara Halim Perdanakusuma
"Waktu itu terkumpul 2000 pucuk senjata, cukup untuk dua batalion" kata Teddy
Pekerjaan berikutnya, Teddy diperintah Benny untuk menghapus nomor seri senjata-senjata itu
Baru pada Juli 1981, persiapan pengiriman mulai dilakukan