Berita Surabaya
VIRAL Polisi Usir Keluarga yang Berteduh di Pospam BG Junction Surabaya, ini Penjelasan Polisi
Berdar kabar satu keluarga diusir polisi saat berteduh di Pospam BG Junction Surabaya hingga viral di Facebook, ini penjelasan pihak kepolisian.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Tidak sedikit warganet yang menyayangkan aksi kedua anggota polisi tersebut.
Menanggapi hebohnya pemberitaan yang melibatkan pihak kepolisian, Ps Kaur Subbag Humas Polrestabes Surabaya Ipda Umam pun memberikan penjelasan.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Viral Satu Keluarga Diusir Saat Berteduh di Pos Polisi, Ini Penjelasan Kepolisian' pihaknya menjelaskan berita tersebut tidak benar.
Kendarti demikian, Umam tidak menampik jika ada dua anggota kepolisian yang mendatangi pos pengamanan (pospam) saat peritiwa tersebut terjadi.
Ia pun membenarkan jika kejadian itu terjadi di pospam BG Junction Surabaya.
"Itu lokasinya di pos pengamanan BG Junction wilayah Polsek Bubutan, dan terjadi kemarin Sabtu," kata Umam saat dihubungi Kompas.com (22/12/2019).
Lebih lanjut, Umam menambahkan jika kedua anggota kepolisian yang datang ke pospam saat itu tidak berniat mengusir keluarga itu.
Melainkan untuk memperbaiki atap popam yang bocor.
Adapun identitas kedua anggota polisi tersebut ialah Aipda Sony dan Brigadir Hengky yang berasal dari Polsek Bubutan.
Ia juga mengatakan bahwa hal itu sesuai dari foto yang sudah tersebar yakni kedua anggota tersebut tengah melihat ke atap yang bocor.
"Saat ini, kami masih dalam tahap penyelidikan untuk melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan," ujarnya.
Kepada masyarakat, ia berpesan bahwa media sosial bukan tempatnya untuk mem-bully terhadap suatu kejadian yang belum tentu kebenarannya.
Selain itu, ia pun meminta kepada masyarakat Surabaya khususnya untuk menjaga kotanya dan pantang akan berita bohong.
"Mari berpikir jernih dan tidak terpancing dengan hal postingan yang merugikan korps kami," katanya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Kompas.com belum dapat mengonfirmasi pemilik akun Facebook Kojin Tok terkait peristiwa yang sebenarnya terjadi.