Polisi Surabaya Tembak Mati Begal

5 Fakta Begal Sadis Surabaya, Tak Segan Potong Bagian Tubuh Korban, Satu Pelaku Ditembak Mati Polisi

5 Fakta Begal Sadis Surabaya, Tak Segan Potong Bagian Tubuh Korban, Satu Pelaku Ditembak Mati Polisi

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - 5 Fakta Begal Sadis Surabaya, Tak Segan Potong Bagian Tubuh Korban, Satu Pelaku Ditembak Mati Polisi.

Pelaku begal sadis Surabaya bermodus minta tolong korban ditunjukkan alamat, sebelum melancarkan aksi kejinya.

Berikut fakta begal sadis Surabaya yang tak segan melukasi korban hingga anggota tubuh putus :

1. Begal Sadis di Surabaya Bacok Korban Hingga Jari Tangan Putus

Para begal bersenjata celurit nyaris merampas nyawa Slamet Efendi (21) warga Sukosari, Lumajang.

Kejadian nahas itu menimpa Slamet dan teman perempuannya, Wiwin Widayati (20) warga Dusun Ngelo, Tuban, Rabu (4/12/2019) sekitar pukul 01.00 WIB.

Sebelum kejadian pembegalan itu, Slamet mengantarkan Wiwin ke Restoran Emerald Citraland Surabaya, Selasa (3/12/2019) pukul 23.00 WIB untuk menemui temannya guna menitip berkas lamaran pekerjaan.

Sepulang dari sana, keduanya melintasi jalan seputaran perumahan Citraland Surabaya.

Tak lama, keduanya diberhentikan oleh dua orang pria.

Tersangka Noval, kelompok begal sadis yang dilumpuhkan timah panas polisi pada bagian kakinya, ditanya Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho dan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran.
Tersangka Noval, kelompok begal sadis yang dilumpuhkan timah panas polisi pada bagian kakinya, ditanya Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho dan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran. (surya.co.id/firman rachmanuddin)

Awalnya, dua pria tak dikenal itu meminta bantuan korban untuk menunjukkan jalan di wilayah Dukuh Kupang dengan alasan ingin menjenguk saudaranya.

Tanpa curiga karena gestur tubuh dan sikap yang sopan, korban pun membantu kedua pria tersebut.

"Keduanya iring-iringan, korban di depan, sedangkan dua pelaku itu di belakangnya. Sesekali berdampingan sambil ngobrol," ujar Ps Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal, Ipda Rochib, Rabu (4/12/2019).

Lebih lanjut, sesampainya di jalan Raya Satelit Selatan, dua pria asing yang mengendarai motor Honda Scoopy Silver itu lalu menghentikan Slamet dan temannya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho dan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, memperlihatkan foto begal sadis M Hartono (32) warga Balongsari Madya Surabaya, yang ditembak mati usai beraksi.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho dan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, memperlihatkan foto begal sadis M Hartono (32) warga Balongsari Madya Surabaya, yang ditembak mati usai beraksi. (surya.co.id/firman rachmanuddin)

Bersamaan itu, kedua pelaku lantas mengeluarkan celurit dan mengancam akan melukai kedua korban jika tak menyerahkan motor Soopy hijau bernopol S 4465 BX milik Wiwin yang dikendarai Slamet Efendi.

Maksud hati ingin mempertahankan motor teman perempuannya, Slamet Efendi kemudian mencoba melawan dua pria bersenjata celurit itu.

Ancaman pelaku tak dihiraukan, hingga aksi nekat Slamet berujung pada bacokan membabi buta yang dilakukan kedua pria itu kepadanya.

Alih-alih mempertahankan motor, Slamet pun mengalami luka bacok parah di sekujur tubuhnya. Motor milik Wiwin pun raib. Meski korban berteriak minta tolong, tak ada satupun orang mendengar karena lokasi kejadian sangat sepi.

Slamet pun mengalami luka bacok pada pergelangan tangan kiri hingga sabetan celurit itu membuat jarinya putus. Selain itu, korban juga menderita luka bacok parah di pergelangan kaki kanan hingga putus.

"Pertolongan baru datang ketika ada sekuriti perumahan keliling dan langsung dilanjutkan kepada kami. Kami kemudian sampaikan ke TGC Comand Centre untuk langsung menangani korban luka bacok ke RSUD Dr Soetomo Surabaya," lanjutnya.

Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya, AKP M Akhyar saat menjenguk Slamet Efendi, korban pembegalan di Raya Satelit Selatan Surabaya, Jumat (6/12/2019).
Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya, AKP M Akhyar saat menjenguk Slamet Efendi, korban pembegalan di Raya Satelit Selatan Surabaya, Jumat (6/12/2019). (SURYA.co.id/Firman Rachmanudin)

Usai mengevakuasi korban Slamet, polisi kemudian membuatkan laporan dan memeriksa keterangan saksi korban Wiwin di Mapolsek Sukomanunggal Surabaya.

"Korban sudah melapor dan saat ini kami sedang melakukan penyelidikan dua pria pelaku begal itu," tandas Rochib.

2. Tindakan Tegas Polisi

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya,AKBP Sudamiran tak mau berkompromi dengan aksi kejahatan jalanan yang sadis.

Sudamiran bahkan menegaskan tak segan melakukan tindakan tegas kepada pelaku begal bersajam yang tega melukai korban atau nekat melawan petugas.

"Tidak ada kompromi terhadap aksi kejahatan jalanan yang sadis. Tindakan tegas terukur akan dilakukan sebagai upaya akhir bagi para pelaku yang tega melukai masyarakat ataupun melawan saat ditangkap petugas," tegas perwira dua melati itu.

Tak hanya itu, Sudamiran juga menerjunkan dua tim spesialis bandit jalanan yakni unit Resmob dan unit Jatanras untuk membackup unit reskrim polsek Sukomanunggal dalam mengejar dua pria pelaku begal sadis tersebut.

"Kami terjunkan tim resmob dan jatanras untuk back up polsek. Kami akan kejar mereka (pelaku)," tandasnya.

3. Polisi Menangkap 2 Pelaku Begal Surabaya Sadis

Selesai sudah riwayat kejahatan satu dari dua pelaku begal sadis yang beraksi di Jalan Raya Satelit Selatan, Sukomanunggal Surabaya, Rabu (4/12/2019) dini hari.

Pelaku yang ditembak mati itu adalah M Hartono (32) warga Balongsari Madya kota Surabaya, sedangkan temannya yakni Noval Rinaldy (22) warga Balongsari Kota Surabaya dilumpuhkan kakinya menggunakan timah panas saat sama-sama kabur saat ditangkap.

"Pelaku MH, terpaksa kami lakukan tindakan tegas terukur karena membawa senjata tajam saat hendak kami tangkap di seputaran wilayah Balongsari," ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya,AKBP Sudamiran, Jumat (6/12/2019).

Tersangka Noval, kelompok begal sadis yang masih beruntung dilumpuhkan timah panas polisi pada bagian kakinya diwawancarai Kapolrestabes Surabaya,Kombes Pol Sandi Nugroho dan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran.
Tersangka Noval, kelompok begal sadis yang masih beruntung dilumpuhkan timah panas polisi pada bagian kakinya diwawancarai Kapolrestabes Surabaya,Kombes Pol Sandi Nugroho dan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran. (SURYA.co.id/FIRMAN Rachmanudin)

Selain itu, Hartono juga dikenal kejam. Tiap kali beraksi ia selalu membawa senjata tajam yang diselipkan di balik jaketnya.

"Pelaku MH ini juga selaku eksekutornya. Dia yang kemarin tega menganiaya korban hingga mengalami luka parah, jari putus, pergelangan tangan dan kaki nyaris putus," tambahnya.

4. Pengakuan Begal Sadis Surabaya

Sementara itu, Noval mengaku jika dirinya hanyalah sebagai joki yang membonceng Hartono.

Ia mengaku terpaksa mengikuti Hartono karena juga diancam jika tidak mau mengikutinya.

"Saya cuma ikut-ikutan saja. Saya yang bonceng. Yang turun dan eksekusi ya MH itu," dalihnya.

Aksi kejahatan M Hartono (32) warga Balongsari Madya kota Surabaya berakhir di tangan unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.

5. Sudah 12 Kali Begal Sadis

Pelaku kejahatan jalanan begal itu dikenal sadis saat beraksi.

Ia selalu membawa senjata tajam jenis pisau penghabisan sepanjang 30 cm.

Hasil penyelidikan kepolisian, ada dua belas (12) tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Hartono.

Semuanya, berada di wilayah Kota Surabaya.

Seperti Jalan Lingkar Barat Lakarsantri Surabaya, Kebun Bibit Wonorejo Surabaya, Jalan Kalibokor Surabaya, Samping Utara Masjid Al Akbar Jambangan Surabaya, Jalan Tambak Osowilangon Surabaya.

Lalu di Jalan Raya Kendung Surabaya, Jalan Rungkut Asri Surabaya, Jalan Darmo Permai Surabaya, Jalan Simo Kwagean Surabaya, Jalan Raya Panjang Jiwo Surabaya dan terakhir di Jalan Raya Satelit Selatan Surabaya.

Petugas sat mengevakuasi korban begal di Jalan Raya Satelit Selatan, Sukomanunggal Surabaya
Petugas sat mengevakuasi korban begal di Jalan Raya Satelit Selatan, Sukomanunggal Surabaya (ist)

"Ada dua belas tempat kejadian yang kami identifikasi pelakunya menjurus ke tersangka MH ini. Itu kami dapat dari data laporan kejadian dan ciri-ciri pelaku yang disampaikan oleh korbannya," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, Jumat (6/12/2019).

Dari dua belas TKP itu, aksi terakhir di Jalan Raya Satelit Selatan Surabaya membuat korban bernama Slamet Efendi (21) warga Jatiroto, Lumajang itu mengalami luka bacok sangat parah.

Sebelum ditembak mati petugas, M Hartono berhasil membawa kabur motor honda Scoopy hijau bernopol S 4465 BX milik korban yang juga teman perempuan Slamet Efendi, Wiwin Widayati (20) warga Dusun Ngelo, Tuban.

Ia bahkan menjualnya sendiri ke wilayah Madura dan hasilnya dibagi dengan Noval Rinaldy (22) warga Jalan Balongsari Madya Surabaya, yang juga turut serta dalam aksinya di Jalan Raya Satelit Selatan itu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved