Kabar Tulungagung

Bahaya Makan Bangkai Daging Sapi yang Marak Dijual Rp 3 Juta di Tulungagung, Ini 5 Faktanya

Bahaya Makan Bangkai Daging Sapi yang Marak Dijual Rp 3 Juta di Tulungagung, Ini 5 Faktanya

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Ilustrasi tribun Pekanbaru/Donny Putra & Surya.co.id/David Yohannes
Bahaya Makan Bangkai Daging Sapi yang Marak Dijual Rp 3 Juta di Tulungagung, Ini 5 Faktanya 

Sabar mengungkapkan, enam ekor di antara sapi yang mati ada di Dusun Puthuk.

3. Harga Bangkai Sapi jauh Lebih Murah

Kepala Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Tulungagung, Sabar memantau kandang sapi milik warganya, Selasa (3/12/2019).
Kepala Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Tulungagung, Sabar memantau kandang sapi milik warganya, Selasa (3/12/2019). (SURYA.co.id/DAVID YOHANES)

Para peternak sapi tentu merugi dengan adanya peristiwa ini.

Namun, sejumlah oknum tampaknya tak ingin menelan kerugian terlalu telak.

Alhasil, mereka pun menjual kembali bangkai sapi tersebut dengan harga jauh lebih murah.

Menurut informasi yang beredar, harga bangkai sapi tersebut dijual oleh pemiliknya sekitar Rp 3 juta.

Hal ini sangat jauh berebeda dengan harga sapi yang masih hidup.

Normalnya, sapi yang masih hidup dijual dengan kisaran harga menyentuh belasan juta rupiah.

Sementara di pasaran, pedagang menjual daging bangkai sapi dengan harga normal.

4. Sapi Mati Diduga Diracun, Ini Ciri-cirinya

Kematian sapi ini terjadi sejak dua bulan lalu. Dugaan warga, sapi-sapi ini mati karena diracun.

"Yang membuat warga waspada, sapi-sapi ini mati dengan ciri-ciri keracunan," sambung Sabar.

Diduga ada oknum tertentu dibalik maraknya sapi yang mati mendadak.

Sebab, sapi yang mati adalah sapi-sapi yang gemuk, baik sapi perah atau sapi pedaging.

Sapi yang mati tujuh, di antaranya dijual, sedang satu sapi disembelih dan dagingnya dibagi-bagikan ke warga.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved