Lapor Cak
Pemkot Surabaya Siagakan Tim Kadaka yang Khusus Tangani Pohon
Pemkot Surabaya melalui Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) rutin memotong dahan dan ranting pohon (pruning).
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA – Pemkot Surabaya melalui Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) rutin memotong dahan dan ranting pohon (pruning).
Kasi Ruang Terbuka Hijau DKRTH Surabaya, Rochim Yuliadi, DKRTH memiliki pasukan khusus yang menangani pemeliharaan pohon di Surabaya, yakni Tim Kadaka.
"Pasukan ini stand by 24 jam dibagi menjadi 3 shift. Pertumbuhan pohon di Kota Surabaya dikendalikan oleh tim ini. Mulai dari pemangkasan hingga penebangan jika dirasa membahayakan," ungkap Rochim, Kamis (28/11).
Dalam sehari, Tim Kadaka rutin memangkas pohon sebanyak 160 batang. Mengenai jenis pohon yang rawan tumbang, Rochim menyebutkan tidak ada spefisik apapun. Berbagai jenis pohon memiliki kekuatan yang sama.
"Kalau rantingnya mudah patah antara lain trembesi dan pohon dadap. Kami sering melakukan perantingan pada pohon trembesi untuk mengantisipasi ranting jatuh," paparnya.
Sementara pohon tumbang, biasanya lebih karena faktor eksternal, seperti akibat ditabrak ataupun keropos karena dibakar. "Selebihnya karena pengaruh pertumbuhan akar yang kurang maksimal sehingga daya cengkeram ke tanah yang kurang, dan ini tidak banyak," jelasnya.
Setiap hari, dilakukan perantingan di seluruh wilayah Surabaya. Selain itu, pihaknya juga melayani giat perantingan berdasarkan surat yang masuk dari warga atau instansi yang menghendaki.
Dalam sehari, surat pengajuan bisa mencapai 20 atau lebih. Namun tidak semua kami kabulkan,
“Misalnya kebanyakan warga mengajukan permohonan karena alasan rasa was-was berlebihan. Padahal kondisi pohon sehat dan belum waktunya dilakukan pruning," tutur Rochim.
Ia menyampaikan, kemungkinan besar tidak akan ada pohon tumbang yang tiba-tiba menimpa pengguna jalan, termasuk pengendara R2.
"Kami selalu melakukan pemeliharaan pohon yang tersebar di seluruh area Kota Surabaya," jelasnya.
Ia berpesan agar warga Surabaya mencintai pohon. Jangan sedikit-sedikit minta potong.
"Pada dasarnya kita senantiasa membutuhkan pohon sebagai pemasok O2," tandasnya