Tanaman Jagung di Lima Kecamatan di Tulungagung Diserang Ulat Tentara
Ulat jenis spodoptera frugiperda alias Fall Armyworm mulai menyerang tanaman jagung di Kabupaten Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Ulat jenis spodoptera frugiperda alias Fall Armyworm mulai menyerang tanaman jagung di Kabupaten Tulungagung.
Ulat ini diketahui berasal dari Amerika Serikat.
Bentuknya mirip ulat grayak, dengan ciri khas garis lateral yang lebih jelas, dan ada pola bentuk huruf Y terbalik di kepala.
Ulat ini memakan pangkal tumbuh daun pohon jagung muda, sehingga mengakikatkan kerusakan tanaman.
“Yang dimakan titik tumbuh daun bagian atas tanaman, sehingga jagung tidak bisa memroduksi daun baru,” terang Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Dinas Pertanian Tulungagung, Gatot Rahayu.
Lanjut Gatot, serangan hama yang mendapat sebutan ulat tentara ini baru terjadi di tahun 2019.
Tahun-tahun sebelumnya ulat ini tidak pernah terdeteksi di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Dinas Pertanian sudah mendapat laporan serangan ulat ini dari petani, sejak Maret 2019.
“Sebenarnya membasmi hama ini dengan cara dipithes (dimatikan), tidak usah pakai pestisida. Cukup pencet dengan jari sampai pecah, atau kalau jijik bisa digunting,” sambung Gatot.
Namun cara yang lebih efektiF adalah dengan mengondisikan ekosistem.
Predator alami ulat ini, seperti burung dijaga tetap lestari.
Diakui Gatot, perkembangan ulat tentara dipicu pola tanam yang tidak serempak.
Jika ada petani yang menanam jagung secara terus-terusan, maka sama saja membiarkan ulat ini terus berkembang.
Ketersediaan tanaman jagung secara terus-menerus, sama artinya menyediakan makanan untuk ulat ini.
“Makanya harus menanam serempak, kemudian ada jeda untuk memutus siklus perkembangbiakan ulat ini,” tegas Gatot.
Namun upaya ini terkendala banyak petani yang menggarap lahan sewa.