Seleb
VIDEO - Igun Pamer 15 Busana Paduan Batik & Tenun Jawa Timur dalam East Java Fashion Harmony 2019
"Saya dapatnya memang kain yang super bagus-bagus, semuanya sutra dengan harga Rp 5 juta sampai Rp 15 juta," ujar Ivan.
Penulis: Heftys Suud | Editor: Eben Haezer Panca
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud
SURYA.co.id | SURABAYA - Desainer kondang Indonesia, Ivan Gunawan atau Igun, ikut memamerkan kreasi busananya dalam East Java Fashion Harmony 2019, Kamis (21/11/2019).
East Java Fashion Harmony 2019 merupakan helatan yang digelar pertama kalinya sebagai wadah eksplorasi dan mengenalkan keindahan kain batik dan Tenun Jawa Timur.
Di tengah enam desainer APPMI Jawa Timur yang ikut dalam East Java Fashion Harmony 2019, Ivan Gunawan hadir sebagai desainer tamu.
Dalam acara yang berlangsung di Hotel Shangri-La Surabaya itu, Ivan menampilkan 15 koleksinya yang merupakan paduan dari batik dan tenun Jawa Timur.
Dari Pemerintah Daerah Jawa Timur, ia dipercaya untuk mengolah kain batik dari pengrajin Surabaya, Malang,Tulungagung, dan Pamekasan. Sementara kain tenunnya, didapat dari pengrajin Kediri dan Lamongan.
"Landasan dari desan busana ini adalah semua bisa pakai batik. Karena saya berharap orang Indonesia ini nggak pakai batik cuma pas hari Jumat aja, tapi bisa juga untuk acara lainnya, cocktail party bisa, bahkan menjelma di event red carpet," ujar Ivan.
Untuk itu, kain wastra yang didapatnya itu, diolah menjadi busana yang lebih modern dengan look glamour. Di tangan Ivan, kain batik dan tenun dikreasikan menjadi pallazo, busana dengan layering.
Kain wastra dengan tone warna peach, kecolatan, ungu, dan abu-abu, dipadukannya dengan bahan lace dan brokat. Untuk memberikan kesan glamour, Ivan menjadikan aplikasi swarovski sebagai detail busananya.
"Jadi dengan material batik dan tenun, tapi modelnya sangat kekinian, nggak kaku, secara look dan model, sama sekali nggak ada kesan kedaerahan," papar Ivan.
Berkesempatan mengolah kain batik dan kain tenun tersebut, Ivan mengaku waktu cukup menjadi kendala. Pasalnya, ia mengerjakan 15 look dengan kain wastra tersebut, tak sampai satu bulan.
Tapi, imbuh Ivan, proses pengerjaan koleksi tersebut sangatlah seru. Mencocokan motif kain batik dengan kain tenun disebutnya sebagai tantangan yang asyik.
"Senang sekali saya dipercaya untuk motong-motongin kain yang bagus-bagus itu jadi baju, apalagi saya dapatnya memang kain yang super bagus-bagus, semuanya sutra dengan harga Rp 5 juta sampai Rp 15 juta," ujar Ivan.
"Saya baru tahu loh kalau tenun kediri itu satu kain bisa multicolour. Ini pengalaman saya, luar biasa, kalau nggak dikasih tahu kain-kain Jawa Timur melalui acara ini, saya nggak akan tahu," sambungnya.
Lima belas karyanya itu selanjutnya akan dibawa ke Ibu Kota. Untuk itu, Ivan pun mengatakan ada PR besar yang harus dikerjakan oleh pengrajin dan Pemerintah Daerah Jawa Timur.