Berita Surabaya
BERITA SURABAYA Hari ini Populer, Ular Piton Raksasa Lilit Leher Warga & Kebakaran di Kebalen
BERITA SURABAYA Hari ini Populer, Ular Piton Raksasa Lilit Leher Warga & Kebakaran di Kebalen
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Simak Berita Surabaya Populer hari ini, Senin 18 November 2019 yang diantaranya ialah temuan ular piton raksasa di Candi Lontar Surabaya.
Ular piton raksasa tersebut berhasil ditaklukan seorang warga bernama Maryadi setelah sempat bertarung sekitar satu jam.
Maryadi juga menuturkan jika ular piton raksasa sepanjang empat meter tersebut sempat melilit lehernya.
Selain itu, adapula berita terkait kebakaran yang terjadi di gudang penyimpanan botol air mineral di Kebalen Surabaya hingga menerjunkan 12 unit mobil pemadam kebakaran.
Untuk berita selengkapnya, berikut telah SURYA.CO.ID rangkum Berita Surabaya Populer untuk Anda.
1. Kisah Warga Candi Lempung Surabaya Taklukkan Ular Pitor Raksasa yang sempat Melilit Lehernya

Seekor ular jenis Piton Sono Kembang sepanjang 4 meter dan berat 40 kilogram hebohkan warga Jalan Candi Lempung RT 03 RW 09, Lontar, Sambikerep, Surabaya, Sabtu (16/11/2019) malam.
Ular tersebut mendadak muncul lalu menggeliat di dasar sungai yang berada di sisi timur pemukiman warga, sekitar pukul 23.00 WIB.
Beberapa warga sontak terjun ke dalam dasar sungai sedalam tiga meter itu dan berusaha menangkap ular tersebut.
Lantaran air di dalam dasar sungai tinggal sediki karena musim kemarau, warga telanjur dengan mudah untuk menangkapnya.
Satu di antara warga yang terbilang berani itu, bernama Mariyadi (41).
Kepada TribunJatim.com (grup surya.co.id), ia mengaku sempat berjibaku sekitar 15 menit untuk menangkap ular tersebut.
"Saya pegang ekornya, saya tarik, sempat lepas karena melawan. Sempat tarung sama saya (berkelahi), sampai saya jatuh," ujarnya saat ditemui di lokasi penemuan ular, Minggu (17/11/2019).
Maryadi menuturkan, mulanya ular tersebut diketahui pertama kali oleh seorang petugas keamanan perumahan baru di sebelah pemukimannya, bernama Slamet saat berpatroli.
"Semalam ada satpam perumahan sebelah patroli keliling sini. Lalu lihat ular, teriak-teriak dia, jadi dia senter," jelasnya.
Mendengar kegaduhan itu, lanjut Mariyadi, warga pun dibuat geger.
Saat dipastikan ular tersebut benar adanya, Mariyadi mengaku, tanpa banyak pikir langsung terjun ke dasar sungai.
"Saya kira ular kecil, ternyata saya lihat ularnya besar," tuturnya.
Ular tersebut semula melata dengan begitu cepatnya menyusuri dasar sungai dari arah utara ke selatan.
Namun, sebelum ular tersebut berhasil berkamuflase dengan medan sungai yang puritan lantas menghilang, Mariyadi sigap pegang ekor ular tersebut lalu menariknya kuat-kuat.
Mungkin sadar menjadi bulan-bulanan manusia, ular tersebut berkali-kali melakukan perlawanan.
Mulai dari menyeringai lalu berdesis keras seraya mengulurkan lidahnya.
Tubuh Mariyadi pun dililit lipatan tubuh si ular.
"Saya menghadang pakai tangan. Pas saya pegang melibet badan saya, kena leher saya tadi malam, semenit lilit leher saya," ungkapnya.
Sejam berjibaku meladeni perlawanan hewan melata tersebut, sang ular pun takluk setelah warga beramai-ramai menyergap ular tersebut dengan siasat khusus.
Yakni, dengan menjepit kepala ular menggunakan alat besi berbentuk huruf 'T', saat dirasa gerakan ular terkunci, warga lantas beramai-ramai membuntal kepala ular dengan lapisan selotip lakban.
"Akhirnya saya himpit pakai besi bentuk T Lalu saya lakban kepalanya, saya buntal," ungkap Mariyadi.
Saat gerak-gerik ular makin tenang, dan nyaris tak melawan, Mariyadi lantas memindahkan ular yang beratnya nyaris satu karung semen itu ke sebuah kotak bekas kurungan Burung Dara yang terbuat dari lapisan kayu dan teralis.
"Ya sementara dibuat hiburan buat anak-anak kecil yang mau melihatnya," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua RT 03 Purwo Subketi (49) menuturkan, sementara waktu pihaknya masih belum miliki rencana tindakan selanjutkan terhadap ular hasil tangkapan warganya.
Semalam, beberapa jam setelah ular tersebut diamankan, ada seseorang dari komunitas pecinta ular tertarik melihat ular tangkapan warganya.
Purwo sempat mengaku optimis bahwa ular tersebut bisa diuangkan atau paling tidak dapat berpindahtangan ke pihak yang memang ahlinya.
Namun, ternyata dugaannya meleset, pihak komunitas pecinta alam tersebut mendadak urung mengadopsi ular tersebut setelah tahu bahwa status ular tersebut adalah ular liar .
"Ternyata beda kalau ular dipelihara dari kecil. Karakternya lain, gak berani Jadi enggak berani beli," ungkap pria bertopi urang itu.
2. Gudang Penyimpanan Botol Air Mineral di Kebalen Terbakar, PMK Surabaya Datangkan 12 Mobil Pemadam

Sebuah gudang penyimpanan botol air mineral di Jalan Kebalen Wetan VIII No.2, Krembangan Utara, Pabean Cantian, Surabaya ludes terbakar, Minggu (17/11/2019). Informasinya, api melumat tumpukan kardus dan galon plastik air mineral di dalam gudang berukuran 4 meter x 9 meter itu.
Kobaran api diketahui menyala melumat seisi benda di dalam gudang milik Leonard, dalam kurun waktu 30 menit. Bangunan gudang itu terdiri dari tiga lantai, untungnya api hanya berkobar di lantai paling bawah.
Menurut saksi mata warga setempat, Sugeng (45), kobaran api tampak menjilat-jilat di balik pintu gudang yang terbuat dari besi dalam kurun waktu 30 menit.
"Ya sekitar 30 menitan, langsung diamankan jalannya sama Satpol PP tadi," katanya pada TribunJatim.com di lokasi, Minggu (17/11/2019).
Sepengamatannya, beberapa petugas PMK Surabaya berusaha memadamkan kebakaran melalui berbagai sisi.
"Tadi ada yang naik ke lantai dua, ada yang bongkar pintu gudang," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PMK Surabaya Dedik Irianto menuturkan, pihaknya menerjunkan sedikitnya 12 mobil pemadam kebakaran berbagai jenis.
"Sembilan truk dan tiga motor Walang Kadung, kami kerahkan," terang Dedik.
Dedik juga menambahkan, kebakaran itu hanya melumat seisi barang yang ada di lantai dasar.
Sedangkan dua lantai di atasnya, dapat diselamatkan.