Ditanya Tetangga Keberadaan Surono, Istri dan Anak Kompak Jawab Lagi di Bali dan Beristri Lagi

Tetangga sebenarnya sudah curiga setelah Surono tiba-tiba menghilang sejak Mei 2019. Ketika istri dan anaknya kompak bilang Surono pergi ke Bali.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Iksan Fauzi
surya/sri wahyunik
Busani, istri Surono, jasad yang dikubur di dalam rumah di Jember. Ditanya Tetangga Keberadaan Surono, Istri dan Anak Kompak Jawab Lagi di Bali dan Beristri Lagi 

Tetangga sebenarnya sudah curiga

Setelah Surono tiba-tiba menghilang

Istri dan anaknya mengatakan pergi ke Bali

-------------------------------------

SURYA.co.id | JEMBER - Kasus mayat di bawah musala di Jember sedikit demi sedikit mulai terkuak dari tetangga yang pernah menanyakan keberadaan Surono pada Mei 2019 lalu.

Bulan itu, Surono tiba-tiba menghilang begitu saja. Kecurigaan warga semakin menguat ketika menanyakan nomor ponsel Surono, namun tidak diberikan oleh istri maupun anaknya. 

Berikut kisah dari tetangga Surono bernama Misli. Misli juga menjabat sebagai Kepala Dusun Juroju Desa Sumbersalak kepada Surya, Rabu (6/11/2019).

Sekitar tujuh bulan lamanya Surono (51), petani asal Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember terkubur di dalam rumahnya sendiri.

Selama tujuh bulan lamanya pula, saudara Surono dan tetangga tidak tahu keberadaannya.

Bukan berarti tetangga, dan saudara (selain keluarga inti - istri dan anak) tidak mencarinya.

Lalu kenapa tetangga dan saudara tidak curiga dengan 'hilangnya' Surono?.

"Saya sudah pernah tanya kepada anaknya Pak Surono (Bh/Bahar). Seingat saya tanya di awal bulan Mei," kata Misli.

"Karena bulan empat (April), masih ketemu dia (Surono)," sambungnya.

"Saat saya tanya ada dimana Pak Wid (panggilan akrab Surono), anaknya jawab kalau ayahnya bekerja di Bali. Bahkan saya sempat minta nomor telepon Pak Wid, tapi nggak dikasih sama anaknya," ujarnya.

Misli juga bertanya kepada Busani, istri Surono tentang keberadaan sang suami.

Jawaban dari perempuan itu menguatkan keterangan sang anak kalau Surono bekerja di Bali.

"Bahkan katanya sudah beristri lagi," imbuh Misli.

Karena keterangan itulah, dirinya percaya saja.

Ketiadaan Surono tidak membuat curiga warga sekitar, karena memang Surono pernah bekerja di Bali, selain bekerja di ladang dan kawasan hutan tempatnya menanam kopi.

Warga tidak curiga karena lokasi rumah Surono yang terbilang berjarak cukup jauh dari tetangganya.

Rumah itu dikelilingi sungai, juga persawahan sehingga berjarak beberapa puluh meter dari rumah tetangga terdekat.

Sedangkan Suroto, adik Surono yang tinggal di Kecamatan Ambulu, juga pernah bertanya mengenai keberadaan sang kakak.

Bahkan saat Hari Raya Idul Fitri 2019, Suroto juga berkunjung ke rumah itu.

"Tetapi kakak saya tidak ada di rumah," ujar Suroto.

"Katanya kerja di Bali, kemudian juga di Lombok," sambungnya.

"Bahkan istrinya cerita kalau (Surono) sudah nikah lagi, karena itulah istri kakak saya menikah juga sama suami sirinya yang sekarang (Jm/Jumarin)," ujar Suroto.

Saat berkunjung ke rumah kakaknya, dia menemukan dapur rumah kakaknya sudah terbangun bagus.

Pun musala yang akhirnya diketahui sebagai lokasi penguburan jasad Surono.

'Hilangnya' Surono terbongkar dari penuturan anaknya Bh.

Kepada Kasun Juroju, Misli, Bh bercerita jika dia bermimpi ayahnya.

Dia pun menghubungi ibunya, dan bertanya keberadaan ayahnya.

Ibunya menjawab kalau ayahnya sudah mati.

Dia pun bertanya siapa yang membunuh ayahnya.

Sang ibu menjawab kalau yang membunuh ayahnya Jm.

Cerita ini kemudian dituturkan kepada Misli, yang kemudian berlanjut menjadi pelaporan ke Polsek Ledokombo.

Tetapi Bs memiliki cerita lain saat diperiksa polisi.

Bs menuturkan kalau yang membunuh Surono adalah sang anak, Bh.

Bh memukul Surono memakai linggis, dan menguburnya di tempat itu.

Polisi memang menemukan sebuah linggis di bawah jasad Surono.

Kini misteri siapa pembunuh Surono masih didalami polisi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved