Penyebab Alfin Lestaluhu Bek Timnas U-16 Meninggal Karena Infeksi Otak, ini Gejala & Cara Mengobati
Penyebab Alfin Lestaluhu Bek Timnas U-16 Meninggal Karena Infeksi Otak, Berikut Gejala & Cara Mengobatinya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Obat-obatan anti infeksi dapat digunakan untuk meredakan gejala ringan, seperti demam atau sakit kepala.
Obat-obatan juga dapat mencegah berkembangnya virus herpes di dalam tubuh.
Beberapa jenis obat antivirus yang bisa diminum yakni, acyclovir (Zovirax), ganciclovir (Cytovene), dan foscarnet (Foscavir). Pada beberapa kasus, obat kortikosteroid juga dapat digunakan untuk meredakan pembengkakan otak.
2. Perawatan pendukung
Pasien ensefalitis stadium berat yang dirawat di rumah sakit biasanya memerlukan beberapa perawatan pendukung, meliputi:
- Alat bantu pernapasan, yang disertai dengan pemantauan berkala fungsi jantung dan pernapasan.
- Infus atau cairan intravena, guna memastikan tubuh sudah mendapatkan asupan cairan yang optimal.
- Obat antiinflamasi, seperti kortikosteroid, untuk mengurangi pembengkakan pada tengkorak otak.
- Obat antikonvulsan, seperti fenitoin (Dilantin), untuk membantu menghentikan atau mencegah kejang.
3. Terapi pendukung atau tindak lanjut
Apabila kondisi ensefalitis yang dialami sudah mencapai tahap perkembangan komplikasi, beberapa terapi tambahan mungkin diperlukan.
- Terapi fisik, untuk membantu meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, serta koordinasi motorik tubuh.
- Terapi okupasi, untuk menunjang keterampilan dalam beraktivitas sehari-hari.
- Terapi wicara, untuk mengasah kembali fungsi koordinasi otot agar kemampuan bicara bisa kembali optimal.
- Psikoterapi, untuk mengasah kembali kemampuan berperilaku guna mengatasi perubahan kepribadian.
Seperti disebutkan di atas, Alfin Farhan Lestaluhu meninggal dunia sekitar pukul 22.11 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Alfin merupakan pemain yang ikut berjuang dan mengantarkan Indonesia lolos ke putaran final Piala AFC tahun 2020.
Ia di diagnosa dokter meninggal karena encephalitis (infeksi otak) dengan hypoalbumin.

Sebelumnya, Alfin Lestaluhu dikabarkan merupakan salah satu korban gempa Ambon Maluku, beberapa waktu lalu.
Saat itu Alfin pulang kampung ke Ambon pada 24 September 2019 setelah tampil di Kualifikasi Piala Asia U-16.
Dua hari setelahnya, Kamis (26/9/2019), gempa dengan kekuatan 6,8 Magnitudo mengguncang Ambon.