Sinyal Kuat Risma Masuk Kabinet Kerja Jilid 2 Diungkap Hasto, Ilham Habibie Siap Jadi Menristekdikti
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto memberikan sinyal kuat masuknya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ke dalam Kabinet Kerja Jilid 2, Jokowi-Maruf Ami
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Musahadah
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini merupakan Gubernur Jatim dua periode (2009-2014 dan 2014-2019).
Menurut Suko, dengan keahliannya, Pakde Karwo yang juga mantan Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini pantas menduduki jabatan Menteri Dalam Negeri.
”Kalau boleh usul, Pakde Karwo pantas sebagai Mendagri dengan berdasarkan pada keahliannya,” kata Suko.
Berikutnya, ada dua kepala daerah di tingkat kabupaten/kota yang dinilai berhasil.
Yakni, Tri Rismaharini, Walikota Surabaya dan Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi.
Risma yang merupakan Presiden United Cities Local Government Asia-Pacific (UCLG-ASPAC) periode 2018-2020 sekaligus alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya disebut bisa menduduki Kementerian Pekerjaan Umum.
Sedangkan Anas sukses menggelar even tahunan seperti Banyuwangi Ethno Carnival, Banyuwangi Jazz Festival, hingga Tour de Ijen dinilai bisa menduduki Menteri Pariwisata.
”Soal pembangunan dan pariwisata, keduanya juga sudah sama-sama diketahuilah hasilnya. Bukan lagi regional Jatim atau nasional, namun juga diakui dunia,” ujar Suko.

Sedangkan dua nama terakhir adalah Prof Dr M Nasih, Rektor Universitas Airlangga (Unair) dan Prof Ir Joni Hermana, mantan rektor ITS.
Prof Nasih pantas di Kementerian Pendidikan Tinggi, sedangkan Prof Joni layak menangani riset dan teknologi.
”Pak Nasih kita tahu sukses memimpin Unair sehingga pengelolaan di Unair cukup akuntable dan transparan,” kata Suko yang juga mantan Ketua Tim Panitia Seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim ini.
Suko menambahkan bahwa seharusnya pemilihan menteri oleh Jokowi tak hanya menggunakan aspek politis, namun juga mempertimbangkan kualitas.
”Tantangan kedepan semakin kompleks dan sistemik. Pertimbangannya jangan hanya menekankan pada ego politis, namun juga mempertimbangkan kualitas,” katanya.
”Insha Allah kalau kelima nama ini masuk (kabinet), (pertumbuhan) banter (cepat),” pungkas Suko.
Jokowi: Sabarlah