Kilas Balik

Biodata Jenderal Soedjono Hoemardani, Perwira TNI Berambut Unik yang Punya Jalur Khusus ke Soeharto

Berikut Biodata Jenderal Soedjono Hoemardani, Perwira TNI Berambut Unik yang Punya Jalur Khusus ke Soeharto

Kolase Dok. Istimewa Intisari dan yukkepo via Kompas.com
Biodata Jenderal Soedjono Hoemardani (kanan), Perwira TNI Berambut Unik yang Punya Jalur Khusus ke Soeharto 

Harry Tjan Silalahi dalam buku Soedjono Hoemardani 1918-1986 (1987:16) menyebut Soedjono Hoemardani menjadi bendahara di Resimen 27 Divisi IV dengan pangkat Letnan Dua dalam kurun 1945-1947.

Setelahnya dia naik pangkat jadi Letnan Satu dengan jabatan perwira bagian keuangan Divisi tersebut hingga 1949.

Tahun 1950, pangkatnya naik jadi Kapten.

Tahun berikutnya dia dipindahkan ke Semarang.

Tahun 1957 pangkatnya jadi Mayor dengan jabatan Direktorat Administrasi Angkatan Darat (DAMAD) di Bandung.

Tahun 1961, pangkatnya naik lagi jadi Letnan Kolonel dengan jabatan Wakil Deputi III/KSAD.

Djonit tak dikenal sebagai perwira tempur, meski dia ikut revolusi kemerdekaan.

Ia membuktikan bahwa tentara tak hanya mengurus pertempuran, melainkan juga logistik, administrasi, dan urusan di atas kertas lain.

Soedjono Hoemardani.
Soedjono Hoemardani. (Sosok.grid.id)

Berbisnis saat jadi tentara tidak sulit bagi Soedjono Hoemardani karena dia pernah berbisnis sebelum balatentara Jepang mendarat.

Di bidang keuangan, selain pernah pernah dikirim belajar ke Fort Benjamin Harisson, Amerika Serikat, Soedjono Hoemardani terasah kemampuannya dengan menjadi wakil Alamsjah Prawiranegara di Finansial Ekonomi Markas Besar Angkatan Darat (MBAD) antara 1963 hingga 1965.

Soedjono Hoemardani pada 1966 berpangkat kolonel dan menempati Pembantu Khusus Ekubang/Warpam Sospol.

Soedjono Hoemardani, bersama Suryohadiputro dan Alamsyah Ratuprawiranegara termasuk jenderal-jenderal yang sering didatangi pengusaha.

Mereka, menurut Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016:66), digolongkan sebagai Jenderal Finansial.

"Di antara mereka yang punya jalur khusus dengan Soeharto adalah Soedjono Hoemardani.

Konon kata seorang ajudan dialah satu-satunya yang selain ibu Tien boleh masuk kamar tidur,” tulis Borsuk dan Chng.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved