Berita Viral

Mantan Polisi Tewas Usai Berhubungan Badan Tak Lazim, Ahli Menyebut Cara itu Normal

Mantan Polisi Tewas Usai Berhubungan Badan Tak Lazim, Ahli Menyebut Cara itu Normal

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Tribun Wow/Octavia Monica P
Mantan Polisi Tewas Usai Berhubungan Badan Tak Lazim, Ahli Menyebut Cara itu Normal 

SURYA.co.id - Seorang mantan polisi di Rusia dimutilasi oleh kekasihnya, Anastasia Onegina setelah berhubungan badan tak lazim.

Hal itu seperti yang dikatakan oleh Anastasia Onegina yang mengaku telah memutilasi Dmitry Sinkevich.

Dari kasus tersebut, Anastasia Onegina juga terbukti sempat melakukan hubungan badan tak lazim secara okultisme dan BDSM bersama korban.

Lalu, apakah melakukan hubungan badan secara BDSM itu termasuk kelainan?

Melansir artikel di Hello Sehat, dikatakan bahwa tidak semua tentang BDSM itu perbuatan tidak normal.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Belanda oleh psikolog Dr.Andreas Wismeijer dan Dr.Marcel van Assen dari The Journal of Sexual Medicine pada 2013 menyatakan bahwa melakukan seks BDSM bisa dibilang normal, asal kedua pihak saling sepakat dan setuju melakukan hal tersebut.

Meski begitu, Anda harus paham tata cara melakukan seks BDSM ini. Bagi penyuka seks genre ini, penting untuk memahami konsep “Safe, Sane, and Consensual”.

Safe artinya aman, dan semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh sampai membahayakan nyawan. Sane alias “waras”, di mana semuanya dilakukan dalam batas kewajaran.

Dan consensual yang berarti kedua belah pihak harus sama-sama setuju dan tidak dipaksa untuk melakukan seks BDSM.

Artinya, selama melakukan BDSM, Anda dan pasangan harus punya kesadaran dan tanggung jawab atas tindakan serta peran masing-masing.

Satu lagi, saat berhubungan seks, jangan segan untuk berkata tidak, dan pada aturan main BDSM biasanya ada kata kunci tersendiri. Kata kunci ini berfungsi sebagai alat kendali saat permainan yang dilakukan kelewat batas.

Dilansir dari Dailymail via Grid.ID dalam artikel "Pria ini Tewas Terpotong-Potong Setelah Lakukan Hubungan dengan Kekasihnya, Diduga Sang Wanita Lakukan Hubungan yang Menyimpang", berikut fakta lengkap terkait kejadian itu.

1. Pelaku sempat tak mengaku telah memutilasi korban

Saat ditangkap oleh pihak kepolisian, Anastasia Onegina yang merupakan kekasih korban sempat tak mengakui perbuatannya.

Anastasia mengatakan bahwa dia menemukan mayat kekasihnya dan takut dia akan dituduh melakukan pembunuhan.

Atas dasar itu, Anastasia memutuskan untuk memutilasi mayat kekasihnya.

2. Teori polisi soal kematian korban

Seorang polisi yang mendenngarkan penjelasan Anastasia, mengaku memiliki teori tersendiri.

Salah satu teori yang dikemukakan oleh pihak kepolisian adalah bahwa Dmitry meninggal saat melakukan hubungan badan tak lazim.

3. Pengakuan tetangga

Tetangga mengatakan bahwa pasangan tersebut adalah penggemar okultisme dan BDSM, dan dalam akun media sosialnya terdapat gambar setan.

Okultisme adalah kepercayaan terhadap hal-hal supranatural seperti ilmu sihir.

Sedangkan BDSM adalah istilah dalam hubungan badan yang melibatkan rasa sakit dan kekerasan saat bercinta serta melukai diri sendiri atau pasangan untuk mencapai kepuasan.

Dalam suatu laporan menyatakan, bahwa tetangga pasangan tersebut mengatakan bahwa mereka mengadakan pesta pora mingguan.

Para tetangga mengeluh tentang aksi mereka karena menimbulkan kebisingan.

4. Kronologi penemuan

Tubuh Dmitry Sinkevich ditemukan oleh saudara perempuan Anastasia Onegina, yang kemudian menelepon polisi.

Tes forensik sedang dilakukan untuk menentukan bagaimana Dmitry meninggal dunia.

Detektif Nikolay Panasyuk berkata, "Mayat itu ditemukan oleh saudara perempuan tersangka, yang datang ke flat".

"Tersangka, yang berusia 21 tahun, yang sangat mengenal korban, telah ditahan," ujar Nikolay.

"Dia memberi bukti, bersikeras dia tidak membunuhnya," lanjutnya.

5. Media sosial korban

Dalam profil media sosial yang ditulis Dmitry, ia berkata, "Mencintai Anastasia Onegina".

Profilnya menunjukkan bahwa dia bergabung dengan sebuah kelompok setan dan dia memasang gambar yang berhubungan dengan setan.

Sebuah gambar menunjukkan Dmitry dalam seragam polisi pada tahun 2015.

Di akun media sosialnya, Anastasia Onegina yang merupakan putri seorang polisi, menulis, "Saya hanya menginginkan 3 hal di dunia ini: Bertemu denganmu. Memelukmu. Menciummu"

6. Kasus serupa

Di kasus lain, ASN Kemanag Bandung dimutilasi setelah berhubungan badan dengan selingkuhannya

Kronooginya berawal saat korban berinisial KW berkunjung ke kontrakan pelaku berinsial DP di Jl H Hasan, Kota Bandung pada Minggu (07/7/2019).

Di hari naas itu, KW tanpa malu-malu mengganti bajunya dengan daster di depan DP.

Setelah keduanya menyeduh minuman hangat.

Persitiwa hubungan badan pun terjadi dengan posisi bergantian.

Di saat pelaku mememinta KW berbalik badan, niat jahat itu kemudian diwujudkan DP.

Pelaku mengambil palu dan memukul kepala korban berulang-ulang hingga tewas.

Palu itu ternyata sudah disiapkan oleh DP.

Melihat korban sudah tak berdaya, pelaku membawa korban ke dalam kamar mandi.

Di kamar mandi, pelaku melihat bahwa korban masih bergerak dan pelaku kembali mengambil palu dan memukul korban.

Setelahnya, palu tersebut dibersihkan dari darah korban.

Korban sudah terkapar di kamar mandi, pelaku pun keluar untuk membeli wadah ( tupperware) sebanyak tiga unit dan sebilah golok.

Uang untuk membeli perlengkapan tersebut, diambil pelaku dari dompet korban.

Pelaku DP tengah memperagakan pembunuhan korbannya KW di sebuah kontrakan di Kota Bandung.
Pelaku DP tengah memperagakan pembunuhan korbannya KW di sebuah kontrakan di Kota Bandung. (Kompas.com/AGIE PERMADI)

Usai membeli, pelaku kembali masuk ke kamar dan mulai memutilasi korban.

Bagian kepala korban, merupakan bagian yang pertama dimutilasi pelaku.

Potongan kepala korban dimasukkan ke dalam bungkusan plastik dan dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan.

Kemudian pelaku kemabali masuk ke kamar mandi dan melanjutkan aksi mutilasinya.

Kanit 3 Reskrim Polres Banyumas IPDA Rizky Adhiyanzah, mengatakan bahwa tubuh korban dibagi menjadi tiga bagian.

Bagian pertama ialah kepala dan kedua tangan, bagian kedua ialah badan, dan bagian ketiga ialah pinggul hingga ke kaki.

Untuk mengangkat ketiga boks tersebut, pelaku meminta bantuan kepada orang yang kebetulan sedang menghadairi kondangan di sekitar kos-kosan tersebut.

"Pelaku meminta bantuan orang lain mengangkat kontainer yang berisi potongan badan korban. Pelaku mengatakan kepada orang tersebut bahwa isi kontainer tersebut adalah barang pecah belah," katanya.

Kontainer yang berisi potongan tubuh tersebut disusun oleh pelaku di bagian belakang mobil korban berwarna silver bernomor polisi D 1058 VBQ.

Pelaku langsung membawa mobil dan potongan tubuh korban ke Banyumas.

Rekonstruksi dibagi dalam tiga sesi. Secara tegas Kanit 3 Reskrim Polres Banyumas mengatakan bahwa pengakuan pelaku tentang lokasi mutilasi di Bogor, adalah pengakuan yang bohong.

Potongan tubuh korban dibawa oleh pelaku ke Banyumas yang kemudian dibakar di suatu lokasi.

Proses rekonstruski berakhir sekira pukul 15.30 WIB yang dimulai pukul sekira pukul 13.30 WIB.

Proses mutilasi dilakukan pada Minggu (07/7/2019) sekira sore hari.

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved