Kepala Daerah Ramai-ramai Pulangkan Warganya dari Wamena Papua dan Bentuk Timsus
Beberapa kepala daerah memulangkan warganya yang saat ini ada di Wamena, Papua seiring dengan terjadinya kerusuhan di sana.
SURYA.co.id - Beberapa kepala daerah memulangkan warganya yang saat ini ada di Wamena, Papua seiring dengan terjadinya kerusuhan di sana.
Pemulangan itu karena warga yang berasal dari berbagai daerah terdampak kerusuhan yang terjadi di Wamena, pada Senin (23/9/2019) lalu.
Perhatian kepala daerah untuk memulangkan warganya di Wamena itu dilakukan dengan berbagai upaya, termasu menggalang sumbangan hingga membentuk tim khusus.
Berikut ini fakta beberapa kepala daerah yang memulangkan warganya di Wamena.
1. Pemprov Jateng siap pulangkan warganya

Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, yang terjadi pada Senin 23 September 2019 lalu, menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Sebab, ada ratusan warga Jawa Tengah di Wamena yang terdampak kericuhan. Untuk itu, Ganjar terus melakukan upaya koordinasi dengan masyarakat Jateng di Wamena dan pemerintah setempat.
Bahkan, Ganjar sudah menugaskan Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Jateng untuk mendata dan terus berkomunikasi.
Dirinya menegaskan bahwa Pemprov siap memulangkan warga Jateng dari Wamena.
"Kalau memang harus dipulangkan dan dari TNI/Polri juga mengatakan harus dipulangkan, maka kita pulangkan. Kalau sekarang masih belum bisa diputuskan, jangan-jangan kita ingin memulangkan, mereka sendiri tidak mau," kata Ganjar, Selasa (1/10/2019).
Ganjar pun mengimbau kepada seluruh warga Jawa Tengah yang ada di Wamena atau di Jayapura untuk tetap tenang.
2. Gubernur Banten bentuk tim jemput 17 warganya

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, ada sekitar 17 warga Banten berada di Papua.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, mereka memohon untuk dievakuasi lantaran tidak punya ongkos untuk ke luar pulau.
Wahidin mengatakan, setelah mendengar berita tersebut, dia langsung membentuk tim yang dipimpin oleh Kepala BPBD, untuk penjemputan 17 warga Banten yang tersebar di sejumlah titik di Papua.