Kilas Balik
Pengakuan Sumini Mantan Ketua Gerwani yang Dianggap Sayap PKI, Ungkap Siksaan Selama 6 Tahun Penjara
Sumini, mantan ketua Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) yang dianggap sayap PKI, pernah memberikan pengakuan atas segala siksaan yang ia terima
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Waktu itu ia berusia 26 tahun.
Tak lama kemudian pada November 1950, sekitar 60 Penerbang AU termasuk Omar Dhani dikirim untuk belajar di Academy of Aeronautics, TALOA (Trans Ocean Airline Oakland Airport) di California.
Setelah menyelesaikan segala jenis studi kedirgantaraan di luar negeri, seperti yang pernah ditulis oleh Asvi Warman Adam, hanya dalam 9,5 tahun masa abdi di AU, ia sudah menduduki posisi Menteri/Kepala Staff Angkatan Udara pada 19 Januari 1962.
Dimasa kepemimpinan Omar Dhani, AURI pernah menjadi satuan terkuat di Belahan Dunia Selatan.

Menurut catatan Tomi Lebang dalam "Sahabat Lama Era Baru: 60 Tahun Pasang Surut Hubungan Indonesia-Rusia (2010: 102-103)“, Angkatan Udara mendapat pesawat-pesawat MIG-21, Ilyusin-28, TU-16 (Tupolev), dan pesawat angkut Antonov beserta 3 satuan pertahanan udara lengkap dengan roket dan radarnya.
AU pada masa pembebasan Irian Barat pernah mendapatkan 50 (pesawat) pemburu jet, 20 pesawat angkut dan pesawat pembom jenis Tupolev TU-16.
Namun kegemilangan kedirgantaraan TNI AU dibawah Omar Dhani runtuh berkeping-keping.
Hal ini karena keloyalannya terhadap Presiden Soekarno dan juga dianggap memiliki hubungan dekat dengan PKI.
Nama Omar Dhani terseret dianggap menjadi salah satu dalang dari pemberontakan PKI
Omar Dhani divonis bersalah karena dianggap terlibat dalam penculikan tujuh jendral pada masa itu.
Semua pangkat dan kecemerlangannya pada masa memimpin AURI seketika sirna.
Bahkan ketika 14 tahun bebas dari penjara pada tahun 2009, tak ada penghormatan ala militer yang mengantarkannya dikebumikan, seperti dilansir dari Kompas.com.
Kisah tragis Omar Dhani dan kecemerlangannya di TNI AU kemudian ikut terkubur bersama jasadnya pada 4 Juli 2009