Berita Surabaya
BERITA SURABAYA POPULER Hari ini, Geger Temuan Mayat Ibu dan Anak & Veronica Koman jadi Buronan
BERITA SURABAYA POPULER Hari ini, Geger Temuan Mayat Ibu dan Anak & Veronica Koman jadi Buronan
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Simak Berita Surabaya Populer hari ini, Sabtu, 21 September 2019 yang diantaranya ialah penemuan mayat ibu dan anak di Pepelegi Sidoarjo.
Menurut informasi yang ada, mayat ibu dan anak yang ditemukan di lahan kosong Perumahaan Pepelegi Indah Blok H, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jumat (20/9/2019) sudah membusuk.
Selain itu, adapula berita lainnya terkait penetapan buronan baru setelah Veronica Koman.
Untuk berita selengkapnya, berikut telah SURYA.CO.ID ragkum Berita Surabaya Populer untuk Anda.
1. Kronologi Temuan Mayat Ibu & Anak di Pepelegi Sidoarjo, 2 Hari Lalu Ada Tengkorak Terbenam Lumpur

Mayat ibu dan bayi yang ditemukan di lahan kosong Perumahaan Pepelegi Indah Blok H, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jumat (20/9/2019) sudah membusuk.
Ibu dan bayi itu diperkirakan sudah meninggal empat hari.
Kapolsek Waru, Kompol Saibani membenarkan peristiwa penemuan jenasah tersebut.
"Iya memang benar telah ditemukan jenasah ibu dan anaknya di sebuah lahan kosong di wilayah Pepelegi, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
• Ini Identitas 8 Pasangan Bukan Suami Istri yang Terjaring Razia Satpol PP dari Kamar Hotel di Tuban
• 8 Pasangan Bukan Suami Istri di Tuban Terjaring Razia di Hotel, Diminta Buat Surat Diketahui Camat
• Reaksi Rachel Vennya Setelah Diomongin Ustaz Hanan Attaki saat Ceramah, Videonya Viral
Saat itu anggota menerima laporan dari masyarakat terkait penemuan jenasah sekitar pukul 11.00 dan langsung segera meluncur ke lokasi kejadian," ujarnya.
Dari data yang diperoleh di lapangan, kedua jenasah sudah mengeluarkan bau busuk.
"Saat ditemukan sudah tercium bau busuk yang cukup menyengat. Diperkirakan jenasah sendiri sudah meninggal antara 3 - 4 hari yang lalu," tambahnya.
Saibani juga menjelaskan bahwa jenasah perempuan tersebut diduga melahirkan anaknya di lahan kosong tersebut.
"Saat ini jenasah sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk dilakukan visum. Untuk mengetahui identitas jenasah dan penyebab kematiannya," pungkasnya.
2. Didesak PBB Lindungi Veronica Koman, Polda Jatim justru Tetapkan Buronan, Selanjutnya Ekstradiksi

Posisi Veronica Koman makin terjepit. Setelah Polda Jatim memblokir rekening dan pemerintah menahan paspor aktivis Hak Asasi Manusia ( HAM) tersebut, kini memberikan status buronan.
Polda Jatim pun akan mengajukan ekstradisi terhadap Veronica Koman kepada pemerintah Australia, tempat Veronica kini berada.
Status buronan disematkan kepada Veronica lantaran dua kali tak memenuhi panggian penyidik Polda Jatim.
Sekadar diketahui, Veronica sudah ditetapkan sebagau tersangka kasus provokasi dan penyebaran berita bohong tentang Papua.
"Penyidik juga melalukan upaya jemput paksa dari 2 rumah keluarga di Jakarta, tetapi tidak menemukan yang bersangkutan Veronica Koman," kata Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan, Jumat (20/9/2019).
Sebelum mengeluarkan DPO untuk Veronica Koman, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim juga melakukan gelar perkara lanjutan.
• BERITA PERSEBAYA POPULER Hari ini, Debut Gemilang Diogo Campos & Video Gol Bajul Ijo Menang 0-4
• Menyalip dari Kiri, Warga Mojokerto Tewas Terlindas Truk Trailer di Gresik, begini Kronologinya
• Organ Tubuh Wanita ini Diduga Dicuri Setelah Dibunuh, Keluarga Ungkap Bukti dan Kejanggalannya
Gelar perkara bersama Badan Reserse Kriminal ( Bareskrim) dan Divisi Hubungan Internasional ( Hubinter) Polri.
Selain mengeluarkan DPO, penyidik juga mengirim surat permohonan red notice kepada polisi internasional melalui Mabes Polri.
"Karena sudah DPO, kami minta siapa pun warga Indonesia yang menemukan Veronica Koman harap menghubungi polisi," kata Luki.
Penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka.
3. Mahfud MD Doakan Imam Nahrawi Tegar Jalani Proses Hukum di KPK

Tokoh nasional asal Sampang Madura, Mahfud MD, turut berkomentar terkait penetapan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sebagai tersangka oleh KPK.
Sebagai sesama tokoh asal Madura, Mahfud MD menyebut Imam Nahrawi adalah juniornya yang baik.
Ia juga mendoakan agar Imam Nahrawi kuat dan bersabar.
"Imam Nahrawi sahabat saya yang baik. Mudah-mudahan kuat, bersabar, berani dan tegar menjalani proses hukum. Soal faktanya bagaimana saya tidak mau berkomentar," kata Mahfud usai menjadi nara sumber dalam acara Silaturahmi Gubernur Jawa Timur dengan anggota DPR RI dan DPD RI daerah pemilihan Jawa Timur periode 2019-2024 di Gedung Negara Grahadi, Kamis (19/9/2019) malam.
Sejak ditetapkan tersangka oleh KPK pada hari Rabu (18/9/2019) lalu, Mahfud belum pernah berkomunikasi langsung dengan Imam Nahrawi.
Namun sebelum penetapan tersangkan, dikatakan Mahfud bahwa ia sering berkomunikasi dengan Imam Nahrawi.
Dalam kesempatan komunikasi dengan Imam Nahrawi tersebut, ia sudah sering menguatkan Imam.
"Belum ada komunikasi setelah penetapan tapi sebelum ini saya sering komunikasi, ya dia kan junior saya yang baik," katanya.
Menurut mantan Ketua MK ini, jika Imam Nahrawi tidak bersalah, maka ia mendoakan bahwa hasil terbaik akan didapatkan oleh tokoh asal Bangkalan Madura tersebut.
"Saya sudah sering ketemu dengan Imam Nahrawi, ya saya menguatkan beliau untuk menghadapi semua ini, saya katakan, kalau Anda benar maka insyaa allah baik lah hasilnya nanti," katanya.
Sebagaimana diketahui, dua hari lalu, politisi PKB itu ditetapkan tersangka oleh KPK. Imam Nahrawi ditetapkan tersangka atas kasus suap dan gratifikasi dengan total nilai uang yang diterima mencapai Rp 26,5 miliar.
Uang sejumlah tersebut diterima Imam Nahrawi terkait dengan pengurusan proposal dana hibah dari pemerintah kepada KONI.