Viral di Medsos
Jenis Ular Piton yang Fotonya Viral karena Terbakar & Disebut Mirip Anaconda, Bisa Makan Hewan Besar
Jenis ular piton yang fotonya viral dan disebut mirip dengan anaconda, akhirnya terungkap. Mampu memangsa hewan besar
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Jenis ular piton yang fotonya viral dan disebut mirip dengan anaconda, akhirnya terungkap
Seperti diketahui, sempat viral di media sosial foto seekor ular besar seperti anaconda hangus setelah terjadi kebakaran hutan di Kalimantan
Akun Instagram Garda Satwa Foundation menyebut ular yang hangus itu merupakan keluarga dari ular Phyton atau Ular Piton.
Dari berbagai literatur disebutkan kalau ular jenis ini merupakan salah satu yang terpanjang di Indonesia.
Menurut informasi yang dihimpun SURYA.co.id, jenis ular piton yang terbakar itu adalah Python Reticulatus atau Sanca kembang
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Jasad Perempuan di Perut Ular, Bagaimana Sanca Menelan Utuh Manusia?', berikut fakta tentang Sanca kembang, jenis ular piton yang fotonya viral hangus terbakar
1. Rahangnya mampu meregang

Ular piton Sanca kembang melumpuhkan lawan atau mangsa dengan melilitnya, dan menghancurkannya, membunuhnya sampai mati lemas atau menderita serangan jantung.
Namun memakan mangsanya adalah masalah lain.
Ular piton tidak mengunyah makanan mereka, mereka harus menelan utuh mangsanya.
Mereka bisa menelan mangsa bulat-bulat karena rahangnya dihubungkan oleh berbagai ligamen yang sangat fleksibel.
Ini membuat rahangnya mampu meregang jika memakan mangsa dalam ukuran besar.
Ular piton biasanya menanti di atas pohon.
Ketika mangsanya lewat, ia akan menjatuhkan diri lalu membelitnya.
2. Memangsa hewan besar
"Ular piton hanya menyantap mamalia," kata Low menggaris bawahi, meskipun mereka kadang-kadang memangsa reptil, termasuk buaya.
Awalnya mereka memangsa tikus dan hewan-hewan kecil lainnya, katanya.
"Tapi setelah mencapai ukuran tertentu, mereka hampir tidak menghiraukan tikus dan hewan-hewan sejenisnya lagi, karena asupan kalori yang akan didapat sudah tidak mencukupi," ujar Low.
"Intinya mereka bisa memakan mangsa sebesar mungkin (seperti babi atau sapi)," sambungnya.
3. Kadang Salah Perhitungan
Kadang-kadang mereka salah perhitungan juga dalam memilih santapannya.
Pada tahun 2005 seekor ular Sanca Burma berusaha menelan bulat-bulat seekor buaya.
Alhasil, kedua hewan itu mati. Itu karena buaya bisa ditelan sebagian, namun mengakibatkan perut ular itu pecah saat memamahnya.
Bangkai keduanya ditemukan oleh para penjaga hutan di Florida.
Tapi pemburu oportunistik ini bisa memilih-milih mangsa juga.
Jika mereka tidak mendapat mangsa yang benar-benar cocok, mereka bisa menyantap yang kecil-kecil untuk sementara sampai akhirnya mereka menemukan mangsa yang cukup besar.
Tapi manusia tetap tak masuk dalam menu utama mereka.
Diberitakan sebelumnya, terdapat penampakan foto ular piton raksasa yang hangus terbakar di hutan Kalimantan.
Ular yang mirip anaconda itu hangus setelah terjadi kebakaran hutan di Kalimantan beberapa hari lalu.
Ular yang tubuhnya berukuran seperti batang kayu dari pohon besar itu kemudian diikat di bagian leher dengan tali rafia oleh warga.
Selain itu, tampak jelas seluruh tubuh ular yang hangus akibat kebakaran.
Ular yang tubuhnya berukuran seperti batang kayu dari pohon besar itu kemudian diikat di bagian leher dengan tali rafia oleh warga.
Selain itu, tampak jelas seluruh tubuh ular yang hangus akibat kebakaran.
Seperti disebutkan di atas, akun Instagram Garda Satwa Foundation menyebut ular yang hangus itu merupakan keluarga dari ular Phyton atau Ular Piton.
Garda Satwa Foundation juga menyebutnya sebagai Anaconda Indonesia, lantaran bentuknya yang menyerupai anaconda di Sungai Amazon.
Suku Dayak Pedalaman menyebut hewan ini sebagai Tangkaluk atau Piton Raja.
Di masa lalu, ular piton raksasa itu memangsa hewan lain atau juga dsebut karnivora.
Hewan yang jadi mangsa ular piton raksasa itu di antaranya, babi hutan, rusa, dan harimau dahan.
Dalam mengelabuhi mangsanya, ular piton raksasa itu memiliki kemampuan unik yakni, menirukan suara mangsanya.
Suara yang dapat ditirukan ular piton raksasa itu di antaranya, rusa,orang utan, dan suara burung.
Untuk memakan mangsa, biasanya ular piton raksasa tersebut akan membiarkan kepalanya menjuntai ke bawah. Sementara badan hingga ekornya, dibiarkan melilit ke atas pohon besar.
Pemilik cerita yang bernama Johan Michael Median Pasha, mengaku sempat mengira jika ular piton raksasa yang berada di hutan belantara Kalimantan hanya sekadar legenda.
Bahkan, ia sempat mengira jika ular piton raksasa itu adalah makhluk astral.
Namun, ketika melihat foto ular piton raksasa tersebut hangus terbakar, Johan baru percaya jika hewan langka itu benar-benar ada.