Kekejian Serupa Aulia Kesuma Terulang, Nenek Iyah Dibakar Pemuda 20 Tahun Cuma Gara-gara Hal Sepele
Kekejian serupa Aulia Kesuma terulang di Garut, Jawa Barat. Korbannya seorang nenek bernama Iyah (65), warga Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut
SURYA.CO.ID - Kekejian serupa Aulia Kesuma terulang di Garut, Jawa Barat.
Korbannya seorang nenek bernama Iyah (65), warga Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut.
Jasad Nenek Iyah diketahui hangus terbakar dalam sebuah gubuk di tengah sawah, Sabtu (14/9/2019) malam.
Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng, menyebut, awalnya warga melihat kebakaran di sebuah gubuk di tengah sawah.
Setelah gubuk itu berhasil dipadamkan, warga menemukan jasad seorang nenek.
"Awalnya warga tak menduga ada orang di dalam gubuk. Namun setelah dipadamkan warga menemukan jasad seorang nenek," ucap Maradona saat dihubungi, Senin (16/9/2019).
Nenek tersebut, lanjutnya, diduga tewas dibunuh kemudian dibakar oleh seorang pemuda.
"Warga mengira cuma kebakaran biasa. Tapi setelah diketahui ada jasad nenek Iyah, baru ada kecurigaan jika korban sengaja dibakar," katanya.
Saat polisi melakukan penyelidikan, dugaan jika nenek Iyah jadi korban pembunuhan semakin menguat.
Jasad nenek Iyah pun diautopsi di RSUD dr Slamet.
Dari keterangan sejumlah saksi dan hasil penyelidikan, polisi telah mengarah ke seorang pemuda sebagai pelaku pembakaran.
"Identitasnya sudah kami dapatkan. Pelaku sejak kemarin sedang diburu tim," ujarnya.
Cuma Gara-gara Uang Rp 14 Ribu
Pelaku pembunuh Nenek Iyah (60), warga Kampung Lebak Jero, Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi telah dibekuk Satreskrim Polres Garut.
Unit Resmob beserta Polsek Banjarwangi menangkap pelaku berinisial AA (20) di Kecamatan Cibiuk. AA melarikan diri ke Cibiuk usai membunuh Nenek Iyah pada Sabtu (14/9/2019) sekitar pukul 17.00.

"Kami dapat informasi jika pelaku lari ke Cibiuk. Kemarin malam pelaku berhasil kami amankan," ucap Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng, Senin (16/9/2019).
Pelaku membacok Nenek Iyah hingga tewas. Setelah tewas, korban dibawa ke sebuah gubuk lalu dibakar dengan diselimuti injuk. Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya.
"Pelaku dan korban masih tinggal di satu desa tapi berbeda kampung saja. Tidak punya hubungan keluarga," katanya.
Aksi sadis tersebut dilakukan AA lantaran sakit hati. Pasalnya korban terus mengatakan bahwa ibu pelaku memiliki utang sebesar Rp 14 ribu.
"Utang itu tidak dibayar-bayar oleh ibu pelaku. Korban terus bicara ke pelaku soal utang itu," ujarnya.
Kesal lantaran terus menagih hutang, pelaku akhirnya kesal dan membunuh korban. Saat ini pelaku telah berada di tahanan Mapolres Garut.
Polisi mengamankan barang bukti berupa sebilah golok yang dipakai membacok korban. Sepasang sarung tangan kain warna putih, karung, sepatu bot, topi, dan ranting kayu bekas pembakaran.
Sama Kejinya dengan Aulia Kesuma
Kasus ini mengingatkan pada kasus Aulia Kesuma yang tega menghabisi suami dan anak tirinya, Edi CHandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana.
Aulia menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi suami dan anak tirinya.
Aulia bahkan nekat membakar tubuh Pupung Sadili dan Dana dengan bantuan sang anak, GIovanni Kelvin.

Pembakaran jasad itu malah menguak kejahatan Aulia dan anraknya.
Aulia, Kelvin dan para pembunuh bayaran kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Polisi tinggal memburu seorang dukun yang sempat diminta Aulia untuk menyantet Pupung Sadili.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Terus Ditagih Utang Rp 14.000, Pemuda di Garut Tega Bunuh Nenek Iyah, Mayatnya Dibakar di Gubuk