Viral Media Sosial
3 Aksi Heroik Driver Taksi Online Grab & Go-Car yang Viral, Ada yang Menghilang Saat Akan Dibayar
Berikut sejumlah Aksi Heroik Driver Taksi Online Grab & Go-Car yang Viral, Ada yang Menghilang Saat Akan Dibayar
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Sejumlah aksi heroik yang dilakukan driver taksi online Grab maupun Go-Car sempat menghebohkan bahkan viral di media sosial
Salah satunya yang terbaru adalah kabar viral driver taksi online Grab menghilang seolah tak mau dibayar, setelah ia mengantar penumpang yang sedang kritis
Dirangkum SURYA.co.id dari berbagi sumber, berikut sederet aksi heroik driver taksi online Grab maupun Go-Car yang sempat menghebohkan
1. Bantu penumpang melahirkan
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kisah Imam, Sopir Taksi Online yang Bantu Penumpang Lahirkan Bayi di Dalam Mobil', kisah heroik yang pertama datang dari sopir taksi online Imam Suachadij (50)
Ia menceritakan detik-detik aksinya membantu seorang penumpang melahirkan di mobil yang dikendarainya.
Kejadian itu terjadi pada Sabtu (9/2/2019) dini hari lalu.
Kala itu, Imam mengantarkan penumpang bernama Febrian Kristiningrum (28) dari jalanan di daerah Tusam Banyumanik, Semarang, menuju rumah sakit terdekat.
Imam bercerita banyak terkait aksinya itu kepada awak media dan Gojek, di Warung Penang, Semarang, Rabu (20/2/2019).
Ia mengaku, membantu dengan alasan kemanusiaan, dan tidak menerima imbalan atas usahanya itu.
"Saya ingat order masuk itu nilainya Rp 10.000. Dari Rp 10.000 itu, Rp 7.000 voucher dan Rp 3.000 tunai. Jadi, hanya bayar Rp 3.000, saya ingat betul," kata Imam.
Bukan bayaran Rp 10.000 yang menjadikan Imam menggratiskan biaya. Ia yang mulai bekerja mulai pukul 00.00 WIB sampai 07.00 WIB memahami risiko calon penumpang yang memesan pada jam-jam tersebut.
Dia mengatakan, penumpang dalam rentang waktu itu kebanyakan adalah orang yang ingin ke stasiun atau bandara. Pada pagi hari, penumpang ingin kerja atau ke sekolah.
Jika tidak kategori itu, calon penumpang pasti sedang sakit dan ingin diantar ke rumah sakit.
Benar saja, Sabtu dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, ia menerima orderan dari Sandi Eko Prasetyo (33), suami Febrian, untuk mengantarkan ke rumah sakit.
"Saya cek ternyata benar, dia bilang posisi di pinggir jalan di daerah Tusam. Lalu di chat lagi, benar bahwa istri mau melahirkan," kata Imam.
Di sepanjang jalan itu, Imam tak henti-hentinya mengamati orang yang berdiri di pinggir jalan.
Namun, hanya Sandi yang berdiri seorang diri. Sementara istrinya terlentang di samping motor.
"Saya berhenti di sana. Saya lihat ternyata istrinya di samping sepeda motor terlentang di pinggir jalan. Lalu saya bantu masuk mobil," tambah dia.
Setelah masuk, ia langsung memacu kendaraan secara kencang, namun tetap hati-hati. Penumpang yang merintih kesakitan membuat Imam bingung.
Kekhawatiran lanjutan, karena di ujung jalan tersebut, atau di SMPN 21 Semarang ada gundukan bekas proyek sehingga menggangu perjalan.
Jika dipaksakan ngebut, pasti penumpang di mobil akan terguncang.
"Sebelum SMP 21 itu ada gundukan agak tinggi, nah posisi saya kencang, nah saya berpikir ini bagaimana agar tidak terbang dan kalau itu terjadi pasti bayi sudah brojol. Saya tahu, kalau itu terjadi ada pasti lahiran di mobil," tambah dia.
Ia kemudian mencegah agar penumpangnya tak sampai melahirkan di jalanan. Ia pun memacu hingga akhirnya sampai rumah sakit.
Dibantu dokter dan suster, Febrian akhrinya melahirkan bayi perempuan.
Bukan di ruang sakit, namun persalinan dilakukan di dalam mobil Daihatsu Sigra yang ditumpanginya.
" Mobil saya Daihatsu Sigra, jadi persalinan lebih mudah, karena joknya tinggi. Posisi istri di dalam mobil, suster membantu dari luar," tambah dia.
Setelan persalinan itu, Imam tak langsung menerima imbalan. Meski mobilnya penuh bercak darah, ia dibantu suster membersihkan hingga tak ada lagi bau darah
Ia pun baru kali ini bertemu dengan Sandi, suami penumpang yang dibantu melahirkan tersebut.
Kepada Sandi, Imam menegaskan bahwa saat itu dia ingin agar penumpangnya melahirkan dengan selamat, baik ibu dan anaknya.
"Kalau bayaran saya sudah lupakan. Tapi, baru hari ini bertemu," tambah dia.
Febrian melahirkan bayi perempuan bernama Adisa Atlana Hadinata. Nama Adisa diambil gabungan nama kedua orangtuanya.
Sandi pun tidak henti-hentinya berterima kasih atas aksi Imam membantu persalinan istrinya. Jika tanpa perantara Imam, mungkin istrinya akan lahir di jalanan.
"Kalau tidak dibantu mungkin istri saya lahir di jalan," kata dia, di lokasi yang sama
2. Lawan 3 rampok
Selanjutnya yang cerita tak kalah heroik dialami sopir taksi online Go-Car, Yulianto (52)
Dilansir dari Tribun Lampung dalam artikel 'Sopir Taksi Online Nekat Lawan Tiga Begal: Kalau Saya Diam, Meninggal', Yulianto melakukan perlawanan saat hendak dirampok oleh tiga pelaku, Kamaludin (19), Imamudin (24), dan Abdullah (33) di Bintaro, Selasa (27/11/2018).
Yulianto mengatakan, perlawanan dilakukan karena melihat peluang lebih besar untuk selamat dibanding harus berdiam diri.
"Pemikiran saya selama saya baca pembegalan online, pengemudi lewat (meninggal). Kalau saya diam, meninggal, kalau saya melawan ada kesempatan," ujar Yulianto di Mapolres Tangerang Selatan, Senin (3/11/2018).
Yulianto mengatakan, saat perampokan terjadi, dia berusaha melarikan diri dengan membuka kunci pintu.
Namun, Yulianto tertahan sabuk pengaman yang masih terpasang ditambah salah satu pelaku yang menarik sabuk pengaman tersebut.
"Posisi kunci pintu sudah terbuka. Saya tinggal sudah mau keluar," ujar Yulianto.
Yulianto juga berupaya menyelamatkan diri dengan mencoba menabrakkan mobil ke pos keamanan.
Namun, hal tersebut tidak jadi dilakukan karena salah satu pelaku mengancam menggunakan senjata tajam.
Yulianto akhirnya berhenti, tapi sempat memberikan perlawanan.
Akibatnya Yulianto terkena sabetan senjata tajam hingga tangannya terluka.
Ketiga pelaku kemudian mengikat Yulianto di dalam mobil dan membuangnya ke got di Jalan Puspitek Tangerang Selatan.
Adapun mobil Yulianto dibawa kabur para pelaku Kabupaten Sukabumi.
Korban mengalami luka pada bagian telapak tangan kanan, luka sobek bekas senjata tajam, dan luka memar bekas pukulan benda tumpul.
Tiga pelaku perampokan ditangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (30/11/2018).
Para pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHP Tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara
3. Menghilang tak mau dibayar
Dan yang terbaru, seorang driver taksi online Grab menghilang setelah mengantar penumpangnya yang kritis
Menurut cerita yang beredar, driver taksi online Grab itu sudah menghilang saat sang penumpang akan membayarnya
Kisah viral driver taksi online Grab ini salah satunya diunggah FanPage Facebook Kata Kita, Selasa (10/9/2019)
Dalam postingan tersebut, driver taksi online Grab itu bernama Kethut Sumanto.
Awal mulanya, terdapat seorang ibu yang panik mendengar kabar bahwa buah hatinya mengalami sesak napas hingga muntah-muntah karena asmanya kambuh.
Sang ibu kebingungan mencari pertolongan untuk anaknya.
Kejadian berlangsung pada Senin (9/9/2019) di kawasan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada.
Sang ibu langsung memesan taksi online melalui aplikasi Grab.
Tak lama kemudian seorang driver datang menjemput.
Driver tersebut adalah seorang laki-laki paruh baya bernama Kethut Sumanto.
Mobil taksi online akhirnya melaju ke sekolah untuk menjemput anak penumpangnya, baru kemudian mereka langsung ke rumah sakit.
Tiba-tiba sang ibu tersadar bahwa uang yang tersisa tinggal tak seberapa.
Konsentrasinya pecah antara mengambil uang di ATM dan keinginan agar sang anak cepat mendapatkan pertolongan.
Pak Kethut pun diminta oleh sang ibu untuk berhenti di ATM pinggir jalan.
Namun Pak Kethut diam saja, tetap berkonsentrasi penuh untuk mengantar anak yang kini telah pucat tersebut menuju rumah sakit terdekat.
Pengemudi taksi online ini melaju semakin kencang.
Bibir sang anak tampak membiru, kondisinya terus melemah.
Saat tiba di rumah sakit, sang ibu bergegas mengambil antrian kemudian berlari ke ATM.
Ia meninggalkan sang anak bersama bibinya untuk mengambil uang di ATM terdekat.
Namun, setelah sang ibu kembali dan berniat untuk membayar jasa taksi online, sang driver telah menghilang.
Hingga kini, penumpang dan keluarganya masih mencari keberadaan driver taksi online bernama Kethu, tersebutt.
Mereka ingin mengucapkan terima kasih dan memberikan uang dari jasa kemudinya.
Sang ibu kembali ke rumah sakit dan membawa anaknya untuk segera mendapatkan perawatan di ruang gawat darurat.
Kondisi rumah sakit pada saat itu sedang menerima puluhan pasien yang telah antre kebelakang.
Aksi penyelamatan yang dilakukan driver bernama Kethut ini sungguh mulia.
Kisah yang diunggah di Fan Page Facebook Kata Kita itu kini telah menerima lebih dari 2.400 komentar dan dibagikan lebih dari 2.500 kali.
Aksi dari Driver ojek online yang baik hati tersebut kini telah menuai banyak komentar pujian dari warganet.
Banyak yang memuji dan salut dengan kebaikan dari sang driver.
Banyak juga yang mendoakan untuk kesehatan Kethut Sumanto.
Saidah Salsabiela : "Semoga Pak Kethut diberikan rejeki yang melimpah."
Rahmad Aja : "Salam hormat buat Pak kethut...semoga selalu dalam lindunganNya."
Christine Kalvin Mendröfa : "Saya juga punya anak asma, kalau sudah kambuh memang sangat menakutkan. Untuk bernafas aja dia penuh perjuangan. Terimakasih buat Pak Kethut yang telah mengutamakan keselamatan si anak. Tuhan memberkati segala usahamu."