Kilas Balik
Kenangan Soeharto dengan BJ Habibie, Beri Pesan Menyentuh Saat Habibie Kecil Ditinggal Wafat Ayahnya
Soeharto memiliki kenangan saat pertama kali bertemu dengan Bacharuddin Jusuf Habibie yang kala itu masih muda. Berikut kisahnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Ia memang sangat gemar menunggang kuda, dan bertindak sebagai joki.
Bila sedang bosan menunggung kuda, Habibie kecil kemudian sibuk main layang-layang, kadang main kelereng atau juga mallogo (permainan daerah Bugis menggunakan tempurung kelapa berbentuk segitiga).
Habibie cilik tidak lama di Parepare.
Tugas sang Ayah sebagai Kepala Jawatan Pertanian Sulawesi Selatan membuat seluruh keluarga pindah ke Makassar.
Kebetulan saat itu Soeharto bertugas sebagai Komandan Brigade III Garuda Mataram untuk menumpas pemberontakan Kapten Andi Aziz.
Markas pasukan Brigade III berada di depan rumah Habibie di Jalan Klaperlaan.

Soeharto pun sering berkunjung ke rumah Habibie.
Suatu malam di tahun 1950, ayah Habibie meninggal dunia ketika tengah menjalankan sholat Isa.
Sedang ibunya sedang mengandung anaknya yang kedelapan.
"Ya, waktu itu saya yang baru berusia 13 tahun cuma bisa menangis," kenang Habibie.
"Pak Harto memeluk saya, sembari berkata: sabar. Bib. Bapakmu orang baik, meninggal sewaktu sholat."
Sang Ibu pun bersumpah di sisi jenazah suaminya untuk terus menyekolahkan anak-anaknya.
Atas anjuran ibunya, Habibie berangkat ke Bandung masuk SMP 5 dan kemudian melanjutkan di SMA Kristen Jalan Dago.
Lulus dari SMA tersebut, Habibie sempat kuliah sebentar di ITB jurusan elektro.
Tahun 1955, Habibie mendapat bea siswa untuk belajar di Jerman Barat.