Rekening Bank BUMN Dibobol Rp 16 M Lewat Aplikasi, Identitas Pelaku Ternyata Masih Mahasiswa

Rekening Bank BUMN Dibobol Rp 16 M Lewat Aplikasi, Identitas Pelaku Ternyata Masih Mahasiswa

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Tribun Sumsel
Rekening Bank BUMN Dibobol Rp 16 M Lewat Aplikasi, Identitas Pelaku Ternyata Masih Mahasiswa 

 SURYA.CO.ID - Pelaku pembobolan rekening bank BUMN berhasil ditangkap dan diamankan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri, Selasa (10/9/2019).

Adalah YA (24), Warga Dusun Petaling RT 01 RW 01 Petaling Tulung Selapan OKI yang merupakan sosok dibalik bobolnya rekening bank BUMN.

Tak sendiri, pihak berwajib juga turut mengamankan pelaku lainnya, RF (23) yang turut dalam aksi pembobolan rekening bank BUMN tersebut.

YA tercatat masih berstatus mahasiswa sementara RF merupakan karyawan swasta, warga Jalan Residen H Abdul Rozak No 54 Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni Palembang.

Melansir dari Tribun Sumsel dari artikel berjudul 'Mahasiswa Asal Tulung Selapan OKI Bobol Rekening Bank BUMN Rp 16 M, Ini Identitasnya' berikut keterangan pihak berwenang terkait peristiwa ini.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi melalui Kasubbid Penmas AKBP Ali Ansori membenarkan adanya dua warga yang ditangkap lanatraan terlibat aksi pembobolan bank.

SEUSAI VIRAL Perampok Bersenjata Serang Rumah Makan Gratis di Bogor, Begini Nasib Anak Yatim di Sana

Spesifikasi Samsung Galaxy A20s Akhirnya Bocor, Kualitasnya Dianggap Menurun di Bagian Prosesor

Pesan di Balik Cerita Lengkap KKN di Desa Penari yang Sudah Naik Cetak, Penulis Ungkap 6 Kata ini

Pihaknya juga menuturkan bahwa kedua pelaku pembobolan Bank BUMN kini sudah dibawa ke Jakarta lantaran proses penyelidikan akan dilakukan oleh Mabes Polri.

"Polda Sumsel hanya memback up dari penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri untuk melakukan penangkapan terhadap kedua tersangka.

Keduanya sudah dibawa ke Jakarta, karena penyelidikan dilakukan Mabes Polri," ujarnya.

Diwartakan Tribun Sumsel, YA dan RF, diamankan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri, Senin (9/9/2019).

Berdasarkan informasi, keduanya pelaku diamankan di dua lokasi yang berbeda di Palembang dan kini sudah dibawa ke Jakarta.

Dua Tersangka Pembobol Bank BUMN di Palembang
Dua Tersangka Pembobol Bank BUMN di Palembang (Tribunsumsel.com)

"Kedua tersangka sudah dibawa ke Mabes Polri," pungkasnya.

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menciduk dua tersangka berinisial YA (24) dan RF (23) yang melakukan pembobolan bank BUMN.

Kanit I Subdit I Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kompol Ronald Sipayung, mengatakan keduanya memanfaatkan celah keamanan yang ada di aplikasi maupun bank BUMN.

Pembobolan oleh kedua pelaku  sudah dilakukan terhitung sejak 3 Desember 2018 lalu hingga awal Juli 2019. Adapun mereka membobol uang bank sebesar Rp 1,3 miliar.

Pihak berwajib juga menerangkan bahwa masih ada sindikat lainnya yang turut andil dalam pembobolan rekening bank BUMN ini.

VIRAL Pernikahan Cewek Mamuju & Bule Ganteng Asal Turki, Kenalan di FB & Berbekal Google Translate

Telanjur Sebut Game Online Penyebab Kebutaannya, Pemuda 19 Tahun Harus Terima Kenyataan Penyakitnya

Jenderal TNI Ahmad Yani Bersimbah Darah Saat Dikepung Tentara Antek PKI, Sempat Terjadi Debat Sengit

"Dua tersangka ini telah membobol Rp 1,3 miliar lewat aplikasi Kudo. Total keseluruhan kerugian bank BUMN ini adalah Rp 16 miliar dari beberapa sindikat ya.

Dua orang ini baru satu sindikat, masih ada yang lainnya yang masih kami kejar," ujar Ronald, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2019).

Ia menyebut seolah-olah transaksi yang dilakukan tersangka berhasil dilakukan.

Namun, saldo tersangka di aplikasi Kudo tetap tak berkurang meski telah melakukan transaksi.

"Jadi pelaku ini berhasil melakukan transaksi lewat aplikasi itu, namun saldo di aplikasi itu tetap ada, tidak berkurang.

Ilustrasi
Ilustrasi (Tribunsumsel.com/Khoiril)

Sementara semua transaksi yang dilakukan pelaku status berhasil. Jadi kan bank yang harus membayar itu semua, karena aplikasi ini bekerja sama dengan bank," ucapnya.

Adapun hasil kedua tersangka membobol bank hingga Rp 1,3 miliar digunakan untuk membeli sejumlah barang dan benda mewah, seperti mobil, notebook, jam tangan hingga properti.

Lebih lanjut, Ronald mengatakan pihaknya masih terus memburu pelaku lain yang menyebabkan bank BUMN itu mengalami total kerugian hingga Rp 16 miliar.

"Dari jaringan sindikat ini, masih ada dua orang yang belum ditangkap dan sudah masuk DPO. Masih ada sindikat lainnya yang masih kami kejar juga," tandasnya.

BERITA SURABAYA POPULER Hari Ini, Pria Bakar Mobil di TPA & Info Air PDAM Surabaya Mulai Mengalir

BERITA TERBARU PERSEBAYA:Pikal Kenalkan Alat Pemberi Sanksi seperti di Bundesliga, ini Cara Kerjanya

Tidak ada Celah Keamanan

Sebelumnya, di artikel disebutkan kalau para pelaku menggunakan aplikasi kudo untuk melakukan aksi mereka, tetapi penyebutan itu dibantah oleh manajemen.

Melalui rilis yang diterima SURYA.co.id, disebutkan Kudo telah melakukan pengecekan kembali kepada Direktorat Siber Bareskrim Polri dan menyimpulkan bahwa tidak ada pernyataan dari Direktorat Siber Bareskrim Polri yang menyebutkan kesalahan ataupun masalah keamanan pada aplikasi Kudo.

Kudo akan terus bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pihak lainnya terkait kasus ini.

Kudo terus melakukan usaha tanpa henti dan upaya terbaik guna memastikan aplikasi Kudo tetap menjadi aplikasi yang aman dan terpercaya untuk terus mendukung usaha memajukan warung dan usaha kecil di Indonesia.

Untuk diketahui, Kudo adalah aplikasi digital untuk memajukan warung tradisional di Indonesia agar menjadi serba bisa melayani berbagai produk dan layanan.

Sejak didirikan pada tahun 2014, Kudo telah memberdayakan lebih dari 2,4 juta agen Kudo yang jaringannya telah tersebar di lebih dari 500 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Melalui teknologi, Kudo memberikan akses digital untuk berjualan berbagai macam produk bagi warung tradisional, menjembatani layanan keuangan ke masyarakat dengan keterbatasan akses digital dan perbankan, dan meningkatkan penghasilan tambahan bagi pemilik warung dan peluang bagi para individu untuk berjualan.

Mulai Mei 2017, Kudo secara resmi menjadi bagian dari keluarga besar Grab, dan memegang peranan penting dalam membangun jaringan wirausahawan mikro di Indonesia

*Artikel ini sudah diperbaiki dengan melakukan penambahan informasi dari manajemen Kudo

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved