Viral Media Sosial
VIRAL 4 Momen Unik hingga Tragis saat Operasi Patuh 2019: Ajak Dangdutan, Kesurupan & Tewas Duel
Berbagai momen unik hingga tragis saat Operasi Patuh 2019 viral di media sosial. Ada yang merazia mertua, diajak dangdutan hingga ada yang tewas.
SURYA.co.id - Berbagai momen unik hingga tragis saat Operasi Patuh 2019 viral di media sosial.
Operasi lalu lintas yang digelar serentak di Indonesia ini telah menindak ribuan pelanggar lalu lintas.
Sata proses penindakan inilah momen-momen unik itu tercipta.
Berikut momen-momen unik yang dirangkum surya.co.id:
1. Razia Mertua
Situs instagram Satlantas Polres Bojonegoro sempat mengunggah sebuah foto beserta narasi singkat tentang seorang anggotanya yang sedang menjalankan tugas Operasi Patuh Semeru 2019 dengan judul ' Bukan Karena Anak Tak Sayang Bapak' pada akhir pekan kemarin, Minggu (8/9/2019).
Namun tidak disangka, video tersebut sempat viral dan menjadi perbincangan warganet, lantaran anggota yang di foto dan tengah memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan itu ternyata memeriksa bapak mertua sendiri.
"Pemeriksaan oleh petugas terhadap pengendara kendaraan bermotor, dan ternyata pengendara tersebut merupakan bapak dari petugas itu sendiri yang kebetulan melintas di lokasi kegiatan," tulis dalam akun instagram resmi Satlantas Polres Bojonegoro.
Saat dikonfirmasi, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bojonegoro AKP Aristianto, membenarkan bila kejadian tersebut dialami oleh salah seorang anggotanya sewaktu menjalankan agenda operasi patuh semeru 2019.
"Benar, saya sendiri ada di lokasi saat itu. Bripka Parmono atau yang sehari-hari biasa disebut Pram, saat itu sedang memeriksa kelengkapan surat-surat pengendara, nggak tahunya salah seorang yang diperiksa itu bapak mertuanya sendiri," ujar Aris, panggilan Aristianto, Selasa (10/9/2019).
Aris sendiri awalnya tidak mengetahui, jika salah seorang yang diperiksa oleh Bripka Pram adalah bapak mertuanya sendiri.
Namun ia kemudian diberitahu, bila yang diperiksa Bripka Pram itu adalah bapak mertua dari anggota lain yang kebetulan mengetahui.
"Awalnya dia juga tampak kaget, saat memeriksa bapak mertuanya sendiri. Saya juga awalnya kaget, setelah diberitahu oleh salah seorang anggota yang lain, jika Bripka Pram saat operasi itu memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan milik bapak mertuanya," terangnya.
Menurut penuturan Aris, kejadian tersebut berlangsung saat pihaknya menggelar operasi patuh di Jalan Raya MT Haryono, Jetak, Bojonegoro, pada Sabtu (7/9/2019) pagi.
Kejadian itu pun lantas diapresiasi olehnya, yang menunjukkan bahwa pihaknya tetap profesional dan tidak pandang bulu meskipun keluarga tetap diperiksa.
"Ini juga menunjukkan, bahwa tidak ada keluarga dan siapapun yang kebal hukum. Saya bersyukur memiliki anggota yang tetap profesional dalam menjalankan tugas, meski harus memeriksa keluarga sendiri," ucap dia.
Selain sisi profesionalitas yang ditunjukkan oleh Bripka Pram yang sehari-hari berdinas sebagai anggota Patroli Satlantas Polres Bojonegoro, Aris juga terkesan dengan perilaku yang ditunjukkan oleh bapak mertua Bripka Pram.
"Tanpa canggung, beliau (mertua Bripka Pram) saat itu juga menunjukkan surat-surat kendaraan lengkap, termasuk persyaratan lain dalam hal menyangkut keselamatan berkendara seperti menggunakan helm," kata Aris.
2. Emak-emak 'Santuy' Berdendang
Seorang emak-emak (ibu-ibu) tampak 'Santuy' saat menghadapi razia polisi dalam Operasi Patuh Candi 2019
Dilansir dari Tribun Jateng dalam artikel 'AKP Ben Aras Tak Menduga Saat Razia Operasi Patuh Ada Emak-emak Nyanyikan Lagu Rhoma Irama', AKP Ben Aras yang sedang melakukan razia bersama anggotanya justru mendapat sebuah lagu dari seorang emak-emak.
Emak-emak itu menyanyikan lagu karangan Rhoma Irama yang berjudul 'Cuma Kamu'.
Video aksi emak-emak ini diunggah di channel youtube Tribun Jateng dengan judul 'Santuy, Saat Razia Emak-emak Nyanyi Lagu Rhoma Irama'

AKP Ben Aras merasa senang mendapat sambutan hangat dari seorang ibu yang mengaku seorang biduan.
Menurut AKP Ben, ini menjadi apresiasi warga kepada Polres Tegal Kota.
"Saya senang. Sebab, ibu tersebut memiliki surat- surat kendaraan yang lengkap," katanya saat melaksanakan Operasi Patuh Candi 2019 di Jalan Serayu Kota Tegal, Kamis (5/9/2019)
AKP Ben pun sempat kaget, saat semua surat dinyatakan lengkap, si ibu justru bertanya lagu kesukaannya.
"Bapak mau minta lagu apa, mau keroncong, pop, dangdut, mandarin, barat, ayo mau apa pak," tanya emak-emak yang menggunakan helm warna putih itu.
"Cuma kamu.." ucap AKP Ben sembari menyanyikan lagunya.
Emak-emak itu pun kemudian langusng menyanyikan lagu tersebut dan dilanjutkan oleh ibu yang satunya.
"Terimakasih, sudah tertib berlalu lintas," ujar AKP Ben.
"Pak.... (cium tangan)," ucap emak-emak itu sambil mencium tangan AKP Ben.
Menurut AKP Ben mengatakan suara dan cengkok-cengkok emak-emak itu juga bagus.
"Saya salut sama ibu-ibu itu. Sebab, biasanya yang terjadi ketika ada razia, pengendara langsung kabur dan tancap gas. Namun ibu ini justru memberi hiburan kepada kami," ungkapnya.
Berikut videonya:
3. Berlagak Kesurupan
Aksi kocak pengendara motor saat kena razia polisi juga sempat terjadi di Banjarmasin
Sedang viral video berisi seorang laki-laki yang kena razia lalu lintas di Banjarmasin mengeluarkan 'jurus' anti - tilang.
Dari penelusuran, diketahui peristiwa itu terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (8/9/2019).
Video berdurasi 1 menit tersebut kini beredar luas.
Dalam video itu, si pengendara memakai celana hitam dan menggunakan tas berwarna biru.
Aksi pengendara yang mengeluarkan jurus tersebut tak ayal menjadi hiburan polisi di lokasi razia.
Dalam video tersebut, tampak pengendara itu mengenakan jaket dan tas mengeluarkan jurus silat di hadapan polisi.
Seorang polisi yang ada dalam video itu mengatakan bahwa pengendara itu takut ditilang.
"Tilang tetap jalan," ujar polisi yang merekam kejadian itu.
"Itu di Banjarmasin, kejadiannya kemarin siang. Jadi dia mengeluarkan jurus silat untuk menghindari agar tidak ditilang," ujar Kabid Humas Polda Kalsel Kombes M Rifai, saat dihubungi, Senin (9/9/2019).
Razia tersebut digelar PJR Polda Kalsel di Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin.

Menurut Rifai, awalnya pengendara tersebut bertingkah normal seperti pengendara lainnya.
Namun, setelah mengetahui surat-surat kendaraan yang dibawanya habis masa berlakunya, tidak tahu kenapa ia pun langsung mengeluarkan jurus silat.
"Kelengkapan surat-suratnya, SIM dan STNK habis masa berlakunya. Usai mengeluarkan jurus itu, tetap kita tilang," lanjut Rifai.
4. Tewas Usai Duel dengan Polisi
Pengendara motor bernama Zainal Abidin (29) ini tewas dua hari setelah duel dengan anggota polisi Satlantas Polres Lombok Timur.
Duel antara polisi dan pengendara motor itu terjadi pada Kamis (5/9/2019) saat digelar operasi patuh.
Dijelaskan Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana, pada hari Kamis tanggal 5 September 2019 sekira pukul 20.20 Wita, bertempat di lapangan apel Satlantas Polres Lotim, Zaenal menggunakan sepeda motor dari arah melawan arus dan tanpa helm memasuki pintu gerbang Kantor Satlantas.
Zaenal kemudian menanyakan motornya kepada petugas yang berjaga.
Tiba-tiba, kata Nana, Zaenal memukul anggota Satuan Lalu Lintas yang memicu terjadinya perkelahian.
"Tiba-tiba Zaenal memukul anggota lantas (polantas) yang mengakibatkan terjadinya perkelahian, dengan anggota yang bertugas," ungkap Nana dalma jumpa pers, Senin (9/9/2019).
Usai terjadi perkelahian, lanjut Nana, Zaenal dibawa ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk diperiksa.
Namun, saat hendak dibawa, Zaenal terjatuh tak sadarkan diri.
"Karena akibat pergumulan itu, Zaenal sempat dibawa ke SPKT untuk diperika, namun tiba-tiba terjatuh dan tak sadarkan diri," terang Nana.
Melihat kondisi itu, polisi kemudian membawa Zaenal ke Rumah Sakit Umum Selong, Lombok Timur.
Namun, setelah melalui perawatan, Zaenal meninggal dunia pada Sabtu (9/9/2019).

Selain menewaskan Zaenal, perkelahian itu membuat oknum polisi bernama Bripka Nuzul Husein juga terluka parah. (Kompas.com/Tribunnews/Tribun Jateng)