Siswa SMK di Malang Tidur di UKS, Terungkap Fakta Memilukan hingga Kondisi Miris Orangtuanya

Siswa SMK di Malang Tidur di UKS, Terungkap Fakta Memilukan hingga Kondisi Miris Orangtuanya

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Kolase Kompas.com/Andi Hartik
Siswa SMK di Malang Tidur di UKS Sekolah, Terungkap Fakta Memilukan hingga Kondisi Miris Orangtuanya 

SURYA.co.id - Kisah seorang siswa di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Malang mengundang perhatian warganet setelah viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Siswa yang diketahui berinisial B itu bikin geger warganet lantaran tinggal di UKS sekolahnya sejak beberapa hari lalu.

Saat ditanya, rupanya siswa B kini sudah tak memiliki tempat untuk tinggal lagi, sehingga membuat dirinya terpaksa tidur di UKS Sekolah.

KPK : Malang Bisa Jadi Percontohan Kota Anti Korupsi di Indonesia

Polisi di Malang Buru 2 Pelaku Pencurian Motor Asal Pasuruan

Pasutri di Malang Kembangkan Bisnis Frozen Food, Raup Omzet Jutaan Rupiah Per Hari

Berita ini awalnya diketahui dari cuitan seorang warganet di Twitter yang memiliki username @vioninot pada Rabu (4/9/2019) lalu.

Dia yang merupakan seorang guru tempat murid itu belajar, baru tahu jika ada salah satu muridnya tak memiliki tempat tinggal.

Awalnya, pemilik cerita tersebut mengetahui kabar jika ada muridnya yang tak memiliki rumah dari pesan WhatsApp.

Setelah tahu kabar itu, keesokan harinya @vioninot bertemu secara langsung dengan murid tersebut dan menanyakan kabar yang ia terima.

"Kamu ada apa nggak pulang ke rumah?" tanya pemilik cerita.

"Nggak ada rumah, bu," jawab Siswa B.

Menurut penuturan Siswa B, sejak Julli 2019, orangtuanya memang sudah sudah pergi ke Lamongan alias minggat.

Padahal, Siswa B merupakan murid baru salah satu SMK di Malang itu.

"Ortunya udah gak balik Malang karena terlilit hutang piutang, kebetulan ayahnya usaha distributor dan bangkrut. Ibunya ikut minggat.

Sementara anaknya cuman satu ya si B ini, ditinggal di rumah kontrakan daerah Blimbing. Taunya, Agustus 2019 rumah kontrakan udah jatuh tempo." cerita @vioninot.

Kabar ini kemudian dibenarkan oleh pihak sekolah yang telah didatangi oleh Jurnalis Kompas.com.

"Selasa itu dia tidak pulang, kenapa kok tidak pulang ternyata sudah tidak boleh tidur di rumah itu karena ada suatu hal," kata Kepala Sekolah SMK Widyagama Kota Malang, Mawan Suliyadi, Jumat (06/09/2019), dikutip dari artikel Kompas.com yang berjudul "Kisah Siswa yang Tinggal di Sekolah karena Tak Punya Rumah dan Pisah dengan Orangtua".

Sebenarnya siswa B tersebut diketahui pernah tinggal dengan bapak angkatnya sesaat setelah orangtua kandungnya kabur.

Bahkan yang mendaftarkannya masuk ke SMK juga bapak angkatnya yang bernama Pak Angga.

Namun itu tidak berlangsung lama, siswa B tersebut harus kembali menerima kenyataan pahit diusir dari rumah setelah terlibat pertengkaran dengan kedua orangtua Pak Angga.

"Kemarin yang daftar ke sini oleh bapak asuhnya. Ambil jalur yang beasiswa penuh. Saya pikir dengan beasiswa sudah tidak ada masalah. Ternyata masalah tempat tinggal," kata Mawan.

Setelah diusir, B kemudian memilih tinggal di ruang UKS sekolahnya.

Sejak saat itu juga dia tidak memegang uang saku.

Untuk kebutuhan makannya sendiri diketahui B mendapatkan bantuan dari teman-temannya yang sering memberinya nasi bungkus.

Pihak sekolah pun kemudian menawarkan bantuan sementara dengan memindahkan siswa tersebut ke Asrama Stikes Wisyagama Husada.

"Kami sudah konfirmasi. Bertahap nanti pindah ke asrama," kata Mawan.

Pihaknya pun mengaku akan membantu mengurus beberapa administrasi seperti penyelesaian ijazah SMP yang masih tertahan.

Sementara itu, dari pantauan sekolah, selama ini B tidak pernah menampakkan kalau dirinya sedang mengalami kesulitan tempat tinggal.

Bahkan B diketahui rajin dan aktif di kelas, semua tugas dan ulangan hariannya selalu mendapatkan nilai A.

"Selama ini anaknya baik-baik saja. Tidak seperti anak yang punya beban. Pelajaran juga mengikuti. Praktik juga mengikuti. Menurut teman-teman nilainya juga bagus," kata Marwan.

Tiga Bocah di Manado Ditinggal Ibu Kandungnya di Rumah Kontrakan

Kisah serupa juga pernah dialami oleh dua bocah di Manado pada Maret 2019 lalu.

Velin Pontoh (13), satu dari tiga anak yang ditinggalkan ibunya Novinta Pontoh, menyebut sang ibu sempat kembali pada Rabu (27/02/2019) lalu.

Kembalinya sang ibu hanya sesaat.

"Jam 7 malam ibu kembali, tapi langsung pergi, dia hanya sempat meminumkan ASI pada Amelia," kata dia di pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak provinsi Sulut, Jumat (01/03/2019).

Sebut dia, sang ibu sempat menitipkan uang sebesar Rp 50 ribu.

Kata sang ibu, uang itu hasil kerjanya di tempat baru.

"Saya ingin ibu tinggal tapi dia tetap pergi, " kata dia.

Seperginya sang ibu, Amelia Pontoh yang masih berusia 1 tahun 9 bulan mendadak sakit.

Tiba-tiba saja tubuhnya panas.

"Mungkin dia rindu mama," kata dia.

Selama ditinggalkan ibunya, Amelia hanya diberi air putih.

Sebelumnya, Amelia selalu minum ASI dari ibunya.

"Kondisinya kian hari kian parah, tadi saja dia sudah muntah, saya kasih bubur dan dia muntah," kata dia.

Lain lagi kondisi Zivilia Anggraini Taib, adiknya yang masih berusia 6 tahun.

Zivi seperti tertekan.

"Ia ingin sekali ke TK bersama teman-temannya, tapi sudah tak bisa karena ibu sudah tak ada," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Lingkungan I Tumumpa, Tuminting, Manado, Sulawesi Utara, Junita Thomas, mengunggah kondisi ketiga anak tadi ke media sosial Facebook.

Berikut keterangan pada unggahannya:

Selamat malam mohon bantuannya bagi yg kenal orang tua dari anak2 ini mohon di beri informasi, karna anak yg bungsu sakit panas dari kemarin dan sampai mlm ini masih sakit, dan sudah di bawah ke dr. oleh masyarakat sekitar , mohon skali lagi yg tau atau kenal orng tuanya dan tau keberadaannya, mohon hubungi kami .
Pemerintah kel. tumumpa dua lk I.

Unggahan tersebut sudah ratusan kali dibagikan warganet. 

Velin Rossi Pontoh (13), merupakan anak tertua dari tiga kakak beradik yang ditinggalkan ibunya itu.

Mereka tinggal di rumah kontrakan yang terletak di lorong pos kamling Jalan Cumi-cumi, Lingkungan I, Kelurahan Tumumpa Dua, Kecamatan Tuminting.

Ia pun terpaksa mengurus sendirian kedua adiknya.

Hal itu dilakukannya karena mereka bertiga ditinggalkan ibu di rumah kontrakan tersebut sudah seminggu.

"Ibu pamit dengan alasan pergi kerja. Tapi sampai sekarang tidak pulang ke rumah," ujar Velin saat ditemui wartawan tribunmanado.co.id, di rumah kontrakannya, Jumat (01/03/2019) tadi.

Ditambahkannya, sejak ibu mereka pergi dia mengurus adik-adiknya di rumah tersebut.

"Saya ambil uang tabungan saya dengan jumlah Rp 44 ribu. Saya beli beras dan masak nasi di konfor gas," tambahnya.

Velin yang sedang duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri (SDN) 72 Manado terpaksa harus berhenti sekolah karena sibuk mengurus adik-adiknya yang masih kecil.

"Mau tidak mau saya harus mengurus adik-adik saya. Meski adik Amelia sedang sakit, saya harus mengurusnya," tambahnya.

Ibu mereka bernama Novinta Pontoh. 

Awalnya warga sekitar yang mendapati mereka bertahan hidup tanpa orangtua di kontrakan itu.

Tiga anak yang ditinggalkan ibu kandung di kontrakan.
Tiga anak yang ditinggalkan ibu kandung di kontrakan. (Tribun Manado/Jufry Mantak)
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved