Mirip Bima KKN di Desa Penari, Pria Ini Ngaku Kawini Kuntilanak Hingga Punya Anak 2, Tapi Tragis
Mirip Bima KKN di Desa Penari, Pria Ini Ngaku Kawini Kuntilanak Hingga Punya Anak 2, Tapi Tragis
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Saat berada di rumah saya, bapak mengaku kalau dia sudah kawin dengan kuntilanak dan punya anak. Si kuntilanak ini meminta tumbal dari anggota keluarga kami.
Tetapi bapak menolak dan menjadikan dirinya sebagai tumbal," ungkap Oma kepada Pos Kupang.
Simon lantas meminta untuk pulang ke rumahnya yang terletak di tepi Embung Toblopo pada Selasa malam.
Ia bahkan sempat mengamuk hingga merobek-robek sarung bantal di rumah anaknya.
Khawatir dengan perilaku sang ayah yang tidak biasa, Oma lantas bertindak dengan memanggil seroang pendoa untuk didoakan.
Akhirnya, keesokan harinya, Rabu pagi sekitar pukul 05.30 WITA Oma dan sang suami mengantarkan Simon kembali ke rumahnya.
Setiba di rumah, Simon sempat duduk sebentar di dalam rumah sebelum keluar kembali untuk memanjat pohon kelapa untuk diambil buahnya.
Saat keluar dari rumah, Simon melihat pancing miliknya, bukannya pergi memanjat pohon kelapa, ia justru pergi memancing ikan di Embung.
Simon masih menunjukkan gelagat yang wajar, tapi ternyata hari itu adalah puncak dari perjanjiannya dengan si kuntilanak.
"Saat bapa duduk pancing di pinggir Embung itu saya juga ada sementara cuci pakaian kotor milik bapa.
Bapa masih tanya saya cuci apa dan saya masih sempat jawab.
Saat saya naik ke rumah untuk siap makan siang, tiba-tiba bapa sudah tidak ada lagi di tepi Embung," tutur Oma.
Oma bersama keluarga sudah sempat berkeliling mencari korban kehutan, kebun dan rumah tetangga namun tidak menemukan keberadaan korban.
Awalnya, Oma dan keluarga tak menduga kalau korban tenggelam di Embung karena korban diketahui pandai berenang.
Namun, saat tas plastik sirih pinang korban terlihat mengapung di atas permukaan Embung, Oma dan keluarga menduga jika korban tenggelam di dalam Embung.