Kecelakaan di Tol Cipularang

Penyebab Sebenarnya Kecelakaan Tol Cipularang Diselidiki Pakai Metode TAA, Berikut Penjelasannya

Penyebab Sebenarnya Kecelakaan Tol Cipularang Diselidiki Pakai Metode TAA, Berikut Penjelasannya tentang metode tersebut

Youtube Tribun Palu
Penyebab Sebenarnya Kecelakaan Tol Cipularang Diselidiki Pakai Metode TAA 

SURYA.co.id - Penyebab sebenarnya kecelakaan di tol Cipularang yang terjadi pada Senin (2/9/2019), hingga kini masih diselidiki oleh polisi

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Polisi Pakai Metode TAA Ungkap Penyebab Kecelakaan Beruntun di KM 91 Tol Purbaleunyi', kepolisian akan menerapkan metode Traffic Accident Analisis (TAA) untuk mengungkap penyebab sebenarnya kecelakan di tol Cipularang itu

"Polda Jabar akan bekerja sama dengan Korlantas, gunakan metode Traffic Accident Analisis," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dihubungi, Senin (2/9/2019).

Metode tersebut memang kini sudah menjadi SOP penanganan laka lantas untuk ungkap kecelakaan tersebut.

Dikutip dari laman resmi pemerintah Kabupaten Cilacap, TAA adalah suatu metode yang efektif dalam mengungkap penyebab suatu kecelakaan.

Caranya dengan melihat bekas tabrakan dan pengereman, serta posisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di tempat kejadian.

Petugas nantinya akan menandai dan mengukur bekas benturan di pembatas jalan serta bekas pengereman.

Kemudian memasang DSD Tool yang berbentuk silang dari awal tempat kejadian hingga tempat di mana kendaraan berhenti.

Setelah itu alat tersebut dipotret dari atas kendaraan olah petugas agar bisa terlihat dari atas untuk menghasilkan gambar grametri.

Dari hasil foto grametri yang ada kemudian dimasukan dalam software TAA kemudian diolah dan data keluar dalam bentuk gambar bergerak yang menggambarkan kecelakaan tersebut.

Hasil transfer video TAA tersebut dapat menghasilkan gambaran terkait kecepatan dan arah kendaraan, sistem pengereman, serta kondisi sopir dalam membawa kendaraan sebelum dan pada saat terjadinya kecelakaan.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan beruntun yang melibatkan 20 kendaraan terjadi di kilometer 92 tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.

Delapan orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman menjelaskan, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari kecelakaan tunggal dump truck yang terbalik di kilometer 92.

Kemudian, saat ada empat kendaraan mengantre menunggu evakuasi dump truck yang terbalik, ada dump truck bermuatan tanah yang hilang kendali karena rem blong.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved