TERUNGKAP Curhatan Aulia Kesuma di Twitter Sebelum Bunuh Suami & Anak Tirinya, Sering Mengeluh
Beberapa tahun sebelum menghabisi suami dan anak tirinya, Aulia Kesuma ternyata sempat mengunggah beberapa curhatannya di twitter
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Beberapa tahun sebelum menghabisi suami dan anak tirinya, Aulia Kesuma ternyata sempat mengunggah beberapa curhatannya di twitter
Seperti diketahui, Aulia Kesuma menjadi perbincangan publik setelah dirinya terbukti mendalangi pembunuhan suami dan anak tirinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (25)
Dilansir dari SUAR dalam artikel 'Akun Twitter Diduga Milik Aulia Kesuma, Penuh Sumpah Serapah dan Keluh Kesah Soal Rumah Tangganya', Aulia Kesuma diketahui memilki akun Facebook, Instagram, dan Twitter.
Aulia Kesuma memang tak begitu aktif di Facebook.

Namun, Aulia Kesuma ternyata cukup sering mencurahkan isi hatinya melalui twitter
Netizen Twitter berhasil menemukan jejak digital Aulia Kesuma
Diketahui akun Twitter diduga milik Aulia Kesuma, @meimei24 telah dibuat sejak Oktober 2010.
Mulai tahun 2010 hingga 2013, Aulia Kesuma cukup sering mencurahkan isinya hatinya melalui cuitan.
Namun, Aulia Kesuma telah berhenti bermain Twitter sejak 2013.
Cuitan terakhirnya cukup menyita perhatian lantaran berisi keluh kesah perihal rumah tangganya.
Cuitan terakhir Aulia Kesuma yang berisi curahan hatinya diunggah pada 18 Maret 2013 silam.
"Sumpah..gara2 tuch setan, rumah tangga aku jadi dingin..mampus aza tuch setan..ups setan khan dah mati ya," tulisnya.
Sejak awal curhatannya di Twitter, Aulia Kesuma lebih sering mengeluhkan perihal rumah tangganya.
Misalnya dalam cuitan yang diunggah November 2012, dipenuhi oleh keluhannya seputar kehidupan keluarga.
Bahkan beberapa cuitan terbilang berisikan sumpah serapah.

Seperti cuitan yang diunggahnya pada awal tahun 2013.
Selain akun tersebut, netizen juga berhasil menemukan akun Twitter lain yang juga diduga milik Aulia Kesuma.
Tak berbeda, akun Twitter tersebut pun juga berisi keluhan seputar rumah tangganya.
Skenario Lengkap
Polisi membeber skenario lengkap Aulia Kesuma (45) untuk membunuh suami dan anak tirinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (25).
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Fakta di Balik Istri Bunuh Suami dan Anak Tiri, Diberi Obat Tidur hingga Sempat Bakar Rumah', berikut skenario Aulia Kesuma selengkapnya!
1. Diberi Obat Tidur di Dalam Jus
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebutkan bahwa sebelum dilakukan pembunuhan itu, tersangka AK telah menyiapkan obat tidur dosis tinggi untuk melumpuhkan kedua korban.
"Tersangka AK ini sudah membeli obat tidur sebanyak satu lempeng artinya sebanyak 10 butir, seharusnya normalnya satu butir ini 10," kata Nasriadi.
Lebih lanjut, obat tidur dosis tinggi itu kemudian dibuat bubuk dan dimasukan ke dalam dua jus yang sengaja dibeli pelaku untuk suami dan anak tirinya.
"Membeli tiga jus, jus pertama untuk dia supaya tidak ada kecurigaan dengan suaminya, jus kedua untuk (korban) suaminya dan jus ketiga disiapkan untuk (korban) Dana yang ditempatkan di kulkas yang biasa mereka minum jus," katanya.

2. Diajak Berhubungan Badan
Skenario menaruh obat tidur di jus berhasil.
Pupung Sadili meminum jus itu saat berada di ruang tamu.
Saat itu pula, pembunuh bayaran sudah dia jemput dan bersiaga sambil bersembunyi di garasi menunggu perintah dari Aulia Kesuma.
AKBP Nasriadi menjelaskan bahwa Aulia Kesuma kemudian mengajak suaminya itu masuk ke kamar untuk melakukan hubungan intim.
"Sebelum melakukan hubungan suami istri itu, Edi Chandra sudah meminum jus tersebut, minumnya di ruang tamu sebelum masuk ke kamar," kata Nasriadi.
Setelah melakukan hubungan suami istri, Pupung Purnama melakukan Yoga seperti kebiasaannya sebelum tidur.
Namun, karena efek dari obat tidur, korban tertidur di lantai dengan posisi terlentang.
"Aulia memastikan Edi apakah tidur pulas apa belum. Setelah diyakini pulas, sekitar pukul 21.30 WIB, AK memanggil si SG sama AG (eksekutor) untuk masuk ke ruangan tersebut. Nah di situ lah dilakukan eksekusi terhadap Edi Chandra dengan cara dibekap dengan handuk yang sudah dibauri dengan alkohol, tangan dipegang dan sebagainya sampai diyakini korban meninggal dunia," kata Nasriadi.

3. Hampir Gagal
Setelah itu, para eksekutor bergegas kembali bersembunyi menunggu kedatangan korban kedua yakni anak tiri Aulia Kesuma, M Adi Pradana alias Dana (23) yang pergi ke luar rumah.
"Sebelum Dana pulang, datanglah saudara Kelvin anak kandung Aulia.
Aulia mengatakan kepada Kelvin bahwa Edi Chandra telah diselesaikan, tinggal menunggu Dana," cerita Nasriadi.
Dia menerangkan bahwa ketika Dana pulang, pemuda 23 tahun itu langsung menuju kulkas mengambil jus yang telah ditaburi dengan obat tidur.
Nasriadi mengatakan, Kelvin bertugas untuk memantau korban Dana setelah meminum-minuman tersebut.
"Lalu Kevin (KV) mengajak Dana untuk main game atau ngobrol seperti ada miras, dan (korban) Dana tertidur. Setelah dipastikan, baru Kelvin memanggil ibunya dan dua eksekutor tersebut untuk mengeksekusi Dana," katanya.
Namun saat akan dieksekusi, Dana sempat berontak dan terjadi perlawanan.
"Sehingga Dana agak dipukul dadanya sehingga ada ceceran darah di sprei.
Setelah dipastikan meninggal baru dibawa dari atas ke bawah disatukan dengan mayat korban Edi," katanya.
4. Sempat bakar rumah
Nasriadi mengatakan, para tersangka pembunuhan ayah dan anak yang dibakar di Sukabumi, sempat merencanakan membakar rumah korban untuk menutupi jejak pembunuhan.
Namun, rencana tersebut gagal lantaran rumah tak seluruhnya terbakar.
"Besok paginya mereka merencanakan untuk membakar rumah tersebut. Jadi seakan-akan mayat tersebut adalah mayat yang meninggal dalam kebakaran rumah," kata Nasriadi, Kamis.
Kebakaran pun direncanakan dengan merakit obat nyamuk spiral yang ujungnya dipasangi korek api yang dibuat tersangka SG.
Tersangka Kelvin kemudian mengambil bensin di motor.
Bensin kemudian disiramkan di garasi, kamar utama dan di kamar dana, baru dirakit rakitan tersebut di tempat yang sudah disiram bensin.

5. Pilih Lokasi Pembakaran
Nasriadi menjelaskan mengapa tersangka membuang jasad korban di Sukabumi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pihaknya, pelaku berencana membuangnya ke tempat sepi yang jauh dari lokasi pembunuhan.
Menurut Nasriadi, pelaku pernah melewati lokasi itu saat mengantarkan anak tirinya, Dana, ke sebuah pesantren di Sukabumi.
"Karena dia terpikir dulu pernah mengantar (korban) Dana ke salah satu pesantren di Parung Kuda, dia terpikir untuk membuangnya di daerah Sukabumi Kabupaten," katanya.