Viral Media Sosial
FAKTA Anak Panah Menancap di Leher Bripda Dedi saat Kerusuhan Papua, Lebih Mujur dari Sertu Rikson
Sebuah foto yang memperlihatkan anak panah menancap di leher seorang anggota polisi viral di jagad maya seusai kerusuhan yang terjadi di Papua, Kamis
Nasib Bripda Dedi ini lebih mujur dibandingkan anggota TNI Serda Rikson Edi Candra.
Serda Rikson Edi Candra meninggal dunia dalam kejadian itu.
Sementara dan dua rekannya Sertu Sunendra dan Serka Arif Y terluka kena panah dan senjata tajam masih dirawat.
Sebelumnya diberitakan, bentrok antarmassa dengan aparat keamanan terjadi di Kabupaten Deiyai, Papua, pada Rabu (28/8/2019) siang.
Panah masih menancap di leher Bripda Dedi saat mendapat perawatan usai bentrok kerusuhan di Papua
Massa pada saat itu ingin kembali menggelar aksi unjuk rasa terkait dugaan tidak rasisme kepada mahasiswa Papua di Jawa Timur.
Eko juga memastikan ada perampasan senjata yang dilakukan massa, namun ia belum dapat memastikan jumlahnya.
Menurut Eko, kini situasi di Distrik Waghete, Deiyai, sudah berangsur kondusif dan massa telah membubarkan diri sejak pukul 16.00 WIT.
Kini, sambung Eko, Dandim 1705/Paniai, bersama Bupati Deiyai dan para tokoh masyarakat setempat sedang berkumpul untuk mengatasi masalah tersebut.
Akibat kejadian tersebut, Serda Rikson gugur karena mengalami luka terkena senjata tajam sejenis parang dan luka panah di bagian kepala.
Sementara Kapolda Papua Irjen Pol Rudolph A. Rodja memastikan bentrokan tersebut juga menyebabkan 2 orang dari massa tewas.

Tak DIbekali Senjata
Sertu Anumerta Rikson Edi Chandra yang gugur saat mengawal demo di Distrik Deiyai Papua, tak dibekali senjata saat bertugas.
Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) Kodam II Sriwijaya Brigjen Syafrial menjelaskan, Operasi Satuan Tugas Teritorial (Satgaster) dilakukan oleh seluruh Kodam yang ada di Indonesia untuk memperkuat pertahanan di kawasan perbatasan timur.
Kodam II Sriwijaya mengirimkan 85 prajurit termasuk Rikson yang berasal dari Batalyon Kavaleri 5 kota Prabumulih.
Sebanyak 85 prajurit yang dikirim itu ditempatkan di tiga wilayah, yakni Kodam 16 Patimura yang membawahi wilayah Maluku, Ambon, dan Maluku Utara.
Kodam 17 Cendrawasih Papua, dan Kodam 18 Papua Barat.