Berita Trenggalek
Tahun Depan Trenggalek Bangun Museum Pertama, Tampung Peninggalan yang Masih Berserakan
Di Kecamatan Panggul, benda-benda cagar budaya yang ditemukan yakni, uang koin lama, guci dan patung di area persawahan Desa Gayam.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.co.id | TRENGGALEK – Kabupaten Trenggalek akan membangun sebuah museum pada 2020.
Museum itu ditempatkan di Kecamatan Panggul, lokasi persisnya di komplek Taman Balaikota Panggul.
Museum akan diisi benda-benda cagar budaya yang ditemukan di wilayah Panggul dan sekitarnya
Terutama, benda-benda peninggalan yang saat ini tempatnya masih berserakan di banyak lokasi.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Surjono mengatakan pemkab akan menganggarkan Rp 500 juta untuk membangun gedung museum itu nanti.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Arkeologi Yogjakarta dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur untuk rencana pembangunan museum tersebut.
Kedua pihak itu, lanjut Surjono, juga sudah menjajaki potensi-potensi benda cagar budaya yang berada di kawasan Panggul.
“Total benda cagar budaya kira-kira ratusan ada. Cuma itu sebagian besar masih tersebar di masyarakat, disimpan mereka.
Ada beberapa yang disimpan di (Pemkab) Trenggalek , tapi sebagian kecil saja,” kata dia, Rabu (21/8/2019).
Untuk mengisi museum tersebut, pihaknya berencana untuk bernegosiasi dengan masyarakat agar benda cagar budaya itu bisa dipamerkan di museum.
“Kami sesuai undang-undang. Kalau mereka mau [menyerahkan], ya, kami terima.
Tapi kalau dijualbelikan, nanti kami lihat sesuai undang-undang aturannya bagaimana,” tutur dia.
Di Kecamatan Panggul, benda-benda cagar budaya mulai ditemukan sejak sekitar sepuluh tahun lalu.
Beberapa penemuan itu yakni, uang koin lama, guci dan patung di area persawahan Desa Gayam.
Targetnya, museum tersebut sudah bisa dijadikan tujuan wisata masyarakat pada 2021.
Museum tersebut juga akan dijadikan salah satu tempat jujukan paket trip wisata di daerah Trenggalek sisi selatan.
“Di Panggul itu nanti ada wisata minat khusus. Di sana juga ada pantai yang bagus, seperti Kili-kili, Pelang dan lainnya.
Ada juga gua semacam megalitikum. Kemungkinan nanti kalau ada di sana bisa trip wisata, semua destinasi kena,” ungkap dia.
Setelah pembuatan museum di Panggul itu, dinas tersebut berencana untuk membangun museum lain di pusat kota. Rencananya, museum itu akan diisi koleksi yang lebih spesifik. Surjono mengatakan, hingga saat ini belum ada pembasan detail untuk itu.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menambahkan, pembangunan museum akan didahului dengan pembentukan Dewan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek.
Dewan itu nanti akan berisi para budayawan, kurator, dan ahli sejarah.
Saat ini, pemkab juga masih menunggu disahkannya Peraturan Daerah tentang Kebudayaan.
“Nanti semua situs, baik benda maupun tak benda akan kami kumpulkan.
Kalau nanti Perda sudah jadi, akan kami tindaklanjuti dengan pembuatan museum dan gedung kebudayaan,” ujar Mas Ipin, sapaan akrabnya.