Fadli Zon Ditolak Datang ke Asrama Mahasiswa Papua, Terbentang Tulisan di Pagar Asrama
Rombongan Fadli Zon ditolak datang ke Asrama Mahasiswa Papua yang ada di Jalan Kalasan, Tambaksari, Surabaya.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Iksan Fauzi
Sedangkan seorang lainnya, yang tampak mengenakan setelan jas formal tampak berjalan tertatih dibantu pegangan tongkat di belakang pria sebelumnya.
• Video Penyebab Kerusuhan di Manokwari Dihapus, Berisi Hoaks 43 Mahasiswa Papua Ditangkap
Keduanya berdiri menghadap ke depan pagar asrama yang dalam posisi tertutup.
Mereka tampak menempelkan layar ponsel ke daun telinga seperti sedang menelepon seseorang.
Tak sampai lima menit kemudian, mereka beranjak dari tempat mereka berdiri sebelumnya, lalu kembali lagi ke arah mobil alphard yang mereka naiki tadi terparkir.
Di dalam mobil, ternyata di samping kiri sopir duduk Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengenakan kemeja batik yang juga sibuk menengok-nengok ke arah pagar asrama.
Fadli Zon tidak turun ke jalan seperti dua rekannya tadi Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDIP Jimmy Demianus Ijie S, dan Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai Gerindra, Steven Abraham.
Jimmy Demianus Ijie mengakui rencana kunjungannya ke asrama tersebut gagal.
• Kerusuhan di Manokwari Diduga Massa Terprovokasi Penangkapan Mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang

"Hari ini kami ingin kita bertemu dengan mereka bukan berarti gagal. Ini kesempatan yang tertunda saja," katanya, Rabu (21/8/2019).
Lagi pula ia mengakui kedatangan rombongannya terbilang dadakan.
Sehingga besar kemungkinan itu menjadi sebab bagi para penghuni asrama enggan membukakan pintu.
"Karena kami pun datang tiba-tiba mungkin kami akan kembali dan mempersiapkan lagi," jelasnya.
Namun ia akan berusaha menemui mereka dengan berbagai cara, termasuk menggunakan pendekatan adat.
"Kami tetap akan mengupayakan dengan cara-cara pendekatan adat untuk bertemu dengan mereka," jelasnya.
Jimmy paham betul tipikal orang Papua yang lazim menyelesaikan berbagai masalah menggunakan pendekatan adat.
"Karena kalau di papua, orang merasa malu itu, harus ditebus, harus dibayar gitu dan bayarannya mahal," tukasnya.