Lapor Cak

Mobil Parkir di Bahu Jalan Kembang Kuning Surabaya Persempit Jalan

Keterbatasan lahan milik pribadi, membuat banyak mobil diparkir di pinggir jalan, di antaranya di Jalan Kembang Kuning.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Parmin
surya.co.id/christine ayu nurchayanti
Sejumlah mobil terparkir di bahu Jalan Kembang Kuning Surabaya mengganggu pengguna jalan. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Keterbatasan lahan milik pribadi, membuat banyak mobil diparkir di pinggir jalan, di antaranya di Jalan Kembang Kuning.

Terpantau pada Jumat (16/8) pukul 11.30, sebanyak sebelas mobil berplat hitam terpakir di jalan tersebut. Tepatnya mulai dari sebarang TK Ar Rahmat hingga depan Makam Islam Kembang Kuning.

Beberapa mobil pun tampak terpakir pada jalan yang menikung sehingga mempersempit jalan.
Hal ini menyusahkan para pengendara  khususnya R4 yang saling bertemu dari arah berlawanan.

"Parkir di pinggir jalan memang membuat macet. Jalan yang seharusnya lancar untuk dua jalur, bisa jadi hanya sejalur," tutur Eli, pengendara R2.

Parkir pinggir jalan, lanjutnya, membuat pengendara terpaksa melintasi jalur yang berlawanan.

"Akhirnya terjadi penumpukan. Kalau seperti ini biasanya terdengar banyak bunyi klakson," ungkap Elli.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kristina, pengdara R2 lain. Menurutnya, parkir di sisi jalan sangat menganggu, apalagi ketika jalannya ramai.

"Jalannya jadi lebih sempit, kalau lagi terburu-buru jadi tidak bisa menyalip kendaraan yang di depan. Apalagi kalau parkirnya di tikungan, bisa membahayakan yang lain," ungkap Kristina

Seharusnya, lanjutnya, masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa jalan merupakan milik bersama.

"Kalau punya mobil pribadi, ya parkir mobilnya di garasi pribadi atau ke penitipan mobil. Jangan di pinggir jalan seperti ini," ungkapnya.

Baik Elli maupun Kristiana, juga berharap ada upaya pemerintah Kota Surabaya dalam menyikapi hal itu.

"Memang sebaiknya ada tindakan tegas bagi mobil-mobil tersebut agar memberikan efek jera. Tapi tetap, masyarakat harus punya kesadaran sendiri, jangan menunggu diberi sanksi," tutur Kristina.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved