Kisah Bocah 6 Tahun Hibur Sang Adik Seusai Orang Tua Meninggal Dunia, Katanya: Jangan Menangis
Bocah 6 Tahun Hibur Sang Adik Seusai Orang Tua Meninggal Dunia, Katanya: Jangan Menangis
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Untuk mendapatkan bantuan yang lebih banyak, sebuah organisasi amal di daerah tersebut telah melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu kedua bocah yatim piatu tersebut.
Pasca meninggalnya kedua orang tua mereka, kedua anak tersebut akan dirawat oleh kakek dan nenek mereka.

Hingga saat diungkapkan bahwa organisai amal itu telah mengumpulkan dana sebesar 300.000 Yuan atau setara dengan Rp 600 juta.
Dana tersebut digunakan untuk perawatan sekaligus konseling psikologi kedua bocah tersebut.
Bayi 14 bulan temani sang ayah yang meninggal dunia
Seorang bayi berusia 14 bulan menemani sang ayah, Fauzi alias Aan Junaidi (40) yang ternyata sudah meninggal selama 3 hari.
Kejadian ini terjadi di Perumahan Kaliwining Asri C-6 Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji, Jember.
Menurut tetangga rumah Fauzi, Anik Nurazizah, warga perumahannya melihat terakhir kali Fauzi pada Sabtu (10/8/2019) malam atau di malam Hari Raya Idul Adha.
"Malam itu sempat diundang kenduri peringatan Hari Raya Idul Adha," ujar Anik kepada SURYA.co.id, Kamis (15/8/2019).
Tetapi Fauzi tidak mendatangi undangan kenduri tersebut. Kemudian pada Minggu (11/8/2019) pagi jika mengacu kepada keterangan Kapolsek Rambipuji AKP Sutarjo, ada warga yang masih melihatnya.
Namun dari keterangan istri Fauzi melalui video call, sejak pukul 08.00 Wib, Minggu (11/8/2019), dirinya tidak bisa menghubungi suaminya.
"Telepon tidak diangkat, dikirimi pesan lewat WA centang satu. Tadi pagi istrinya, Mbak Sulastri, cerita soal itu kepada saya melalui video call," imbuh Anik.

• Ibunda Bayi 14 bulan yang Tunggui Jenazah Ayahnya Masih Berada di Taiwan, Begini Pesannya
• Bayi 14 Bulan Seorang Diri Bersama Ayahnya yang Sudah 3 Hari Membusuk Tak Bernyawa di Kamar
Lalu pada Senin (12/8/2019), warga sekitar kadang kala mulai membaui bau busuk seperti bangkai tikus. Namun bau itu datang dan pergi. "Itu terjadi sampai Rabu (14/8/2019) kemarin. Jadi baunya datang dan pergi, kalau ada angin mengarah ke rumah saya, ada bau. Kalau tidak ya nggak. Jadi kami nyangkanya memang bau bangkai tikus," imbuhnya.
Meski begitu, warga sekitar tidak curiga atas tidak munculnya Fauzi. Warga sekitar melihat gerbang dan pintu rumah tertutup rapat. Namun sepeda motor yang bersangkutan ada di dalam pagar, di teras rumah.
Sampai akhirnya pada Rabu (14/8/2019) siang, warga yang rumahnya berdempetan dengan rumah Fauzi mendengar tangisan bayi.