Berita Surabaya

Pengakuan Oknum Driver Ojol Surabaya yang Diduga Lecehkan Penumpangnya, 'Cari Tempat Sepi dan Gelap'

Oknum driver ojek online (ojol) Surabaya diduga lakukan pelecehan kepada penumpangnya

Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
Tribunjatim.com/Willy Abraham
Oknum driver ojol, Fatchul Fauzy (27), di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (13/8/2019). Fatchul diduga lakukan pelecehan kepada penumpangnya 

Diketahui, tersangka sudah setahun menjadi driver ojol di Surabaya.

Dia mengaku selama menjadi driver ojol, baru sekali melakukan pelecehan.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, menyatakan sejak awal pelaku sudah memiliki niat kepada korban sehingga membelokkan penumpang ke arah yang sepi.

Saat itu, masyarakat yang menolong korban langsung memencet tombol panic button di aplikasi Jogo Suroboyo.

"Langsung kita tangkap kurang dari 24 jam di rumahnya," tegasnya.

Disinggung mengenai apakah tersangka memiliki kelainan, pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Kelainan atau tidak kita lakukan pemeriksaan secara psikiater," tutupnya.

Tersangka dijerat dengan pasal berlapis perbuatan tidak menyenangkan Pasal 335 KUHP ayat (1) dengan ancaman hukuman 1 tahun dan kejahatan terhadap kesusilaan Pasal 281 ayat (1) ke 1e KUHP dengan ancaman hukuman 2 tahun.

Grab Tawarkan Layanan Psikososial ke Korban

Postingan viral Facebook akun Jemi Ndoen yang mengatakan ada seorang wanita jadi korban driver ojol di Surabaya.
Postingan viral Facebook akun Jemi Ndoen yang mengatakan ada seorang wanita jadi korban driver ojol di Surabaya. (FACEBOOK)

Grab Indonesia, operator ojek online, mengaku menawarkan layanan psikososial bebas biaya kepada korban pelecehan driver ojek online (ojol) di Surabaya.

Hal itu dilakukan setelah memutus kemitraan dengan driver ojol sang pelaku.

Layanan psikososial tersebut diberikan agar penumpang ojol asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang jadi korban itu, bebas dari trauma.

"Kami telah menghubungi penumpang yang bersangkutan untuk dukungan pemilihan psikososial tanpa biaya," kata kata Juru Bicara Grab Indonesia, Muhammad Haikal Umri, melalui rilis yang diterima Kompas.com (jaringan Surya.co.id), Selasa (13/8/2019) malam.

Lembaga layanan psikososial yang dipilih adalah lembaga yang direkomendasikan oleh Komnas Perempuan.

"Sejak 2018, Grab telah bermitra dengan Komnas Perempuan untuk pencegahan aksi kekerasan terhadap perempuan dan pelecehan serta rekomendasi pendampingan," ujar Haikal.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved