BERITA SURABAYA POPULER Hari Ini, KPU Hitung Ulang Suara di 3 TPS & Traffic Light Tenaga Matahari
BERITA SURABAYA POPULER Hari Ini, KPU Hitung Ulang Suara di 3 TPS & Traffic Light Tenaga Matahari
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Menurutnya, hingga kini daerah tersebut belum ada solar cell di traffic light-nya.
Padahal, wilayahnya cukup jauh dari tengah kota.
"Nanti kami ajukan yang agak pinggir kota, karena kalau misalnya ada pemadaman atau apa, petugas menjangkaunya kan juga lebih lama, lebih lama sampainya di lokasi," jelasnya.
Bila sudah terpasang solar cell, jika nantinya ada pemadaman pun, traffic light dijamin tidak ikut mati.
"Karena rawan ya kalau pemadaman waktu malam hari, kami tidak segera datang, bisa macet, kecelakaan," imbuhnya.
Rencana ke depan, dishub akan melengkapi solar cell di seluruh traffic light simpang Surabaya, yang jumlahnya mencapai 136.
Setelah dua tahun menggunakan solar cell, Irvan menyebut biaya listrik jadi berkurang drastis.
Apalagi saat musim kemarau, Dishub sama sekali tidak menggunakan listrik PLN, melainkan 100 persen tenaga dari solar cell.
Sedangkan di musim hujan, penggunaan solar cell dan listrik PLN 50:50, karena matahari kadang tertutup awan.
"Lebih hemat. Bisa dihitung daya per simpang itu antara 1.500-3.000 watt, tergantung besar dan banyaknya lampu. Bisa dihitung per bulan berapa kalau tidak pakai solar cell," katanya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengungkapkan, sebelum memanfaatkan solar cell, Pemkot Surabaya harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 1 juta per bulan untuk satu titik traffic light.
Biaya itu digunakan untuk daya serta instalasi listrik.
Namun sekarang, pemkot hanya mengeluarkan biaya untuk sewa meteran sekitar Rp 90 ribu.
“Sebab, semua itu memang harus ada redundant-nya (back up) tidak bisa hanya mengandalkan satu,” jelas Risma.
Kini, solar cell sudah ada di 100 titik, dan sudah hampir 70 persen terpasang.