Kehebatan 3 Rudal Terbaru Iran: Yasin, Balaban, dan Ghaem. Siap Hadapi Serangan Amerika
Inilah Kehebatan 3 Rudal Terbaru Iran: Yasin, Balaban, dan Ghaem. Siap Hadapi Serangan Amerika Serikat (AS)
Inilah kehebatan 3 rudal terbaru Iran
Yakni Yasin, Balaban, dan Ghaem
Siap hadapi serangan Amerika...
-------
SURYA.CO.ID, TEHERAN - Iran memperkenalkan tiga jenis rudal kendali presisi terbaru mereka, Selasa (6/8/2019), menunjukkan kesiapan negara itu untuk mempertahankan diri dari serangan AS.
Lini terbaru rudal Iran tersebut, yang diberi nama " Yasin", " Balaban" dan seri " Ghaem", dikembangkan bersama oleh kementerian pertahanan dengan Sa Iran, atau yang dikenal juga dengan Industri Elektronik Iran.
• Kehebatan SS-2 V-4 Senjata Andalan TNI AD di Lomba Tembak AASAM, Sabet Juara 12 Kali Berturut-turut
Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Amir Hatami memuji perilisan rudal-rudal tersebut sebagai pencapaian penting lain dalam kekuatan dan martabat Republik Islam Iran.
"Ini menunjukkan bahwa terlepas dari kekejaman dan konspirasi Amerika bersama para tentara bayarannya, kementerian pertahanan tidak akan ragu meski sejenak dalam membela republik Islam dan untuk memperluas keamanan," ujarnya, dikutip kantor berita Fars.
Dilaporkan Fars, rudal "Yasin" merupakan rudal kendali pintar udara-ke-udara dengan sayap lipat yang dapat ditembakkan dengan jarak 50 kilometer dari sasaran, serta dapat ditembakkan dari pesawat berawak maupun tak berawak.
Rudal "Balaban" merupakan rudal yang dipandu GPS dan sensor, serta dilengkapi sayap lipat dan dapat dipasang di bawah pesawat.
Sementara rudal seri terbaru "Ghaem" merupakan rudal pencari panas dan memiliki beberapa seri.
Perilisan rudal-rudal terbaru Iran itu dilakukan di tengah situasi ketegangan yang terus meningkat antara Teheran dengan Washington di wilayah Teluk.

Hubungan antara Iran dengan AS semakin memburuk setelah Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir tahun 2015 yang ditandatangani Iran dengan negara-negara kekuatan dunia dan kembali memberlakukan sanksi terhadap Teheran.
Iran pada bulan Juni lalu telah menembak jatuh drone pengintai milik AS, Global Hawk, yang disebut telah melanggar wilayah udara mereka.
AS sempat berupaya membalas dengan melancarkan serangan udara namun Presiden Donald Trump membatalkannya pada menit-menit terakhir.