2.400 Maba Ubaya Pecahkan Rekor MURI Membuat Wayang Kertas
Sebanyak 2.400 mahasiswa baru Universitas Surabaya (Ubaya) memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) membuat wayang kertas Punakawan
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Eben Haezer Panca
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
SURYA.co.id | SURABAYA - Sebanyak 2.400 mahasiswa baru Universitas Surabaya (Ubaya) memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) membuat wayang kertas Punakawan, Jumat (2/8/2019).
Punakawan adalah tokoh pewayangan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.
Penyelenggaraan dalam rangka Masa Orientasi Bersama (MOB) itu dianugerahi rekor oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori Pemrakarsa dan Penyelenggara Merangkai Wayang Kertas Terbanyak Oleh Mahasiswa.
Ketua Masa Orientasi Bersama (MOB) Ubaya 2019, Taufik Akbar Rizqi Yunanto mengatakan, dipilihnya wayang Punokawan menyelaraskan tema budaya dan apresiasi keberagaman.
Melalui kegiatan ini para mahasiswa diajak untuk belajar dan mengenal keberagaman.
Mereka bertemu dan berkumpul dengan banyak teman dari berbagai latar belakang budaya maupun agama yang berbeda.
"Istilah Punakawan diambil dari bahasa Jawa yang berasal dari kata puna yang berarti susah dan kawan yang berarti teman. Teman di kala susah. Sesuai dengan tema kami, budaya dan apresiasi keberagaman," kata Ketua Masa Orientasi Bersama (MOB) Ubaya 2019, Taufik Akbar Rizqi Yunanto, Jumat (2/8/2019).
Ribuan mahasiswa itu asyik merangkai dan mewarnai tokoh-tokoh wayang kertas Punakawan.
Mereka juga diajak untuk mengenal karakter dari Punakawan yang dikenal sekelompok abdi atau penasehat yang menghibur dalam pementasan wayang.
"Ini salah satu cara memperkenalkan budaya lokal setempat dan mengapresiasi keberagaman di Indonesia yang perlu dilestarikan," tambah dia.
Rektor Ubaya Ir. Benny Lianto menuturkan kegiatan tersebut mengajak generasi muda kembali mengenal dan mencintai dan melestarikan budaya leluhur bangsa.
"Kami ingin memberikan apresiasi kepada keragaman budaya Indonesia. Mahasiswa baru sebagai generasi muda, generasi millenial juga harus tahu budaya kita yang luas, mencintai dan peduli budaya tersebut," kata Benny Lianto,
Direktur Museum Gubug Wayang, Cynthia Handi turut hadir memberikan materi dan penjelasan terkait pembuatan wayang kertas.
Setiap mahasiswa baru diberikan kertas berpola wayang Punakawan yaitu Semar, Gareng, Petruk dan Bagong.