Berita Lamongan
Kasus Pria Lamongan Gantung Diri Terjadi 2 Hari Berturut, Ada yang Tinggalkan Pesan untuk Cewek
Kasus Pria Lamongan Gantung Diri Terjadi 2 Hari Berturut, Ada yang Tinggalkan Pesan untuk Cewek
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Korban mengikat lehernya dengan tali warna biru yang dikaitkan pada blandar teras lembaga pendidikan tersebut.
Sementara di samping korban ada sepeda motor yang setiap hari dipakainya sehari-hari.
Diduga sepeda motor itu dinaiki korban untuk proses mengikat lehernya, mengaitkannya pada blandar teras sekolah dan menjatuhkan diri hingga tergantung.
Jarak kaki dengan lantai hanta sekitar 10 sentimeter.
"Adik saya tidak pernah cerita masalah apapun," kata Wandi, kakak kandung korban kepada SURYA.co.id, Kamis (25/7/2019) pagi.
Wandi tidak mengetahui pemicu sang adik mengakhiri hidupnya dengan cara yang mengagetkan anggota keluarganya.

• Emak-emak Heboh Baku Hantam hingga Tak Sadar Bayinya Jatuh & Tewas, Sang Ibu Sempat Bohongi Polisi
• Kakek 62 Tahun Meninggal Mendadak di Eks Lokalisasi Gedangsewu Kediri, Begini Keterangan Polisi
• Remaja 15 Tahun Asal Pekalongan Tewas Jatuh dari Wahana Kora Kora & 3 Lainnya Luka, Videonya Ngeri!
Pasalnya, menurut Wandi, korban semasa hidupnya adalah pemuda pendiam.
Perilakunya juga tidak pernah menunjukkan keganjilan apapun.
"Tidak pernah cerita, soal cinta atau masalah lain juga tidak pernah," ungkap
Sutris (31) tetangga korban.
Menurut Sutris, Rabu (24/7/2019) mala sekitar pukul 23.00 WIB, ia masih bertemu dengan korban.
Dilihatnya, korban sempat mondar-mandir di lingkungan rumahnya.
"Apa waktu mondar-mandir tadi malam itu sudah ada rencana bunuh diri," kata Sutris.
Tiba-tiba pagi tadi korban ditemukan warga sudah tidak bernyawa dengan posisi tergantung.
Korban dievakuasi anggota Kanit Reskrim Polsek Kota didampingi sejumlah anggota dan petugas Puskesmas Lamongan, H Chotib.
Menurut Kanit Reskrim, Ipda Amin mengungkapkan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.
"Murni bunuh diri," kata Amin.
Ada sepucuk surat yang ditinggal korban, isinya meminta maaf kepada semua temannya, dan orang tua, serta seorang perempuan yang disebut bernama Ida. (Hanif Manshuri)