Suami Bunuh Istri Sah dan Simpan Jasad di Kulkas 106 Hari, Terungkap Saat Perayaan Ulang Tahun
Pria ini Tega Habisi Nyawa Istri dan Simpan Jasad di Kulkas, Terungkap Karena Perayaan Ulang Tahun
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Iksan Fauzi
Menurut pengakuan Zhu Xiaodong, kulkas itu ia beli untuk menyimpan daging ular, kodok, dan kadal peliharaannya.
Namun, keluarga korban mengatakan sebaliknya. Mereka percaya bahwa pembunuhan Xiaodong terhada istrinya adalah pembunuhan yang direncanakan.
Xiaodong sengaja membeli kulkas tersebut dengan maksud untuk menyimpan jasad istrinya setelah dibunuh.
Akibat perbuatan Zhu Xiaodong, pria itu kini dijerat dengan aturan setempat dan dijatuhi hukuman mati.
Zhu sempat mengajukan banding hukumannya, namun pengajuannya ditolak.
Tepat di hari Jumat (5/7/2019) divonis hukuman mati oleh Pengadilan Tinggi di Shanghai.
• Kondisi Siswi SMP di Sumedang Setelah Diperkosa 5 Pria, Terlelap Dicekoki Obat Anti Mabuk
• Siswi SMP Berhubungan Suami Istri dengan Pacar di Toilet Masjid, Penampakannya Saat Digerebek
• 4 Fakta Siswi SMP Hubungan Suami Istri dengan Pacar di Toilet Masjid, Kasus Sebelumnya Disidang Adat
Suami Habisi Istri karena Tolak Berhubungan Badan
Kronologi istri sah tewas secara mengenaskan karena menolak permintaan suami hubungan badan.
Peristiwa Suami bunuh istri itu terjadi di Jalan Ancol Selatan II RT 01/RW 07, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Seusai kejadian, polisi menyita sebilah golok milik suami yang juga pelaku untuk membunuh istrinya.
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Supriyanto mengatakan, peristiwa itu bermula saat istri sah yang juga korban menolak diajak hubungan badan oleh suaminya.
Pelakunya adalah Anton Nuryanto (37) yang membunuh istrinya, Faziyah (34) pada Jumat (5/6/2019) sekira pukul 05.00 WIB.
“Perkaranya sepele, mereka ingin berhubungan badan, tetapi istrinya diminta tidak mau,” kata Supriyanto di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/7/2019).
Anton lalu berusaha mencoba melukai secara keras istrinya menggunakan golok.
Korban yang melakukan perlawanan, terjatuh di tempat tidur.