Kilas Balik
Langkah Tegas Soeharto Hadapi Krisis Keuangan Pertamina, Tak Jadi Beli Pesawat Kepresidenan
Presiden ke-2 RI, Soeharto pernah mengambil sejumlah langkah tegas saat Pertamina sedang mengalami krisis keuangan
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
"Yang minta pembatalan justru Pak Harto sendiri," jelas JB Sumarlin.
Meski demikian, menurut JB Sumarlin tidak semua langkah strategis karena banyaknya beban utang itu diungkap ke masyarakat.
"Pak Harto tidak ingin pemberitaan yang lepas kontrol justru meresahkan masyarakat dan mengganggu proses negosiasi dengan pihak-pihak di luar negeri yang bertransaksi dengan Pertamina," tandas JB Sumarlin.
Blusukan Rahasia Presiden Soeharto
Sering kali presiden melakukan 'blusukan' untuk memantau jalannya program pemerintah, tak terkecuali dengan Soeharto saat dia menjabat.
Hanya saja, cara blusukan sosok yang kerap disapa Pak Harto itu dilakukan dengan sangat rahasia.
Saking rahasianya, Panglima ABRI sekalipun tidak tahu.

Dilansir dari Intisari, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno menceritakan pengalaman blusukan Soeharto itu.
Saat itu tahun 1974, ketika Try Sutrisno masih menjadi ajudan Soeharto.
Suatu ketika, Soeharto tiba-tiba meminta Try untuk secepatnya menyiapkan mobil dan pengamanan seperlunya.
"Siapkan kendaraan, sangat terbatas. Alat radio dan pengamanan seperlunya saja dan tidak perlu memberitahu siapa pun," perintah Soeharto seperti tercantum dalam buku Soeharto: The Untold Story.
Blusukan rahasia itu berlangsung selama dua pekan.
Yang turut serta dalam blusukan itu hanya Try, Dan Paspampres Kolonel Munawar, Komandan Pengawal, satu ajudan, Dokter Mardjono, dan mekanik Pak Biyanto yang mengurus kendaraan.
Di luar rombongan ini, hanya Ketua G-I/S Intel Hankam Mayjen TNI Benny Moerdani yang mengetahuinya.
Panglima ABRI ketika itu bahkan tidak tahu bahwa presiden sedang berkeliling dengan pengamanan seadanya ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
