Kilas Balik
Nasib Miris Soeharto 'Ditinggalkan' 14 Menterinya di Akhir Kekuasaan, Begitu Bimbang dan Nelangsa
Nasib miris sempat menimpa presiden ke-2 RI, Soeharto di akhir kekuasaannya setelah kurang lebih 32 tahun memimpin Indonesia
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Mereka juga siap turun ke jalan melawan demonstrasi yang saat itu berlangsung.
Hal itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa Soeharto tidak bersalah dan dia tidak sendiri karena masih banyak rakyat yang loyal.
Lalu, meluncurlah kalimat bijaksana dari Soeharto.
“Sadarkah kalian setelah mereka (pendukungmu/yang mendukung Bapak) turun ke jalan, akan banyak lagi korban.
Tidak!!!!
Bapak tidak mau itu terjadi, hanya untuk mempertahankan kedudukan bapak dan semakin banyak lagi korban akan berjatuhan.
Lebih baik bapak berhenti, kalau memang sudah tidak dikehendaki untuk menjadi Presiden.
Kalian harus merelakan semua ini. Percayalah bahwa Allah tidak tidur.
Dan satu hal bapak minta pada kalian semua, jangan ada yang dendam dengan kejadian ini, dan jangan ada yang melakukan balas dendam, karena dendam tidak akan menyelesaikan masalah.”

Ucapan Soeharto ini membuat anak-anaknya terdiam.
“Lagi pula kalau kamu balas dendam, belum tentu akan mengubah hidup kalian jadi lebih baik, yang ada malah mereka yang kalian balas itu belum tentu juga mau menerima, dan mereka akan membalas lagi.
Masalahpun tidak terselesaikan, malah yang terjadi permusuhan berkepenjangan, sampai kapan, tak ada yang tau.
Bersabarlah anak-anakku, karena orang sabar disayang Allah,” ucap Soeharto kala itu yang ditulis lagi oleh Mbak Tutut.