Selain Mayor Inf Alzaki, Ada 7 Jenderal TNI yang Namanya Tercatat di US Army CGSC, ini Daftarnya
Selain Mayor Inf Alzaki, Ada 7 Jenderal TNI yang Namanya Tercatat di US Army CGSC, ini Daftarnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Waktu terus berlalu, keinginannya untuk menjadi anggota TNI terus terpatri dan semakin memacu untuk tekun belajar serta mempersiapkan dirinya untuk masuk Akademi TNI melalui jalur SMA Taruna Nusantara (SMA TN) pada tahun 1998.
“Waktu itu, saya dapat informasi dari anaknya teman Ibu yang lebih dahulu masuk SMA TN bahwa selain lulusannya banyak yang menjadi Taruna (Akademi TNI) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun di Luar Negeri, juga selama sekolah mendapat beasiswa,” ujarnya beri alasan.
“Dengan pola pendidikan yang ketat, di SMA TN tidak hanya belajar akademik saja, namun juga digembleng kedisiplinan, mental, kepribadian dan jasmani serta kemandirian,” terangnya.
“Sehingga itu, yang membuat saya lebih siap dalam mengikuti test dan masuk Akmil,” imbuh Alzaki.
Dikarenakan mengalami culture shock, prestasinya yang waktu itu masih berusia 16 tahun sempat tidak optimal.
“Mungkin karena itu, pertama kali saya jauh dari keluarga. Namun setelah itu, saya mencoba mengatur kembali cara belajar agar lebih baik. Termasuk selama di sekolah, saya jarang pesiar,” ucap pria kelahiran Bukit Tinggi itu.
“Selama menjadi siswa SMA TN, keinginan untuk menjadi TNI pun semakin tinggi, apalagi melihat sosok Taruna Akmil yang tidak hanya gagah namun juga cerdas dan berwibawa,” Alzaki menambahkan.
4. Lulusan Terbaik Capratar
Perjuangan dan prestasi Alzaki kembali terlihat ketika dalam mengikuti pendidikan Candradimuka dirinya lulus menjadi yang terbaik dari Capratar (Calon Prajurit Taruna) Akademi TNI (Akmil, AAL dan AAU).
“Ketika wisuda jurit, saya bahagia karena dapat memberikan prestasi dan kebanggaan kepada orang tua saya yang waktu itu tidak sempat hadir,” ucapnya.
Diutarakan Alzaki, Wisuda Jurit merupakan awal perjuangan untuk menjadi Perwira TNI AD, sehingga selama pendidikan di Akmil pun dia memilih fokus belajar dan berlatih untuk mewujudkan cita-citanya itu.
“Dengan berbagai dinamika yang ada, bagi saya kehidupan di Akmil dirasakan lebih baik. Karenanya, membayangkan keluarga di kampung halaman, sampai lulus, meski diberikan kesempatan pesiar, saya lebih memilih mempersiapkan diri di Kesatrian. Ketika makan di rumah makan, saya terbayang keluarga saya makan apa di kampung,” terang Alzaki.
5. Raih Prestasi Tertinggi
Meski mengemban amanah yang cukup berat itu, akhirnya Alzaki pun berhasil lulus dengan meraih prestasi tertinggi dalam pendidikan Akmil yaitu Adhi Makayasa dan Trisakti Wiratama.
“Adhi Makayasa diberikan kepada lulusan Akademi TNI yang memiliki prestasi terbaik dari aspek akademis, jasmani, dan kepribadian, akumulasi dari mulai Capratar sampai dengan tingkat akhir,” terang dia.
“Sedangkan peraih pedang Tri Sakti Wiratama diberikan kepada lulusan Akmil atau Akademi TNI dengan prestasi terbaik dari tiga aspek diatas, namun hanya pada tingkat terakhir pendidikan,” tambah ayah dari dua orang putri itu.
Pasca lulus dari Akmil, Alzaki tidak pernah lepas mendapatkan prestasi yang terbaik mulai pendidikan kecabangan Infanteri, Komando maupun pendidikan spesialisasi yang diikutinya.
• Purwanto Asal Tulungagung Sudah Tiduri 50 Pria, Polda Jatim Ungkap Modusnya Jerat Para Korban
• ASN Tulungagung Hamil di Luar Nikah & Serumah dengan RAS, Suaminya Laporkan Istri Sah Selingkuh
• Dewi Pratiwi Nyamar Jadi Jemaah Pengajian Laki-laki di Sleman, Polisi Terkejut Geledah Isi Tasnya
• Di Balik Kasus Wanita Tewas Dicium Suami Secara Brutal, ini Bahaya Lain Terlalu Semangat Bercinta
• Kisah Nenek 101 Tahun Asal Magetan Pembuat Cobek, Tak Putus Harapan Meski Dihargai Rp 1.000
*Artikel ini telah tayang di tniad.mil.id dengan judul 'Terukir di Wall of Fame US Army CGSC, Mayor Inf Al Zaki Catatkan Sejarah Indonesia'