Selain Mayor Inf Alzaki, Ada 7 Jenderal TNI yang Namanya Tercatat di US Army CGSC, ini Daftarnya

Selain Mayor Inf Alzaki, Ada 7 Jenderal TNI yang Namanya Tercatat di US Army CGSC, ini Daftarnya

Facebook Pusat Penerangan TNI
Mayor Inf Alzaki (kiri) 

SURYA.co.id - Prestasi perwira TNI AD Mayor Inf Al Zaki yang namanya terukir di namanya di Wall Of Fame (WOF) US Army Commanding General and Staff College (CGSC), menjadi kebanggaa tersendiri badi Indonesia.

Namun, ternyata tak hanya Mayor Inf Al Zaki saja perwira tinggi TNI yang menorehkan namanya dalam sejarah Amerika Serikat itu.

Dilansir dari laman tniad.mil.id, ada sekitar tujuh jenderal TNI yang namanya juga terukir di sana sebelum Mayor Inf Al Zaki.

Atase Angkatan Darat RI di Washington DC, Kolonel Inf Hendri mengatakan saat ini Indonesia telah mencatatkan nama putra-putra terbaiknya di US Army CGSC.

Kakak Nikahi Adik Kandung Sendiri di Bulukumba,  Inilah Dampak Buruk Pernikahan Sedarah

HUT Bhayangkara ke-73, ini Sosok & Kisah Kapolri Pertama Jenderal Polisi Raden Said Soekanto

Soekarno Kena Sindiran Keras Hartini Gara-gara Beri Perhatian ke Istri Cantik Pangeran Kamboja

Aksi Kejar-kejaran Kopassus-Kostrad dan KKB Papua Selama 5 Bulan di Hutan, Endingnya 2 Sandera Tewas

Hubungan Indonesia dan Amerika Serikat dalam Pendidikan Seskoad dimulai sejak tahun 1953

Menurut Hendri, bahkan salah satu lulusannya pernah menjadi presiden RI

Siapa saja mereka? berikut daftarnya:

1. Letnan Jenderal (Purn) Rachmat Kartakusmua.

2. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani (1956)

3. Jenderal (Purn) Surono Rekosodiemedjo (1958)

4. Mayjen Mohammad K. Anwar (1969)

5. Jenderal (Purn) Widodo (1963)

6. Jenderal Raden Hartono (1976)

7. Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (1991)

Paban II Bindik Spersad, Kol Inf Agus Saepul mengatakan bahwa selain Mayor Inf Al Zaki, perwira TNI AD yang selesai mengikuti pendidikan Sesko di US Army CGSC yaitu Mayor Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo dan Mayor Inf Paulus Pandjaitan.

“Mayor Al Zaki dan kawan-kawan telah melaksanakan pendidikan dengan meraih prestasi yang sangat baik dan membanggakan Indonesia, khususnya TNI AD,” ungkapnya.

“Selama pendidikan, Al Zaki selain meraih dua gelar akademik yaitu MMAS dari CGSC dan MBA Programe  di Webster University, juga mendapatkan penghargaan The Simon Center Interagency Writing Award,” terang Agus Saepul.

Sesuai penelusuran dan konfirmasi dari Staf Personel Angkatan Darat (Spersad), hingga saat ini Perwira TNI AD lulusan CGSC yang mengambil program MMAS baru empat orang, salah satunya Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo (Gubernur Lemhanas).

Seperti diketahui, Mayor Inf Alzaki adalah perwira siswa Indonesia pertama yang memperoleh Award di US Army CGSC sejak dimulainya pengiriman siswa Seskoad ke US Army

Mayor Inf Alzaki juga sebagai peraih The Simon Center Interagency Writing Award melalui karya tulisnya tentang Strategi Pengembangan Kekuatan Pertahanan Siber

The Simon Centermerupakan lembaga di US Army CGSC yang melaksanakan riset strategis pertahanan.

Dikutip dari Facebook Pusat Penerangan TNI upacara penutupan pendidikan Seskoad ini dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2019 sekitar pukul 09.00.

Acara tersebut dihadiri General Stephen J. Townsend, Commander United States Army Training and Doctrine Command, didampingi oleh Lieutenant General Michel D. Lundy sebagai Komandan CGSC.

Lulusan CGSC 2019 terdiri dari 1100 perwira menengah dari militer Amerika Serikat (Darat, Laut, Udara dan Marinir), termasuk 110 siswa manca negara yang mewakili 87 negara dan 26 pegawai sipil pemerintahan.

Mayangsari Diledek Iis Dahlia Seperti Ojol, Balas Pamer Bayaran Tak Biasa dari Bambang Trihatmodjo

Diego Michiels Tak Jadi Nikahi Dhea Simatupang Bareng Ultah Nikita Willy, Malah Dapat Kado Pahit

Merpati ini Laku Rp 1 Miliar, Inilah Kehebatannya dan Sosok Robby Warga Bogor yang Membeli 

Fakta Terbaru Sidang Mafia Bola, Anggota Komite Wasit PSSI Sebut Terima Rp 30 Juta untuk Nyanyi

Mayor Inf Alzaki
Mayor Inf Alzaki (Kolase instagram tni_angkatan_darat dan Facebook Pusat Penerangan TNI)

Mayor Inf Alzaki merupakan lulusan Akademi Militer tahun 2004.

Penelusuran Tribunjambi.com (grup SURYA.co.id), Alzaki yang saat ini menjabat sebagai Kaspri Danjen Kopassus juga merupakan lulusan terbaik TNI AD saat mengikuti pendidikan di Akmil.

Alzaki tercatat pernah memperoleh penghargaan Adhi Makayasa yang merupakan penghargaan tahunan kepada lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Kepolisian

Penerima penghargaan ini adalah mereka yang secara seimbang mampu menunjukkan prestasi terbaik di tiga aspek yakni akademis, jasmani, dan kepribadian (mental).

Penganugerahan Adhi Makayasa secara langsung diberikan oleh Presiden Republik Indonesia (atau perwakilan atas nama Presiden).

Alzaki juga memperoleh penghargaan Tri Sakti Wiratama yang merupakan Prestasi tertinggi yang diberikan kepada Taruna atau Taruni Akademi TNI ataupun Akademi Kepolisian, dalam bentuk gabungan tiga aspek yaitu mental, fisik, dan intelek.

Penghargaan ini diberikan kepada Taruna atau Taruni pada saat pelaksanaan Praspa (Prasetya Perwira) dan Sumpah Perwira

Perjuangan Mayor Inf Alzaki

Perjuangan dari berdagang asongan hingga menjadi perwira TNI AD dialami oleh Mayor Inf Alzaki

Dilansir dari laman tniad.mil.id, berikut sejumlah fakta tentang perjuangan Mayor Inf Alzaki mulai dari jualan asongan hingga jadi perwira tinggi TNI AD

1. Hidup Pas-pasan

Diceritakan Alzaki, masa kecilnya sering berjualan asongan dan membantu usaha bengkel keluarga untuk membantu orang tua yang saat itu hidup pas-pasan.

“Ketika itu masih SD, karena kondisi orang tua dan sebagai anak pertama, saya terdorong membantu hanya dengan cara itu,” ujar Alzaki saat diundang ke Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Jakarta, Kamis, (27/6/2019).

Diawal mulai mengasong, lanjut Alzaki, orang tuanya melarang dan meminta agar fokus belajar.

Namun olehnya, pemintaan itu dijadikan cambuk untuk semakin tekun belajar, sehingga dapat tetap bekerja membantu keluarganya.

“Karena saya selalu menjadi juara 1 di SD maupun SMP dan menjadi siswa teladan di daerah, mereka pun tidak melarang ataupun meminta saya berjualan atau bekerja di bengkel,” tandasnya.

“Meski hanya berjualan kelontongan, beliau ingin anak-anaknya dapat belajar dengan baik dan berprestasi,” ujar Alzaki

2. Bertekad jadi TNI

Dari apa yang disampaikan orang tuanya itu, dirinya pun semakin terdorong untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya termasuk mewujudkan keinginannya menjadi anggota TNI.

“Selain bapak dan ibu, yang menjadi figur kekaguman saya ketika itu adalah sosok Babinsa Kodim 0308/Pariaman yang dalam kesehariannya begitu tulus membantu masyarakat. Dari kekaguman itu juga yang mendorong saya ingin jadi TNI,” kata Alzaki kala ditanyakan tentang figur panutannya ketika masih kecil.

3. Prestasi Menurun

Waktu terus berlalu, keinginannya untuk menjadi anggota TNI terus terpatri dan semakin memacu untuk tekun belajar serta mempersiapkan dirinya untuk masuk Akademi TNI melalui jalur SMA Taruna Nusantara (SMA TN) pada tahun 1998.

“Waktu itu, saya dapat informasi dari anaknya teman Ibu yang lebih dahulu masuk SMA TN bahwa selain lulusannya banyak yang menjadi Taruna (Akademi TNI) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun di Luar Negeri, juga selama sekolah mendapat beasiswa,” ujarnya beri alasan.

“Dengan pola pendidikan yang ketat, di SMA TN tidak hanya belajar akademik saja, namun juga digembleng kedisiplinan, mental, kepribadian dan jasmani serta kemandirian,” terangnya.

“Sehingga itu, yang membuat saya lebih siap dalam mengikuti test dan masuk Akmil,” imbuh Alzaki.

Dikarenakan mengalami culture shock, prestasinya yang waktu itu masih berusia 16 tahun sempat tidak optimal.

“Mungkin karena itu, pertama kali saya jauh dari keluarga. Namun setelah itu, saya mencoba mengatur kembali cara belajar agar lebih baik. Termasuk selama di sekolah, saya jarang pesiar,” ucap pria kelahiran Bukit Tinggi itu.

“Selama menjadi siswa SMA TN, keinginan untuk menjadi TNI pun semakin tinggi, apalagi melihat sosok Taruna Akmil yang tidak hanya gagah namun juga cerdas dan berwibawa,” Alzaki menambahkan.

4. Lulusan Terbaik Capratar

Perjuangan dan prestasi Alzaki kembali terlihat ketika dalam mengikuti pendidikan Candradimuka dirinya lulus menjadi yang terbaik dari Capratar (Calon Prajurit Taruna) Akademi TNI (Akmil, AAL dan AAU).

“Ketika wisuda jurit, saya bahagia karena dapat memberikan prestasi dan kebanggaan kepada orang tua saya yang waktu itu tidak sempat hadir,” ucapnya.

Diutarakan Alzaki, Wisuda Jurit merupakan awal perjuangan untuk menjadi Perwira TNI AD, sehingga selama pendidikan di Akmil pun dia memilih fokus belajar dan berlatih untuk mewujudkan cita-citanya itu.

“Dengan berbagai dinamika yang ada, bagi saya kehidupan di Akmil dirasakan lebih baik. Karenanya, membayangkan keluarga di kampung halaman, sampai lulus, meski diberikan kesempatan pesiar, saya lebih memilih mempersiapkan diri di Kesatrian. Ketika makan di rumah makan, saya terbayang keluarga saya makan apa di kampung,” terang Alzaki.

5. Raih Prestasi Tertinggi

Meski mengemban amanah yang cukup berat itu, akhirnya Alzaki pun berhasil lulus dengan meraih prestasi tertinggi dalam pendidikan Akmil yaitu Adhi Makayasa dan Trisakti Wiratama.

“Adhi Makayasa diberikan kepada lulusan Akademi TNI yang memiliki prestasi terbaik dari aspek akademis, jasmani, dan kepribadian, akumulasi dari mulai Capratar sampai dengan tingkat akhir,” terang dia.

“Sedangkan peraih pedang Tri Sakti Wiratama diberikan kepada lulusan Akmil atau Akademi TNI dengan prestasi terbaik dari tiga aspek diatas, namun hanya pada tingkat terakhir pendidikan,” tambah ayah dari dua orang putri itu.

Pasca lulus dari Akmil, Alzaki tidak pernah lepas mendapatkan prestasi yang terbaik mulai pendidikan kecabangan Infanteri, Komando maupun pendidikan spesialisasi yang diikutinya.

Purwanto Asal Tulungagung Sudah Tiduri 50 Pria, Polda Jatim Ungkap Modusnya Jerat Para Korban

ASN Tulungagung Hamil di Luar Nikah & Serumah dengan RAS, Suaminya Laporkan Istri Sah Selingkuh

Dewi Pratiwi Nyamar Jadi Jemaah Pengajian Laki-laki di Sleman, Polisi Terkejut Geledah Isi Tasnya

Di Balik Kasus Wanita Tewas Dicium Suami Secara Brutal, ini Bahaya Lain Terlalu Semangat Bercinta

Kisah Nenek 101 Tahun Asal Magetan Pembuat Cobek, Tak Putus Harapan Meski Dihargai Rp 1.000

*Artikel ini telah tayang di tniad.mil.id dengan judul 'Terukir di Wall of Fame US Army CGSC, Mayor Inf Al Zaki Catatkan Sejarah Indonesia'

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved